Sudah tiga hari Raina menjalani masa pemulihan dan sekarang Raina sudah benar benar sembuh total berkat Annisa yang setia merawat Raina tidak lupa Yoongi juga yang selalu meluangkan waktu untuk menjenguk Raina.
Pagi ini Raina tengah duduk didepan meja makan dan menikmati paginya dengan sarapan sandwich dan susu ibu hamil yang sejak beberapa menit lalu dibuat oleh Raina sendiri karena Annisa sudah kembali ke daegu malam tadi dijemput oleh Seokjin. Awalnya Annisa masih ingin menemani Raina namun Raina tidak mau terus terusan merepotkan Annisa terlebih Raina sudah benar benar pulih.
Setelah acara sarapan paginya, Raina berniat akan pergi ke sebuah taman untuk menghirup udara segar setelah selama beberapa minggu ini Raina berdiam diri diapartemennya. Hal itu membuat Raina merasa jenuh dan memutuskan hari ini untuk pergi ke taman yang jaraknya tidak jauh dari apartemen miliknya.
Dengan mengenakan dress berwarna nude selutut dan tas selempang berwarna hitam dibahunya dan tidak lupa rambut yang selalu terurai sehingga terlihat kesan menarik. Style Raina saat ini sangat senada dengan warna kulitnya membuat siapapun akan terpana melihat kecantikan Raina.
Raina pergi berjalan kaki karena memang jarak taman dari apartemennya memang tidak begitu jauh sehingga bisa ditempuh dengan jalan kaki. Raina tidak sendirian banyak pejalan kaki yang berlalu lalang dan sibuk dengan aktivitasnya.
Saat Raina hampir sampai tiba tiba ponsel Raina berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Hallo." Sapa Raina
"Raina kamu dimana? Apa kamu tidak ada diapartemenmu." Ucap seorang pria dari balik ponselnya.
"Emm aku sedang berjalan menuju taman, kenapa? Apa kamu tidak ke kantor Yoon?." Pria tersebut adalah Yoongi, Yoongi yang selama ini menemani Raina dan selalu mengkhawatirkan wanita hamil ini kalau wanita tersebut tidak ada diapartemennya.
"Aku ingin menemui mu dulu sebelum ke kantor, kenapa kamu tidak bilang? Aku bisa menemanimu."
"Tak apa Yoon, aku memang ingin pergi sendiri."
"Baiklah kalau begitu hati hati, aku akan pergi ke kantor. Kabari aku kalau ada apa apa."
"Nee Yoon kamu tidak perlu mengkhawatirkanku." Ucap Raina dan lalu setelah itu memutuskan telponnya.
Yoongi selalu saja mengkhawatirkan Raina meskipun menurut Raina itu terlalu berlebihan tapi entah kenapa hal itu membuat Raina merasa aman berada didekatnya.
Raina duduk disebuah kursi taman yang menghadap ke sebuah danau. Raina benar benar menikmati kesendiriannya meskipun Raina pandangan Raina terlihat kosong.
Jujur Raina ingin sekali bertemu dengan Taehyung, namun Raina benar benar belum siap kalau seandainya bertemu dengan Taehyung dan ternyata Taehyung sudah menikah. Hal itu pasti akan membuat Raina semakin hancur terlebih keduanya belum resmi bercerai.
Saat Raina sedang duduk tiba tiba seorang anak kecil berumur tiga tahun menghampiri Raina.
"Imo, ini buat imo." Seorang anak kecil tersebut memberikan Raina sebuah coklat.
Raina mengerutkan dahinya pasalnya anak tersebut tiba tiba memberinya coklat.
"Kenapa dikasih imo.? Lalu kamu bagaimana.?" Ucap Raina ramah.
"Kata mommy coklat bisa membuat perasaan lebih baik, aku melihat imo seperti sedang memikirkan sesuatu." Anak ini benar benar peka terhadap perasaan hanya dengan cara melihat dari kejauhan anak ini bisa tahu bahwa Raina memang sedang memikirkan sesuatu.
Raina menerima coklat dari genggaman anak tersebut.
"Gomawo, siapa namamu.?" Raina mengelus pucuk kepala anak tersebut penuh kasih sayang.
"Daehan, Kim Daehan." Ucapnya gemas.
"Kamu sangat tampan. Dengan siapa kamu disini.?"
"Bersama mommy, disana." Daehan menunjuk seorang wanita yang mungkin umurnya tidak terpaut jauh dari Raina.
Raina melirik wanita tersebut sambil memberikan senyuman.
"Apa imo sedang mengandung.?" Mata daehan turun ke perut Raina.
"Nee imo sedang mengandung anak pertama imo."
"Boleh Daehan mengelus perut imo.?"
"Tentu saja." Raina tersenyum gemas pada anak laki laki didepannya.
Daehan pun mengelus perut yang hampir membuncit.
"Nanti kalau bayinya perempuan, Daehan akan menjaga bayi imo dan menikahinya." Ucap Daehan santai dan tentu saja kamu yang mendengarnya tidak percaya dengan perkataan anak yang masih berusia tiga tahun ini.
"Kamu masih terlalu kecil untuk memikirkan hal itu, kamu hanya perlu belajar yang rajin." Ucap Raina tersenyum ramah sambil mengelus surainya.
"Tapi aku berjanji saat aku dewasa nanti aku akan menikahi bayi imo kalau dia perempuan." Ucapnya bersikeras.
"Kalau begitu kamu harus jadi anak yang pintar agar kelak sukses dan bisa menjaga anak perempuan imo."
"Terlebih kamu harus janji untuk tidak menyakiti anak perempuan imo." Sambung Raina.
"Daehan janji." Daehan mengangkat jari kelingkingnya dan Raina menautkan jari kelingking miliknya.
"Daehan pergi dulu ya imo, jangan banyak pikiran dan tolong jaga wanita daehan kalau anak imo perempuan." Daehan pun pergi meninggalkan Raina sedangkan Raina hanya menggelengkan kepalanya gemas melihat tingkah Daehan.
Setelah kepergian Daehan, Raina memakan coklat yang diberikan Daehan. Dan ternyata anak itu benar seketika perasaan Raina sedikit tenang.
Matahari sudah semakin terik membuat Raina mulai kepanasan. Raina beranjak dari duduknya dan pergi dari tempat tersebut.
"Emm sepertinya aku ingin pergi ke supermarket untuk membeli beberapa coklat." Gumam Raina karena tiba tiba Raina menginginkan coklat.
Raina berdiri dipinggir jalan menunggu taksi lewat meskipun jarak ke supermarket tidak terlalu jauh tapi hari sudah semakin panas sehingga membuat Raina malas berjalan kaki.
***
Raina sudah sampai disebuah supermarket dan mulai memilih beberapa cemilan selain coklat karena kehamilannya Raina benar benar selalu merasa lapar meskipun baru beberapa saat makan.
Raina menelusuri seluruh penjuru supermarket dan memasukan cemilan pilihannya kedalam troli yang sedari tadi di dorongnya. Setelah cukup lama tidak terasa troli yang sedari tadi didorongnya sudah penuh dengan cemilan dan beberapa jenis bahan masakan juga.
Raina keluar dari supermarket setelah Raina selesai membayar semua barang belanjaannya. Raina kembali berdiri didepan supermarket sambil menunggu taksi yang dia pesan datang. Sebuah mobil hitam yang menurut Raina tidak asing menepi tepat didepan Raina.
Seorang pria turun dari mobilnya dan menghampiri Raina sontak membuat Raina kaget dan berdiri mematung sampai barang belanjaan yang sedari tadi dipegangnya jatuh bahkan matanya mulai berkaca-kaca.
"Taehyung." Nama tersebut spontan keluar dari mulut Raina.
TO BE CONTINUED..
JANGAN LUPA VOTE KARENA VOTE ITU GRATIS!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/321511322-288-k973521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰ ᴀ ɪ ʟ ᴜ ʀ ᴇ
ФанфикPernikahan yang ku anggap baik baik saja, ternyata hancur dalam sekejap. Dan malam ini akhir dari pernikahanku. "sayang izinkan aku untuk menikah lagi." "mari kita bercerai saja."