Bagian 7ᥫ᭡

27 8 0
                                    

Bagian 7 ᥫ᭡ Rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 7 ᥫ᭡ Rooftop

Sudah pagi lagi, hari itu sarapannya sudah lengkap karena Gio yang sudah pulang dari luar kota. Seperti biasa juga tidak ada percakapan apapun pagi itu. Hanya ada suara dentingan sendok.

"Aku berangkat," ucap Nataka dan langsung pergi dari sana.

Hari itu dia tidak terlambat, bahkan bel masuk masih empat puluh lima menit lagi. Nataka kembali berpapasan dengan Sagara, namun seperti kemarin, Sagara hanya melewati tanpa menyapa Nataka. Ah sudahlah, itu juga keinginan Nataka untuk tidak diganggu oleh Sagara.

Di dalam kelas hanya ada beberapa yang sudah datang. Karena bel masuk masih lama, Nata memutuskan untuk tidur saja karena badannya juga terasa tidak enak.

Ada yang menepuk bahunya, Nataka terbangun dan ternyata sudah banyak yang datang.

"Udah bel," celetuk Eca setelah menepuk bahu Nataka.

Nataka tidak menjawab dan mengucek matanya yang masih mengantuk. Guru yang mengajar sudah masuk ke dalam kelas. Walaupun sedang tidak enak badan, Nataka tetap memaksa untuk fokus pada guru yang menjelaskan di depan. Walau sesekali dia bersin-bersin karena sedang flu.

Sejak tadi Eca sesekali mencuri pandang ke Nataka. Melihat wajah Nataka yang sedikit pucat. Dia tahu, sejak Nataka mengantarkan dia pulang, hujan turun lagi. Membuat dia sedikit merasa bersalah karena membuat Nataka sakit.

"Ke UKS aja kalo sakit," bisik Eca membuat Nata menoleh.

"Engga, cuma flu doang," balas Nataka dan kembali fokus ke depan.

Sementara Eca hanya bisa diam walau entah kenapa perasaannya sedikit khawatir pada Nataka.

ᥫ᭡

Sudah istirahat, Nataka lebih dulu pergi dari kelas dan berjalan menuju rooftop. Tanpa dia sangka, Eca mengikuti Nataka dengan membawa sekotak bekal yang dia bawa dari rumah.

Di rooftop, terlihat Nataka sedang mengisap rokok. Eca menghela napas, bisa-bisanya Nataka lebih memilih rokok saat sakit seperti itu. Eca melangkah mendekati Nataka dan duduk di sampingnya. Hal itu membuat Nataka terkejut dan segera mematikan rokoknya.

"Kenapa dimatiin rokoknya?" tanya Eca.

"Gue gamau ada orang yang sakit karena perokok pasif," jawab Nataka.

"Terus kalo lo terus ngerokok, gak bakalan buat lo sakit?" tanya Eca membuat Nataka terdiam.

"Gue udah lama sakit, jadi kalo suatu saat gue juga sakit karena rokok, gue udah gak peduli," balas Nataka.

"Ngapain lo ke sini?" sambung Nataka.

"Gue cuma bawain bekal, dimakan," balas Eca lalu punggung tangannya ia letaknya di dahi Nataka.

Rain of Tears ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang