" Sayang akhirnya kita ketemu." Panggil Taehyung.
"Kenapa kamu ada disini taehyung. " Ucap Raina dengan nada bergetar.
Taehyung semakin melangkah kearahmu, namun kamu dengan reflek bejalan mundur untuk menghindar dari taehyung.
" Sayang asal kamu tahu, aku mencari kamu setiap hari. "
" Dimana selama ini kamu tinggal hm?"
"Makan kamu teratur kan? Baby kim baik baik ajakan? "
" Buat apa kamu harus peduli sama aku dan baby kim? "
"Kamu urus saja wanita jalang itu. " Ucap Raina dengan amarah.
" Aku peduli karena kamu istri aku dan baby kim anak aku. "
"Bagaimana tega kalau sampai aku tidak peduli sama kalian. "
" Dengan cara kamu menikah lagi juga, kamu sudah tega pada kami."
"Sebaiknya kita ngobrol dulu yuk sayang, jangan disini malu dilihat banyak orang." Taehyung mencoba meraih tangan Raina namun Raina menepis nya.
"Biarkan saja orang lain tahu betapa jahat dan brengseknya kamu taehyung."
" Sayang, dengerin aku dulu."
" Ayo kita bicara dulu agar masalah kita selesai. "
" Tolong jangan menghindar terus. "
" Kalau kamu terus menghindar yang ada masalah kita tidak akan pernah selesai."
Memang benar apa yang di katakan taehyung, tapi kekecewaan Raina pada taehyung masih melekat. Bagaimana bisa Taehyung setega itu sama Raina yang saat ini tengah mengandung anaknya.
"Ayo mau ya ikut aku."
Taehyung kembali meraih tangan Raina namun, kali ini tidak ada penolakan. Taehyung membawa Raina kearah dimana mobil Taehyung terparkir disana.
Taehyung membuka pintu mobilnya. Raina mematung beberapa saat sampai dirasa sudah yakin Raina duduk dan taehyung memasang seatbelt untuk Raina.
Dirasa keduanya sudah duduk di dalam mobil, Taehyung mulai melajukan mobilnya dan keluar dari parkiran supermarket.
"Kamu mau membawaku kemana?"
"Seharusnya mengobrol didalam mobil saja sudah cukup."
"Kita kembali kerumah kita ya sayang."
"Kita ngobrolnya dirumah saja."
"Kamu gak kangen apa sama rumah?" Lanjut Taehyung namun tidak ada jawaban dari Raina.
"Aku juga udah nyiapin kamar buat baby kim dan desainnya sesuai keinginan kamu waktu itu."
Lagi lagi Raina hanya diam, namun Taehyung tidak menyerah untuk mengajak bicara Raina. Taehyung menekadkan dalam dirinya agar Taehyung bisa memperbaiki rumah tangganya dengan Raina.
Lalu bagaimana dengan Rinna? Wanita yang akan dinikahi nya dalam waktu dekat ini? Entahlah Taehyung tidak terlalu memikirkan hal itu karena prioritas Taehyung saat ini adalah membawa Raina pulang kerumah.
Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit akhirnya Taehyung dan Raina sampai didepan rumah.
Raina turun dari mobil Taehyung, Raina melihat sekeliling rumahnya yang sama sekali tidak ada perubahan.
Raina tidak bisa denial kalau ia juga memang sangat merindukan rumah, terlebih lagi merindukan Taehyung, suaminya.
Taehyung merangkul pinggang Raina, lalu membawanya kedalam rumah.
"Lihat, tanaman dan bunga bunga kamu tumbuh dengan indah karena aku selalu merawatnya setiap hari."
"Kamu kangen kan rumah ini, rumah kita."
"Ayo sayang sini duduk, atau mau rebahan saja dikamar?"
Raina seolah terhipnotis dengan perlakuan Taehyung sehingga dengan cepat Raina mengangguk dan memilih untuk merebahkan diri dikamar.
Saat Raina masuk, Raina melihat sekeliling kamar yang tentu saja tidak ada yang berubah sedikit pun. Entah sudah berapa lama Raina tidak pulang kerumahnya, yang jelas Raina benar benar merindukan rumahnya.
"Sayang lapar? Mau makan?"
"Aku hanya ingin istirahat."
"Baiklah, ayo sini berbaring biar aku pijat kakinya."
"Gak perlu, kamu keluar saja."
"Kok suaminya malah diusir sih, kan aku pengen elus elus baby kim."
"Kamu yang keluar atau aku yang keluar?"
" Yasudah, aku diruang tengah. Kalau perlu apa kamu panggil aku saja ya."
Raina hanya mengangguk. Sebelum Taehyung keluar dari kamar, Taehyung hendak ingin mencium kening Raina namun Raina memilih untuk menghindar. Taehyung paham itu sebabnya taehyung tidak marah. Taehyung memang sadar akan kesalahannya dan Taehyung akan menebus semua kesalahannya.
Taehyung keluar dari kamar, lalu duduk diruang tengah sambil mengerjakan beberapa pekerjaan yang sudah beberpa hari ini Taehyung membawa pekerjaannya kerumah.
Memang selama Raina tidak ada, Taehyung sering sekali berdiam di rumah karena berharap Raina akan pulang.
Beberapa saat kemudian ponsel Taehyung berdering dan menampilkan nama seseorang yang menjadi sebab rumah tangga nya retak.
: Taehyung, kamu kemana saja? Kenapa sangat susah sekali dihubungi?
: mau apa lagi rinna? Pernikahan kita sudah batal jadi berhenti untuk menggangguku.
: Taehyung, tolong jangan batalkan pernikahan kit. Aku tidak apa kalau misalkan harus jadi istri kedua.
: aku sudah terlanjur mencintaimu taehyung.
: aku tidak peduli rinna, keputusanku tetap sama.
: lagian hutangku pada keluargamu sudah lunas, jadi berhenti mengangguku dan keluargaku.
: Taehyung kalau sampai kamu tetap tidak mau menikah denganku, aku akan membuat hidup kalian hancur terlebih lagi istrimu.
: lakukan saja sesukamu rinna, aku tidak akan pernah takut terhadap anacamanmu.
: sampai berani kau mengusik istriku, aku tidak akan segan untuk membunuhmu.
: sebelum kau yang membunuhku, aku pastikan akan lebih dulu membunuh istrimu.
: wanita sinting.
Tut..
Taehyung memilih untuk mematikan panggilannya daripada harus meladeni wanita gila seperti rinna. Taehyung pun memblokir semua akses rinna agar tidak bisa menghubungi Taehyung.
Taehyung sedikit memikirkan apa yang rinna ucapkan, bukan karena takut rinna menyakiti taehyung tapi taehyung takut rinna akan menyakiti Raina. Taehyung kembali mencari kontak seseorang di ponselnya dan menelponnya.
: Lucas, kamu dimana?
: saya masih mencari nyonya Raina, tuan.
: sebaiknya kamu kembali saja ke markas, dan tolong tambah keamanan dirumah saya juga butuh bodyguard untuk istri saya. Istri saya sudah kembali ke rumah.
: saya lega kalau nyonya sudah kembali tuan. Malam ini saya akan membawa beberapa keamanan dan bodyguard kerumah, Tuan.
: saya tunggu.
Panggilan terputus.
JANGAN LUPA VOTE KARENA SATU VOTE SANGAT BERHARGA UNTUK KEBERLANGSUNGAN CERITA INI.
Segini dulu update nya, karena author mau bobo cantik.
![](https://img.wattpad.com/cover/321511322-288-k973521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰ ᴀ ɪ ʟ ᴜ ʀ ᴇ
FanfictionPernikahan yang ku anggap baik baik saja, ternyata hancur dalam sekejap. Dan malam ini akhir dari pernikahanku. "sayang izinkan aku untuk menikah lagi." "mari kita bercerai saja."