Part 25

990 68 8
                                    

☀️🌻🌈








Happy reading and enjoy 😊

.

.

.




Mew melangkahkan kaki nya pelan, berusaha untuk tidak membuat suara sedikit pun. gulf baru saja tidur 30 menit yang lalu dan mew tidak ingin mengganggu lelaki itu.

mew melirik jam pada tangan nya, waktu masih menunjukan pukul 7 pagi dan off sudah mengabari nya jika rencana yang ia buat telah selesai di kerjakan.

" terimakasih off, maaf selalu merepotkan mu "

" oh ayolah kawan.. jangan berubah menjadi pria baik seperti ini, kau membuat ku merinding "

mew berdecih, membuang nafas nya kasar, padahal ia tulus mengatakan rasa terimakasih nya.

" baiklah.. aku memahami mu, santai saja, aku akan tidur sebentar dan sampai jumpa sore nanti "

panggilan itu pun terputus. mew menarik nafas nya dalam sambil mengarahkan pandangan ke arah sang kekasih yang sedang tertidur pulas.

" sebentar lagi gulf.. aku akan menunjukan pada mu tentang keseriusan ku .. " gumam mew pelan sebelum memilih untuk keluar kamar. ia ingin menemui seseorang dan mengatakan maaf pada nya.

.

.

.

" jadi.. lelaki itu datang semalam ?" tay mendongak, menatap new yang sedang menyiapkan sarapan.

" mm.. bersama phi off "

tay membuang nafas nya, jujur saja ia tidak tau apa yang akan ia lakukan jika bertemu denga mew, tay masih sangat kesal dengan lelaki itu.

" tay.. " 

baru saja terpikir bagaimana ia akan menghadapi lelaki yang tak lain adalah sahabat nya, kini lelaki itu muncul dan membuat tay terdiam.

mew menarik kursi, mengambil tempat di samping kanan sahabat nya.

" tay.. apa kau masih marah pada ku ?"  mew menatap lelaki di samping nya penuh harap.

" bagaimana menurut mu ?"

mew membuang nafas nya, nada suara tay masih terdengar datar dan itu artinya dia masih marah.

" maafkan aku, aku memang bodoh dan brengsek.. "

tay membuang nafas nya, melirik mew yang kini menunduk.

hanya dengan kata maaf yang di keluarkan lelaki itu telah berhasil menghilangkan seluruh kekesalan tay. sebenar nya tay juga tau jika mew tidak bermaksud untuk melakukan itu.

" mm.. aku memaafkan mu "

mendengar perkataan tay tentu saja mew langsung mengangkat wajah nya, menatap sang sahabat dengan senyuman lebar.

" jadi bagaimana rencana mu ? apa sudah selsai ?" mew mengangguk cepat, mew memang sudah merencanakan niat ini sejak lama, dan tay adalah orang yang memberi nya saran, sedangkan off yang menyiapkan semua nya.

" off sudah menghubungi ku tadi, dan dia bilang jika semua nya telah selesai di kerjakan. sore nanti aku akan melaksanakan rencana ku "

" lebih cepat memang lebih baik "  ujar tay sambil menyesap kopi nya.

" apa kah aku boleh ikut untuk menjadi salah satu saksi ?"  itu suara new, lelaki itu berjalan mendekat sambil membawa mangkuk besar berisi sup yang baru saja matang.

Love destiny  [ MEWGULF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang