CERITA INI MENGANDUNG KONTEN DEWASA 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA ❣
"Hei kau bisa antarkan ku pulang?"
Pria yang ku panggil berjalan kearah ku dengan tatapan datar "ada apa? kau mabuk?
Aku menggeleng " Aku ingin pulang, tapi mobilku mogok"
D...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ghali mengela nafas masih pagi dia sudah di suguhkan dengan pakaian sexy keisya. Ghali masih sangat amat normal kalau kalau kalian lupa
"Apakah pakaian semuanya terbuka seperti itu?"
Keisya mengeryit bingung apa yang salah dengan pakaiannya
"Memangnya apa yang salah. Ini fashion bapak Ghali yang terhormat"
"Setidaknya jangan pakai pakaian yang mudah dirobek"
"Maksud anda?"
"Tidak ada. Makanlah"
Dia menggeleng dan memberiku piring yang terisi nasi dan sayur tak lupa dengan paha ayam goreng. Namun aku menyingkirkan sayuran dipiringku karena aku tidak menyukai sayuran
"Pantas spermaku tidak berkembang"
Aku bergumam lirih, keisya menghentikan kunyahan dimulutnya mendongak menatapku
"Apa pak?"
"Tidak ada. Makan sayurnya itu sehat untuk tubuh kurusmu"
"Tak apa kurus yang penting sehat"
"Ya aku juga lebih suka kamu kurus, karena mudah untuk dibanting"
"Jangan sembarangan bicara pak. Saya bisa laporin bapak loh"
"Tidak mungkin kamu akan melaporkan saya. Yang ada kamu menjerit meminta lebih"
Ucapannya membuatku tersedak
"Uhukk... "
"Hati-hati kalau makan tidak perlu terburu buru"
Ujarnya memberiku segelas air
"Terimakasih"
"Sama-sama"
"Nanti malam mama mengundangmu untuk datang ke pesta keluarga. Aku akan menjemputmu pukul tujuh bersiaplah dan dandan yang cantik dan satu lagi pakai pakaian yang sedikit tertutup atau aku sendiri yang akan merobek gaunmu" Kata Ghali
Aku mengangguk mendapat ide tentang larangan yang barusan diucapkannya kurasa larangan adalah perintah
Jadi mungkin aku akan mencari gaun yang sangat terbuka dan sexy. Agar dia bosan dengan tingkah lakuku yang tidak bisa diatur kurasa dia pasti membenci ku
Aku sedang menikmati suasana kesendirianku Ghali sudah pergi beberapa jam yang lalu katanya ada keperluan aku juga tidak melarangnya pergi karena aku bukan siapa siapa. Jika kalian menduga aku jatuh cinta dengan Ghali nyatanya tidak, aku hanya terobsesi padanya. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri agar tidak terhasut oleh bujuk rayunya, kecuali satu aku hamil anaknya karena kami sempat berhubungan intim tanpa mengunakan pengaman. Wanita mana yang mau jika anaknya hadir tanpa sosok ayah, jadi jika aku hamil anaknya jelas aku akan meminta pertanggungjawaban darinya Namun sampai sekarang tidak ada tanda tanda kehamilan jadi aku tidak terlalu merasa takut