Shania mengedarkan pandangannya ke kanan dan ke kiri, ia tengah mencari seseorang. Menyerah karena tidak menemukan orang itu, ia lebih memilih mendudukkan diri disebelah mahen yang tengah mengemili kacang goreng bungkusan di tangan nya.
"Kenapa sha?" Tanya mahen disela kunyahan nya.
"Ga ada si. Cuma belakangan ini ga lihat jevan gue. Kemana tuh anak?"
"Uhuk!" Mahen tersedak kacang yang berada dalam mulutnya.
"Eh! Pelan makan nya anjir" sahut Shania, tangan nya sibuk memberikan segelas air putih kepada mahen.
"Ya maa- uhuk! Maaf!"
"Kenapa deh gue tanyain jevan lu nya langsung kesedak gini. Pasti lu tahu sesuatu kan?" Tebak Shania.
Mahen menggeleng " gue aja ga tau itu anak ngilang. Biasanya kan sama anak draze, coba lu cari di basecamp nya"
Shania menunduk lesu "ga ada, udah gue cari kemana-mana. Gue sempet tanya rendi juga bilang gak tahu"
"Mungkin lagi ada urusan keluarga kali. Bang Jeffry juga ga masuk kan?"
"Bisa jadi sih" jawab Shania.
Mahen melirik ponsel nya yang terdapat chat dari seseorang, ia menghela nafasnya lalu menatap Shania lamat-lamat.
"Pulang sama siapa?" Tanya mahen.
"Ga tahu. Bang addy katanya ada kerkel, tapi tadi disuruh nebeng bang yudha. Makanya gue kesini" jawab Shania,
"Gue anterin pulang aja yuk? Sekalian jajan ke pancong, mau ga?"
"Benaran? Rumah lu ga searah sm gue njir. Ga ah ga enak gue"
"Yaelahh sans, kan gue yang ngajak" balas mahen, ia menaikkan alisnya menunggu jawaban Shania.
"Yauda ayo" jawab Shania, ia mengambil jaket dan tas nya, "gue tunggu di depan ya"
"Iya"
Saat Shania keluar dari pintu basecamp ia dengan cepat membalas chat seseorang di hp miliknya lalu mengambil kunci motor kesayangan.
Mahen keluar, " ada yang ketinggalan ga?"
"Udah sih ini. Btw, tas lu gak lu bawa?"
"Aelah biarin disitu ae dah".
Shania mendengus emang ya anak laki itu ga mau ribet, ia menatap bingung mahen yang mengulurkan telapak tangan nya.
Dengan naluri nya ia letakkan telapak tangan nya diatas telapak tangan mahen sedikit terkejut saat mahen langsung menyatukan tangan keduanya.
"Gandengan?"
"Iya"
"Tumben sih. Setahu gue mahen anaknya menghindari physical touch bgt" ucap Shania saat mahen membawa nya berjalan ke arah parkiran.
Mahen menoleh sekilas " sok tau dah"
"Iiihhh ya kan gue udh bilang setahu gue! Mana tau bener apa ngga!" Gadis itu mengerucut kan bibirnya kesal.
Mahen hanya terkekeh kecil sembari mengusak rambut Shania.
"Motor lu yang ini hen?" Tanya Shania, gadis itu menunjuk moge hijau di depan nya.
Mahen mengangguk sembari menaiki motor nya, " kenapa ya cowo suka motor tinggi, kan gue susah naik nya" dumel Shania pelan, tetapi ya si mahen denger.
"Sini" mahen menarik tangan Shania agar lebih merapat ke tubuhnya, dengan gerakan cepat lelaki itu melepaskan jaketnya lalu di sampirkan pada pinggang Shania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex- || Anak SMK
Teen Fictionini tentang shania yang gagal move on sama mantannya. Tetapi, ada pada saat hari itu Shania mengubah alur yang tak semestinya. Entah, akhirnya bagaimana, masih menjadi tanda tanya bagi Shania sendiri. | melokal | tw/ harsh word