Setelah menghabiskan waktu seharian bersama Kai, Leon merebahkan tubuhnya dikasurnya yang nyaman. Kepalanya tak berhenti memutar memorinya satu hari ini bersama Kai, bagaimana senyuman bahagia milik Kai mempengaruhi hatinya, bagaimana ia menitihkan air mata terkagum pada indahnya buatan tangan manusia. Hal ini membuat Leon susah memejamkan mata, rasanya tidak ingin membiarkan hari ini berakhir begitu saja.
Sayangnya ia harus menghadiri kelas pagi, setelah berlama-lama membiarkan kepalanya memperlihatkan semua kenangan manis hari ini akhirnya matanya terpejam, walaupun kepalanya tetap bekerja dan memikirkan bagaimana sang wanitanya.
✨✨✨
14 Februari, yang diperingati sebagai hari kasih sayang. Untuk banyak pasangan, inilah hari dimana orang berlomba-lomba menunjukan rasa kasih dan sayang. Lain halnya bagi Kai, ini adalah hari yang biasa. Hari dimana ia harus berangkat ke kampus untuk mengikuti 2 kelas dan kembali ke flatnya dengan selamat.
Setelah menemani Leon satu minggu yang lalu, Kai dan Leon terlihat semakin akrab. Tidak, tidak, ini bukan sekedar akrab tetapi lebih intim. Memang tidak ada apa-apa diantara mereka, atau itulah yang setidaknya Kai yakini, tetapi mereka bertingkah seolah adalah satu sama lain adalah belahan jiwa. Ia juga secara misterius selalu mendapat kiriman bunga yang sama setiap harinya, sedikit rasa ingin bertanya pada Leon tapi takut malu jika ternyata bukan dari pria yang ia duga.
"Coucou Noena! Comment ça va? (Halo Noena! Apa kabar?)" Sapa Leon
"Ça va bien, et toi? (Kabar baik, kamu?)" Saut Kai
"Oui, ça va bien! (Iya, saya juga baik)" Ucap Leon sembari mengacak-acak rambut wanita yang berada dihadapannya
"Leonn ih, udah dicatok tau!" Dumel Kai
"Hahahaha maaf-maaf aku rapihin deh" Ucap Leon sembari merapihkan rambut milik Kai
"Yaudah yukk Le, aku ada kelas jam 8 ihh" Kai kemudian menarik Leon agar segera berangkat ke kampus, lucunya sebetulnya hari ini kelas Leon dibatalkan karna dosennya sedang berhalangan hadir tapi tetap saja Leon hanya ingin menemani Kai serta mengantar jemputnya, tapi Kai tidak tau—ya, karna jika wanita itu tau ia pasti tidak akan membiarkan Leon menemani dan menunggunya, ia akan mengunci Leon dari luar jika perlu.
✨✨✨
"Aku masuk kelas dulu ya! Bye Leon" Kai terlihat berlari ke arah tangga untuk segera masuk ke kelasnya sementara Leon ia memutuskan untuk menunggu diperpustakaan, ada beberapa buku yang ingin ia baca. Leon mulai membaca lembar perlembar, dan waktu terus berjalan bersamanya. Entah apa yang membuat Leon seperti ini, dengan latar belakang masa lalu Leon yang tidak seperti sekarang sebetulnya cukup membuat dirinya sendiri bertanya-tanya, apa mungkin ini pengaruh dari Kai Noena Kalla?
Seperti itulah pesona yang Kai miliki, mampu menyihir pria disekitarnya menjadi versi terbaik mereka. Berubah menjadi sosok pria yang perhatian, penuh afeksi, penyayang, penyabar, dan segala hal baik lainnya tanpa disadari, seolah terjadi begitu natural. Itu yang membuat sosok Kai Noena Kalla penting bagi banyak pria yang memuja dirinya, mungkin masih banyak wanita yang lebih cantik darinya, lebih baik, terlalu banyak hal yang tak Kai miliki tetapi hanya satu yang seperti Kai, dan itu hanya Kai.
Leon yang dahulu pria yang mudah tersulut emosi, pria yang tak tau caranya sabar, bahkan mungkin bisa dikatakan nyaris kasar. Melihat bagaimana sejarah kisah dari Cleon Tivadar Vasil, Kai lah yang mampu membuatnya seutuhnya berubah. Atas hal itulah, yang disadari oleh kedua orang tua Leon membuat mereka berpikir bahwa Kai wanita yang baik yang mampu mengarahkan anak semata wayangnya menjadi pria yang baik.
✨✨✨
"Leon? I thought your class was canceled" Celetuk Summer—teman satu kelas Leon yang mendapati dirinya sedang asyik membaca buku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamcatcher II - Fajri Un1ty FF
FanfictionSeason kedua untuk buku "DREAMCATCHER" Buku ini menceritakan kehidupan baru yang Kai Noena Kalla jalani setelah berpisah dari sang mantan Fajri Maulana serta meninggalkan kota Jakarta yang menyimpan berbagai cerita. Keputusan yang sepasang kekasih...