11. Uncontrollable anger

3.5K 404 94
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



⚠️ Kellner ⚠️

Hari ini Jennie sangat sibuk, sebab panti asuhan tempat Jennie mengajar anak-anak sedang kedatangan donatur. Min Yoongi yang menjadi pemilik yayasan panti asuhan itu mengundang Jennie untuk menyambut donatur tersebut. Sebenarnya Jennie ingin menolak namun merasa tidak enak hati, Yoongi sangat baik pada Jennie jadi tidak mungkin Jennie menolak permintaannya untuk ikut menyambut kedatangan donatur yang hendak menyumbang ke panti asuhan ini.

Dan kini Jennie tengah sibuk membereskan sisa acara yang selesai beberapa menit lalu. Masih ada beberapa donatur yang tengah berbincang dengan Yoongi. Dan anak-anak panti yang tengah bermain ditaman. Jennie nampak cantik dengan dress putih selutut berlengan pendeknya. Wanita itu tersenyum melihat anak-anak panti yang bahagia mendapatkan mainan baru mereka.

"Terimakasih."

Jennie menoleh kebelakang dan melihat Yoongi tengah tersenyum menatapnya. Pria itu lalu berjalan dan berdiri di samping Jennie. Ikut memperhatikan anak-anak yang tengah bermain.

"Terimakasih sudah mau menerima undangan ku untuk menyambut donatur hari ini. Aku bahagia melihat anak-anak senang dengan kehadiran mu." Jennie tersenyum. Yoongi menghela napas. "Dulu ibu ku sangat senang sekali bermain bersama anak-anak panti asuhan. Ibu selalu berkata bahwa aku yang akan meneruskan panti ini. Tapi ayah ingin aku bekerja di perusahaannya menggantikannya."

Yoongi menunduk lalu mengangkat wajahnya menatap Jennie. "Aku tidak mungkin mengurus panti dan perusahaan secara bersamaan. Jadi Aku memutuskan untuk memberikan tanggung jawab panti pada mu." Jennie membelalakkan matanya menatap Yoongi.

"A-apa yang oppa bicarakan?"

"Aku tahu kau sangat menyayangi anak-anak maka dari itu aku ingin kau yang mengurus segalanya di panti ini. Anak-anak juga akan sangat senang. Jika bukan demi mendiam ibu ku setidaknya demi anak-anak."

Jennie menatap Yoongi ragu. Sebenarnya Jennie mau menerima tawaran yang Yoongi tawarkan, tapi dia harus mempertimbangkannya dulu apa lagi Taehyung pasti tidak suka karena otomatis Jennie akan lebih menghabiskan banyak waktu di panti ini.

"Aku akan memikirkannya terlebih dahulu. Aku juga harus minta izin pada ibu." Yoongi tersenyum.

"Terimakasih. Aku harap kau mempertimbangkan dengan baik keputusan mu."

Jennie mengangguk. Kemudian hening. Suasana terasa canggung untuk Jennie. Jennie tidak pernah dekat dengan lelaki lain selain Taehyung selama ini, mungkin ini hanya perasaan nyaman yang hanya Jennie rasakan pada Taehyung saat dekat dengan seorang pria.

"Em, omong-omong bagaimana jika kita makan sore bersama? Lagi pula acara sudah selesai. Jiyeon dan yang lainnya akan mengurus sisanya." Jennie hendak akan menolak dengan halus permintaan Yoongi tapi tiba-tiba ponsel pria itu berdering. "Maaf, aku akan menunggu mu di mobil."

Setelahnya Yoongi pergi. Jennie menghela napas. Jennie menatap jam arloji miliknya yang melingkar di pergelangan tangan. Masih ada waktu satu jam menuju angka empat. Jennie rasa tidak ada salahnya ikut bersama Yoongi. Taehyung pun mungkin masih ada di kantornya saat ini, mengingat pria itu sibuk sekali beberapa hari ini.

Pada akhirnya Jennie memutuskan untuk makan bersama Yoongi. Mereka kini sedang ada di salah satu restoran mewah di seoul. Jennie canggung karena dia tidak biasa makan di tempat semewah ini.

"Apa makanannya tidak enak?" Jennie seketika mendongak dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kaku.

"Makanannya enak, hanya saja aku tidak terbiasa makan di tempat mewah seperti ini." Yoongi terkekeh kemudian.

Kellner ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang