Disinilah Raina berada, di sebuah caffe tempat dimana Raina dan Yoongi akan bertemu. Caffe dengan nuansa coklat dan terdapat beberapa lukisan aesthetic bahkan tidak sedikit barang barang antik terpajang disana.
Suasana dicaffe sangat ramai, mungkin karena saat ini sudah masuk jam istirahat sehingga terlihat beberapa karyawan yang sedang menikmati kopi bersama rekannya.
Ditemani dengan segelas air putih dan waffle di depannya, Raina menunggu Yoongi yang beberapa saat lalu sudah Raina kabari.
Beberapa saat berlalu akhrinya Yoongi datang, ia langsung menghampiri Raina yang sedang duduk diujung meja sana.
"Maaf ya Raina jalanan macet, kamu sudah menunggu lama?"
"Enggak kok aku juga baru datang."
"Maaf ya aku cari tempatnya yang jauh dari kantor kamu, jadinya kamu harus macet macetan." Lanjut Yoongi merasa tidak enak hati.
"Tak apa, tiga hari ini aku cari kamu."
"Aku khawatir sama kamu, Raina."
"Maaf Yoon, aku kembali kerumah suamiku."
Ada sesak di dada Yoongi yang tidak mungkin untuk Yoongi utarakan kepada Raina, karena sejujurnya sejak pertama kali Yoongi bertemu Raina, Yoongi sudah jatuh hati. Kerap kali Yoongi berharap Raina akan bercerai dengan suaminya. Jahat bukan kalau Yoongi harus berharap seperti itu? Namun bagaimana lagi perasaan Yoongi kepada Raina tidak bisa dicegah.
"Taehyung sudah menjelaskan semuanya alasan dia ingin menikah lagi."
"Jadi kamu mau dimadu, Raina?" Tanya Yoongi.
"Aku tidak pernah mau di madu Yoon, itu sebab nya Taehyung memutuskan untuk membatalkan pernikahannya."
"Syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya."
Bohong. Min Yoongi bohong, sungguh hatinya tidak senang, sungguh hatinya sangat terluka. Namun ia tidak akan pernah menyalahkan Raina sebab memang salah Yoongi sendiri karena harus mencintai wanita yang notabene nya masih menjadi istri orang.
"Terimakasih karena selama ini kamu sudah selalu membantuku Yoon. Apalagi eonni annisa. Kamu dan keluargamu terimakasih sudah baik sekali padaku." Ucap Raina.
"Aku dan keluargaku memang ikhlas membantumu, Rai."
"Semoga kita masih bisa berteman ya Yoon."
Berteman? Yoongi tidak begitu yakin jika harus berteman sementara perasaan nya masih sangat besar terhadap Raina. Mungkin Yoongi akan sedikit menjauh dahulu selama perasaan untuk Raina masih ada.
"Tentu saja kita masih bisa berteman."
"Aku doakan semoga kamu dan Taehyung bahagia selalu, kabari aku kalau kamu nanti lahiran."
"Aku akan mengajak nunnaku untuk menjenguk kamu dan bayi kamu." Ucap Yoongi dengan senyum palsunya karena jelas jelas hatinya begitu sesak.
"Tentu saja Yoon, aku akan memberitahu kalian."
Yoongi memandang lekat wajah Raina, apa dirinya benar-benar tidak ada kesempatan untuk bersama Raina?? Mengapa Yoongi harus terjebak di dalam perasaan salah ini.
Oh tidak, bukan perasaannya yang salah tapi salahkan keadaannya, kenapa Yoongi baru bertemu dengan Raina sekarang? Seandainya Yoongi bertemu dengan Raina sebelum Raina bersama Taehyung mungkin Yoongi akan mengejar Raina sampai mendapatkannya.
Namun Yoongi tidak bisa menyalahkan takdir. Mungkin ini garis takdir Yoongi seperti ini, hanya bisa mencintai tanpa harus memiliki.
"Raina, sepertinya aku harus kembali kantor karena, sebentar lagi jam makan siang selesai." Ucap Yoongi sambil melihat jam tangan.
"Baiklah kalau begitu, aku juga akan pulang."
"Kamu pulang sama siapa? Mau aku antar? Tawar Yoongi sebelum pergi.
" Aku bersama supir, Terimakasih tawarannya Yoon."
"Yasudah, aku pamit ya kamu hati hati pulangnya."
"Iya kamu juga Yoon."
Yoongi mengangguk lalu keluar dari caffe tersebut dan berjalan menuju kearah mobilnya.
Yoongi menyenderkan dirinya didalam mobil, pandangannya tertuju pada wanita yang baru saja ia temui didalam caffe. Raina berjalan melewati mobil Yoongi. Yoongi tersenyum namun tidak bisa dipungkiri air matanya jatuh seketika. Apa memang sesakit itu? Sampai sampai air mata Yoongi tidak bisa dicegah.
"Aku berharap kamu akan selalu bahagia dimanapun kamu berada, Rai."
"Semoga Taehyung tidak akan menyakitimu lagi."
"Tapi jika kelak Taehyung menyakitimu lagi, tolong datang padaku."
Yoongi terus bermonolog sampai akhirnya Raina masuk kedalam mobil dan mobilnya melaju meninggalkan halaman caffe.
*
Sementara itu didalam mobil..
"Ahjusi, tolong jangan mengatakan apapun pada Taehyung kalau saya bertemu dengan teman laki laki saya ya."
"Biar saya saja yang memberitahu Taehyung."
"Baik nyonya." Jawab supir tersebut.
"Tolong beritahu alex dan mario, takutnya mereka lebih dulu memberitahu Taehyung."
" Baik nyonya."
.
.
.Tolong vote dan komen biar author nya semangat up nya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ꜰ ᴀ ɪ ʟ ᴜ ʀ ᴇ
Fiksi PenggemarPernikahan yang ku anggap baik baik saja, ternyata hancur dalam sekejap. Dan malam ini akhir dari pernikahanku. "sayang izinkan aku untuk menikah lagi." "mari kita bercerai saja."