bg. 15

70 10 14
                                    

•••

Yudha melirik Jeffry yang sedari tadi terdiam sembari memutar-mutarkan bulpen yang lelaki itu pegang. Tak biasanya lelaki itu diam melamun seperti itu.

Dengan inisiatifnya Yudha menyenggol bahu Joni, ketika si pemilik nama menoleh ke Yudha, lelaki itu memberi tahu menggunakan dagunya, meunjuk ke arah Jeffry. Joni mengikuti arah tunjuk Yudha dan mengernyit ketika mendapati jeffry terdiam melamun. Muncul pertanyaan dibenaknya. Apa yang sedang dipikirkan kawannya itu ?

"Sejak kapan Jeff begitu, yud ?" Tanya Joni pada Yudha, mereka menyudahi acara bermain game di ponsel masing-masing.

Sejenak Yudha meminum kopi susunya, "gatau, udah dari tadi anjir. Napa tuh anak yak ."

Akhirnya Joni bergerak mengambil bulpen Jeffry yang sedari tadi diputar-putarkan, mengundang tatapan tanya Jeffry pada Joni.

"Lu kenapa anjir, bagi lah sama kita kalau banyak pikiran." Ucap Joni.

Jeffry mengehela nafasnya, ia ketahuan.

"Iya Jeff, sini cerita- cerita." Sahut Juan. Mereka kumpul lengkap di markas. Bahkan ada mahen dan Haikal.

"Gue mau confess nih." Ucap Jeffry, menunggu reaksi mereka.

"Busett, sama siapa bang ?" Balas Haikal.

"Lah iya, sama sekali ga keliatan kalo pdkt sama cewe. Tau - tau langsung confess." Sahut mahen. Cowo itu udah penasaran banget.

"Gue mau confess ke Shania, lagi."

Mereka terdiam sembari saling pandang.

"Lu, yakin bang?" Tanya Haikal.

Jeffry mengangguk yakin.

Juan membasahi bibirnya yang kering, ia menatap Jeffry dalam, "lu udah mastiin belum kalau Shania masih suka sama lu?"

Pertanyaan yang membuat jeffry ragu. Ini yang ia pikirkan sedari tadi.

Melihat keterdiaman Jeffry, Tama menepuk pundak lelaki itu pelan.

"Pastiin Shania masih suka sama lu apa ngga Jeff. Bisa jadi dia sudah pindah ke lain hati." Ujar Tama

Kalimat terakhir, membuat jeffry mengernyit "pindah ke lain hati? Siapa?"

"Adek lu, contohnya ?" Sahut Haikal.

Jeffry menatap Haikal lama, "ga mungkin." Sangkal Jeffry.

"Dunia ini mana ada yang ga mungkin bang. Inget inget aja dah, kalian putus gegara siapa. Terus, setelahnya lu ga ada pergerakan apapun buat deketin kak Shania. Yang ada malah jevan ." Haikal memang mengucapkan dengan nada tenang, tapi. Didalam semua kalimatnya ada nada tegas yang ia tekankan pada Jeffry.

Jeffry kembali diam, ia mengambil kunci dan langsung beranjak dari sana tanpa sepatah kata.

Addy yang sedari tadi diam, hanya bisa menghela nafasnya. Ia tidak akan ikut campur perihal hati adiknya. Ia hanya bisa mendukung jika Shania sudah memilih untuk pelengkap hatinya.

"Kenapa tiba-tiba bang jeff confess ke kak Shania deh? Kalau pun emang alasannya ga bisa move on. Kenapa ga dari dulu?" Tanya Haikal penuh penasaran.

"Mungkin, dia baru sempet ngajak balikan sekarang? Kan Tasya udah pindah dari sini." Jawab mahen.

Kaget? Jangan dong.

Alasan pribadi lah yang membuat Tasya dipindahkan sekolah ke luar negeri oleh orang tuanya. Itu sudah terjadi dua bulan lalu, tepat saat jevan pingsan di kantin.

Ex- || Anak SMKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang