Part 2

685 83 1
                                    

☀️🌻🌈
















Happy reading and enjoy 😊

.

.

.













Gulf menarik nafas nya dalam sebelum membuka pintu dimana ia akan kembali bersiap untuk menguatkan hati nya.

ruangan itu sangat gelap, perlahan gulf meraba dinding, menyalakan lampu agar ia dapat melihat ruangan yang sudah 5 bulan ini ia tempati.

namun siapa sangka jika pilihan nya untuk menyalakan lampu adalah pilihan yang salah.

di depan sana, di sebuah sofa kedua manusia tanpa busana itu baru saja selesai menyelsaikan kegiatan panas mereka.

dengan cepat gulf langsung membalik tubuh, membuang pandangan agar tidak melihat hal yang membuat hati nya teriris.

gulf mencengkram celana nya dengan kuat, menahan diri agar tidak jatuh.

" apa kau membawa makananan nya ?"

gulf mengangguk gugup lalu mengulurkan sebuah plastik berisi makanan yang ia beli dari luar.

" aku membutuhkan uang , apa kau sudah mendapatkan nya ?"

" be - be lum phi.. "

" siall..!! bukan kah kau bilang akan membawa nya hari ini ! " rasa pening pada kepalanya tiba tiba saja menghantam gulf.

gulf memejamkan mata nya dengan erat, menahan rasa nyeri akibat jambakan yang kao lakukan.

" hari ini toko sangat sepi, aku tidak mendapatkan bonus phi "

" aku tidak mau tau gulf ! aku membutuhkan uang itu sekarang ! dan kau harus mendapatkan nya ! "  kao mendorong kasar tubuh gulf, menendang lelaki itu keluar .

" jangan kembali sebelum kau mendapatkan uang nya !"  itu lah perkataan terakhir yang gulf dengar sebelum kao menutup pintu nya dengan kasar.

gulf mendundukan wajah, menahan air mata yang siap keluar. hati nya terasa sangat sakit. harus kah gulf menyerah ? melepaskan cinta yang selama ini ia pertahankan ?

rasanya gulf sudah tidak bisa bertahan, kaki nya mulai goyah dan terasa lelah.

membawa kebingbangan juga sakit di bagian hati, gulf berlari dengan cepat meninggalkan tempat itu.
















---------------------------------







mew mengerutkan kening nya, menatap lelaki yang tak sadarkan diri karena telah menenggak puluhan botol bir.

satu jam yang lalu, mew di kagetkan dengan panggilan masuk dari gulf. namun siapa sangka jika yang menelfon nya bukan lah lelaki itu, melainkan orang asing yang mengatakan jika sang pemilik ponsel sudah tidak sadarkan diri karena mabuk.

dengan pandangan yang masih menatap lurus ke arah gulf, mew menjatuhkan tubuh nya, duduk di hadapan gulf lalu meminum sisa bir yang masih tersisa.

jujur saja sebenar nya mew tidak ingin terlibat dengan lelaki itu, tapi melihat nya sefrustasi ini membuat mew tidak bisa mengabaikan nya begitu saja.

bagaimana pun gulf adalah karyawan terbaik nya, penjualan lelaki itu selalu bagus dan sangat menguntungkan mew.

" ayolah gulf.. apa yang sebenarnya terjadi pada mu ?"  mew bergumam pelan sambil terus menatap punggung lelaki itu.

Love destiny  [ MEWGULF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang