Bagian 11ᥫ᭡

25 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagian 11 ᥫ᭡ Yogyakarta


Saat itu hari keempat mereka berada di Yogyakarta. Eca dan Nataka menghabiskan waktu berdua kala diberi waktu untuk bebas melakukan apapun sampai waktu yang sudah ditentukan. Pilihan Nataka dan Eca hanya pada sebuah danau yang jarang dikunjungi orang-orang. Suasana di danau itu masih sangat sejuk dan asri.

Eca dan Nataka sejak tadi hanya diam saja menikmati semilir angin yang menyapu wajah mereka. "Gimana, siap buat besok tes olim?"

Nataka menoleh, "Sebenarnya engga, cuma mau gimana lagi, Ca."

"Ngalahin Kalan susah ya, Nat?"

Nataka terkekeh, "Kalau gak susah udah juara satu gue Ca."

"Jujur, lo sebenarnya gak mau kan ngelawan kembaran lo sendiri?"

Nataka tidak langsung menjawab, dirinya belum siap bercerita banyak pada Eca. Namun entah mengapa Nataka seperti sangat percaya pada Eca. Ah mungkin Nataka akan bercerita, sedikit?

"Jujur, iya. Gue tuh sayang banget sama dia, kek masih anggap dia bukan saingan gue. Tapi karna orang tua gue mendokrin kita buat bersaing dari SD, dia jadi gitu, terlalu egois dan selalu obsesi sama nilai. Gue sama dia udah gak pernah dekat kaya dulu lagi, Ca."

"Pasti berat banget ya, Nat? Gue ngeliat itu dari sikap lo yang selalu tertutup, sikap lo yang gak mau ngambil temen dekat Kalan, dan sikap lo yang gak peduli sama kesehatan lo sendiri."

Nataka tersenyum tipis, "Gue gatau sampai kapan gue bisa berjuang. Tapi gue cuma mau satu kali aja gue bisa berada di atas Kalan. Gue cuma pengen nunjukin kalau gue juga bisa, Ca."

"Iya, lo pasti bisa. Gak harus satu kali, lo bisa ngalahin siapapun suatu saat nanti. Jangan nyerah ya, Nat. Sekarang kan ada gue temen lo."

"Iya Ca."

"Eh btw, lo gak ngerokok? Tumbenan amat gue lihat selama di Jogja lo gak nyebat."

Nataka terkekeh, "Gak lah, takut banyak mata-mata di sini. Walaupun nih mulut udah asem banget sih, Ca."

Eca terlihat mengeluarkan sebungkus permen dari dalam saku dan memberikannya pada Nataka.

"Gue punya banyak permen, kalau mulut lo asem, minta permen ke gue, kurangin rokok lo ya, Nat."

"Iya, tapi gak janji." Setelah mengatakan itu Nataka mengambil permen di tangan Eca dan memakannya.

Sore itu hanya ada obrolan ringan di antara keduanya. Mereka berdua sudah sangat nyaman menjadi teman. Walaupun sama-sama jarang bicara di sekolah, mereka lebih bisa saling berbagi kisah jika berdua.

+628××××××××××

Silakan habisin waktu lo dengan senang selama di Yogya, Nat. Nanti setelah balik, lo gak akan pernah tenang, loser!
15.48 pm

Rain of Tears ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang