EPISODE 14

2.1K 289 38
                                    

Raina terbangun kala sinar mentari masuk lewat celah jendela ruangannya. Ya, pagi ini Raina masih terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit karena dokter masih belum mengizinkan Raina pulang.

Raina melihat kearah shopa tempat dimana Yoongi tidur namun Raina tidak menemukan Yoongi disana. Mungkin Yoongi sudah berangkat ke kantor, begitu pikir Raina.

"Raina kamu sudah bangun." Seorang wanita yang baru saja masuk kedalam ruangan Raina dengan tangan yang memegang kantong plastik entah apa yang ia bawa.

"Eonni, bagaimana bisa eonni berada disini.?" Raina terkage kala melihat wanita yang sudah ia anggap seperti kakak perempuannya itu berada diruangannya.

"Yoongi meminta eonni untuk menjagamu, karena pagi ini dia pergi meeting ke ilsan." Jelas Annisa.

Yoongi memang meminta Annisa untuk menjaga Raina karena dia akan menghadiri meeting penting di ilsan. Yoongi tidak ingin meninggalkan Raina sendirian itu sebabnya Yoongi meminta Annisa untuk datang.

"Maaf aku merepotkanmu, Eonni." Raina benar benar tidak enak karena selalu merepotkan keluarga Yoongi.

Sebenarnya Raina ingin menghubungi kedua orangtuanya yang saat ini menetap di Paris tapi Raina tidak ingin orang tuanya tahu tentang masalah dalam rumah tangganya.

"Berhenti berkata seperti itu Raina, kamu sama sekali tidak merepotkanku." Raina hanya menunduk dengan menautkan kedua tangannya.

"Sekarang makan dulu setelah itu minum obat agar kamu cepat pulih." Raina hanya mengangguk lalu mengambil mangkuk yang berisi kan bubur dari tangan Annisa.

"Kamu harus menjaga kondisi tubuhmu Raina, jangan terlalu setres dan banyak pikiran agar calon bayimu tumbuh dengan baik dan sehat." Annisa sangat mengkhawatirkan Raina kala melihat tubuh Raina yang semakin kurus.

"Kamu jangan egois, ingat ada nyawa dalam perutmu." Lagi lagi Annisa memperingati Raina.

Raina benar benar merasa sangat disayangi oleh Annisa. Meskipun Raina jauh dari keluarganya tapi Raina sangat beruntung karena masih dikelilingi oleh orang orang baik yang selalu menyemangati Raina, meskipun baru bertemu tapi Raina benar benar merasa sangat beruntung.

"Sekarang kamu istirahat, jangan banyak bergerak." Titah Annisa kala Raina baru saja selesai makan dan minum obat.

"Nee Eonni terimakasih." Raina menurut dan kembali membaringkan tubuhnya karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa tubuhnya masih sangat lemas.

***

"Taehyung, astaga apa yang terjadi padamu." Seorang pria pemilik lesung pipi itu menghampiri Taehyung yang sedang terkapar dibawah dekat ranjang.

Taehyung sempat terbangun karena merasa tenggorokannya sangat kering namun pada saat Taehyung hendak turun tubuhnya ambruk begitu saja, entah karena efek mabuk semalam atau karena hal lain.

Pria tersebut membawa tubuh lemah Taehyung keatas kasur miliknya.

"Apa yang terjadi padamu, Taehyung." Lirih pria tersebut kala melihat kamarnya yang begitu berantakan dan botol kosong berserakan dimana-mana.

"Astaga badanmu panas sekali Taehyung." Kala pria tersebut menyentuh kulit Taehyung.

"Nghh Hyung." Taehyung membuka matanya dengan lemah dan melihat seorang pria yang ada dihadapannya.

"Sejak kapan Hyung disini.? Kenapa tidak mengabariku." Suara Taehyung bergitu lemah dan mencoba memposisikan dirinya untuk duduk.

"Ponselmu tidak aktif sejak semalam, itu sebabnya dari airport aku langsung kesini."

ꜰ ᴀ ɪ ʟ ᴜ ʀ ᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang