14. Don't say the end

2.9K 395 140
                                    

Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment



— Kellner —

Pagi ini di mansion akan kedatangan tamu, Jennie tidak tahu siapa tamu itu tapi melihat perintah yang diberikan tuan Hyungsik sudah jelas jika tamu ini sangat spesial dan penting. Ada sekitar tiga orang pelayan yang tengah memasak didapur. Lima orang pelayan lainnya tengah membereskan ruang tamu dan ruangan lainnya.

"Kita harus berhati-hati menyiapkan makanan. Jangan ada kesalahan sedikit pun, mengerti?"

Ujar kepala pelayan, bibi Kwon. Semua pelayan yang ada didapur mengangguk. Paham betul jika tamu ini sangat penting. Didengar-dengar tamunya berasal dari Amerika, tempat tuan muda mereka menuntut ilmu.

"Bagaimana, apa semuanya sudah siap?" Tuan Hyungsik bertanya saat dia memasuki dapur. "Tamu ku akan datang 15 menit lagi."

"Semua akan siap dalam lima menit lagi tuan besar, anda tidak perlu khawatir."

"Bagus, setelah kalian menyiapkan semuanya datang ke depan. Kita harus menyambut tamu ku bersama-sama."

"Nde tuan."

Setelah tuan Hyungsik pergi presensi Taehyung datang menuruni tangga. Taehyung terlihat sudah siap dengan pakaian formalnya. Kemeja putih pas di tubuh membuat Taehyung terlihat sangat tampan. Kaki panjangnya di balut dengan celana formal berwarna hitam dengan rambutnya yang di sisir rapi kebelakang membuat Taehyung benar-benar mengeluarkan aura rupawannya yang luar biasa.

Pandangan Jennie jatuh pada cincin cantik yang melingkar di jari manisnya. Pagi tadi sebelum mereka pulang Taehyung sempat melamarnya diatas kasur, sebuah kejutan yang membuatnya hanya bisa melongo. Jennie sangat terkejut sekaligus tidak percaya bahwa Taehyung melamarnya.

Meskipun suasana tidak romantis seperti  film-film drama tapi Jennie sangat menyukainya. Taehyung dengan senyuman tulus dan tatapan penuh cintanya berkata

'Marry me Kwon Jennie'

Jennie benar-benar masih tidak percaya dengan semua itu, dia tidak pernah berpikir bahwa Taehyung akan melamarnya secepat itu. Jennie sendiri tidak menolak atau menerima lamaran itu, Jennie terlalu shock dengan cara Taehyung melamarnya. Setelah Taehyung menyematkan cincin pada jari manisnya pria itu berjanji bahwa dia akan mencintai Jennie dan menjaganya segenap jiwa raganya.

Jennie tersenyum dalam diam. Taehyung benar-benar mencintainya dan hanya ingin menikah dengannya. Mengingat lagi kejadian tadi pagi membuat jantung Jennie berdebar.

"Jennie, kau kenapa nak?"

Jennie tersentak dari lamunannya hingga tak sadar jika sedari tadi semua pelayan memperhatikannya dengan penuh tanya. Pipi Jennie memerah, dengan segera memperbaiki ekspresi wajahnya. Bibi Kwon tersenyum mengusap rambut Jennie lalu kembali melakukan aktivitasnya dengan membawa hasil masakannya ke meja makan.

Setelah selesai menyiapkan makanan di meja makan para pelayan bergegas menuju pintu utama mansion dan berbaris rapi di belakang tuan Hyungsik serta Taehyung. Tak berapa saat sebuah mobil hitam memasuki gerbang mansion. Tuan Hyungsik beserta Taehyung menyambut seorang pria paruhbaya yang baru saja keluar dari mobil hitam mewah tersebut.

"Apa kabar Woobin?" Kedua pria yang hampir memiliki umur sama itu saling berpelukan ala pria.

"Aku baik. Bagaimana kabar mu?"

"Aku baik-baik saja, seperti yang kau lihat. Aku sangat senang kau berkunjung kemansion ku setelah sekian nya sejak kita terakhir bertemu. Omong-omong mana putri cantik mu itu?" Tuan Woobin menoleh kearah belakang.

Kellner ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang