END

4.7K 427 134
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Kellner —

"Taehyung kau dari mana saja?"

Hoseok berjalan menghampiri Taehyung yang baru saja memasuki kamar hotel. Wajah Hoseok menyiratkan raut khawatir saat melihat Taehyung datang dalam keadaan berantakan. Sudut bibirnya berdarah, rambutnya acak-acakan dan bau alkohol sangat menyengat dari tubuhnya. Ditambah lagi dengan pakaiannya yang semula rapi kini terlihat kotor.

"Taehyung kau baik-baik saja?" Hoseok terkejut saat Taehyung hampir tumbang kelantai jika saja dia tak bergerak cepat untuk menahan bahunya. "Apa yang terjadi pada mu?"

Tidak ada jawaban dari Taehyung, pria itu malah mengisak di bahu Hoseok. Menangis entah karena apa sebab Hoseok tidak tahu apa yang terjadi. Hoseok lalu membuat tubuh Taehyung tegak.

"Apa yang terjadi pada mu? Luka-luka ini? Kau dari mana sebenarnya!?"

"Jennie, dia tak bisa kembali lagi pada ku. Dia menyuruhku untuk menyerah karena dia tak akan pernah bisa kembali pada ku lagi. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa hidup tanpanya dan dia malah menyuruh ku untuk menyerah."

Taehyung jatuh berlutut dilantai dan menangis nelangsa. Hoseok yang merasakan penderitaan Taehyung hanya bisa memeluk pria itu. Tidak bisa melakukan apapun jika ini yang Jennie inginkan. Taehyung mendongak dengan wajah lemahnya yang membuat Hoseok merasa pedih melihatnya.

"Aku tidak bisa melakukan apapun jika ini keinginannya Hobi." Taehyung mengusap air matanya dengan lengan lalu bangkit dan berjalan menuju lemari. Mengambil koper dan memasukan semua pakaiannya kedalam sana.

"Kau mau kemana?"

"Pergi. Lebih baik pergi dari pada aku harus menyaksikan wanita yang ku cintai menikah dengan pria lain."

Hoseok hanya membeku menatap Taehyung yang kini tengah memasukan pakaiannya kedalam koper. Saat dia hendak berbicara tiba-tiba ketukan dari pintu membuat Hoseok menoleh. Pria itu berjalan membuka pintu sementara itu Taehyung masih dalam kegiatannya.

"Taehyung, ada yang ingin bicara dengan mu." Taehyung tidak peduli. "Dia Yoongi." Dan gerakan tangan Taehyung langsung terhenti seketika. Pria itu sesaat terdiam sebelum berbalik dan menatap Yoongi yang kini berdiri didepan pintu menatapnya. Taehyung mengepalkan tangannya.

"Kenapa kau kemari keparat!"

"Kau ingin pergi tanpa membawanya bersama mu?" Taehyung mengernyit menatap Yoongi yang kini menyeringai. "Kau menang brengsek."

— Kellner —

Satu minggu, dua minggu, tiga minggu dan empat minggu. Sudah empat minggu semenjak kejadian dirumah sakit itu Jennie tidak lagi melihat Taehyung di kantor Yoongi atau dimana pun. Mungkin pria itu benar-benar pergi dan menyerah membiarkan Jennie menjadi milik pria lain.

Jennie menekuk lututnya, memeluk lututnya dan menaruh dagunya di atas lutut. Menatap hujan deras yang tidak berhenti semenjak beberapa hari ini. Awan mendung dan hawa dingin sangat cocok menggambarkan suasana hati Jennie saat ini. Ingin rasanya Jennie pergi menemui Taehyung dan mengatakan betapa ingin dia ikut bersama Taehyung. Tapi Jennie tidak bisa, Jennie tidak bisa melukai hati Yoongi yang sudah memberikan segalanya untuknya.

Jennie hanya bisa berdoa semoga Taehyung mendapatkan wanita yang lebih baik darinya. Wanita yang tidak akan menyakitinya dan tidak akan meninggalkan nya. Jennie menghapus air matanya saat tatapannya tak sengaja tertuju pada cincin tunangannya bersama Yoongi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kellner ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang