04. You are mine

5.2K 520 106
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Kellner —

Sudah dua minggu semenjak Taehyung sakit, semua nya kembali normal walaupun rasa duka atas kehilangan nyonya besar rumah masih terasa. Pagi ini sebelum berangkat sekolah Jennie melihat keadaan Taehyung dan pemuda itu sudah jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Jennie membenarkan letak selimut Taehyung dan mengecek suhu tubuhnya, tidak sepanas kemarin-kemarin. Taehyung sudah jauh lebih baik meskipun suhu tubuhnya masih terasa hangat, besok juga sembuh dan bisa sekolah lagi. Jennie menaruh susu panas di atas nakas beserta obatnya, Jennie tidak tega jika harus membangunkan Taehyung yang masih terlelap nyaman.

Jennie memperhatikan wajah Taehyung lantas berjongkok di sisi kasur, gadis itu tersenyum dan mengelus pelan rambut coklat gelap Taehyung.

"Cepat sembuh oppa."

Bisik Jennie setelah itu pergi dari sana, menoleh kebelakang memastikan Taehyung tidak terbangun oleh suara langkah kakinya. Setelah pintu tertutup Taehyung membuka matanya. Taehyung memang sudah terbangun sejak beberapa menit lalu sebelum Jennie masuk kedalam kamarnya. Taehyung hanya ingin tahu apa yang Jennie lakukan dan Taehyung merasa hatinya tercubit.

Jennie begitu baik padanya, gadis itu merawatnya selama dua minggu penuh tanpa mengeluh lelah atau terbebani. Padahal Taehyung sudah berbuat jahat padanya, Taehyung selalu memperlakukan Jennie dengan tidak baik tapi lihat apa yang gadis itu lakukan padanya.

Gadis itu merawatnya seharian tanpa memikirkan perbuatan jahat yang pernah gadis itu terima dari Taehyung. Jennie bisa saja membiarkan Taehyung mengiris nadinya malam itu, tapi tidak. Jennie tidak melakukan itu, dia malah menamparnya dan memeluknya. Menyediakan paha dan bahunya untuk Taehyung jadikan sandaran atas kesedihan yang dia rasakan.

Jennie, mengapa gadis itu sangat baik? Memikirkan semua kejahatan yang telah dia lakukan pada gadis itu rasanya Taehyung tidak berhak mendapatkan balasan ini. Seharusnya Jennie membiarkannya mati malam itu, tapi kenapa Jennie mencegahnya?

Taehyung terdiam dalam lamunannya.

— Kellner —

Hari sudah sore saat Jennie tengah berjalan pulang di trotoar, gadis itu bersenandung sampai gadis itu di kagetkan oleh suara seseorang.

"Jennie ayo pulang bersama!"

Yoongi datang dengan motor sport nya menghentikan Jennie yang berjalan menuju pulang. Jennie menatap jam di ponselnya, sudah jam lima sore dan Jennie ingin cepat-cepat pulang untuk melihat keadaan Taehyung. Tapi Jennie canggung meskipun mereka pernah naik motor berkali-kali. Gadis itu kemudian tersenyum, senyuman manis yang selalu membuat pemuda Min itu berdebar.

"Tidak sunbae terima kasih, lagi pula rumah kita berbeda gang."

"Memangnya kenapa? Aku akan mengantar mu kemanapun yang kau inginkan." Pipi Yoongi terlihat memerah membuat Jennie seketika dilanda kegugupan. Tersenyum geli melihat wajah Yoongi yang bisanya sedingin es kini terlihat menggemaskan dengan semburat merah muda di pipi dan telinganya. Karena tidak ingin membuat Yoongi sedih Jennie hendak naik keatas motor pemuda itu.

"Jennie!"

Jennie terkejut saat melihat Taehyung turun dari motor sport warna hitamnya dan berlari kecil menghampiri Jennie. Tatapan Taehyung menajam saat bertabrakan dengan mata Yoongi yang juga tengah menatapnya dengan datar.

"Ayo kita pulang."

Belum sempat Jennie bicara pada Yoongi Taehyung sudah terlebih dahulu menarik Jennie menuju motornya yang tak jauh dari motor Yoongi. Yoongi memperhatikan saat Taehyung tersenyum dan memakaikan helm pada Jennie dan membantunya naik keatas motor. Lalu menarik Jennie untuk memeluk perutnya dan motor Taehyung pergi dari sana. Taehyung sempat memberikan tatapan tajam sebelum pergi membawa Jennie entah kemana.

Kellner ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang