71. Kembang Api

82 30 40
                                    

Semuanya terasa begitu salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya terasa begitu salah.

Aku tidak tahu kenapa aku berakhir di posisi seperti ini, aku tidak tahu kenapa pilihanku membuatku terjebak di situasi seperti ini.

Entah sudah berapa lama aku menatap dinding jalan buntu di dekat UKS sambil memainkan ponsel yang sebenarnya telah kumatikan sejak aku tiba di tempat ini. Dinding itu seakan memanggilku dan entah apa yang sebenarnya terjadi, aku tak bisa berhenti menatapnya.

"Apa ini? Apa yang salah denganku?"

Aku sengaja mematikan ponselku karena aku tahu kalau Rosa dan yang lainnya pasti akan berusaha untuk menghubungiku.

Aku tidak kembali. Aku tidak akan kembali untuk sementara waktu.

Aku ingin sendiri. Aku butuh waktu untuk sendiri.

Berada di dekat mereka membuatku takut.

Bersembunyi di lorong tempat ruang UKS SMA Garuda adalah pilihan yang bagus. Tidak ada seorang pun yang tertarik untuk datang ke tempat itu. Bahkan pintu UKS pun terkunci rapat dan lampu ruangannya dimatikan.

Ruang UKS itu .... Entah sudah berapa kali aku masuk ke dalam ruangan itu akhir-akhir ini. Membuatku merasa mulai nyaman dan terbiasa berada di sana.

Saat aku berbalik dan menatap pintu ruangan UKS itu, aku kembali teringat percakapan kecilku dengannya.

Ia bahkan menggandakan kunci ruang UKS secara ilegal karena tahu kalau aku sering keluar-masuk ruangan itu karena terluka atau sakit. Mengingatnya membuatku terkekeh aneh.

Lucu. Kaivan memang lucu. Dia selalu memiliki pemikiran yang out of the box, dan aku tak tahu dari mana ia memiliki ide itu. Apa dia memang anak yang kreatif?

Kaivan .... Kenapa aku jadi memikirkannya sekarang?

Apa karena dia baru saja menyanyikan sebuah lagu tentang cinta beberapa saat yang lalu di atas panggung—membuat orang-orang meneriakkan namanya, memanggil namanya, menyanjungnya? Apa itu yang membuatku gelisah?

Apa aku cemburu pada Kaivan?

Kalau dipikir-pikir, Kaivan selalu mendapatkan segalanya. Ia selalu memiliki segalanya meski tanpa terlihat berusaha sedikit pun.

Orang-orang menyukainya dengan mudah. Orang-orang jatuh cinta padanya tanpa alasan yang jelas. Apa di dunia ini memang ada orang yang seberuntung itu? Sangat beruntung sampai semua orang menyukainya dan menginginkannya?

Kenapa sangat berbanding terbalik denganku? Siapa yang menginginkanku sejauh ini Sahabatku berakhir dengan meninggalkan dan mengganti posisiku dalam hitungan jam. Bahkan orang tuaku pun tidak menginginkanku.

Apakah tidak ada satu pun orang di dunia ini yang benar-benar menyukaiku? Menginginkanku?

Bagaimana dengan Lucky? Apakah dia menginginkanku? Atau dia hanya menginginkan sesuatu dariku?

My SemicolonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang