Chapter 12

4.7K 78 5
                                    

HAPPY READING KALIAN

"Benarkah? Percaya diri sekali anda?"

Bisikku Ditelinganya, dan dia kembali menarik tengkuk ku lagi memberikanku lumatan yang sangat amat lembut seakan tidak ingin menyakitiku. Aku terbuai dengan perlakuan manisnya akupun membalas Lumatannya bahkan aku menjambak rambutnya agar dia memperdalam ciuman kami

Respon tubuhku sangat berbeda sekali dengan pikiran ku yang sangat kacau, aku melihat dari sorot matanya menatapku dengan penuh cinta kurasa dia benar-benar mencintaiku jika tidak pasti dia hanya akan menatap bagian dadaku

"Mungkin hubungan kita bermulai dari kesalahan tapi kuharap kedepannya menjadi kebahagiaan"

Ujarku membelai rahang tegasnya kemudian Ghali tersenyum simpul

"Jadi? Kuanggap ini jawabannya"

Ujarnya mengelus lenganku

"Jawaban apa?"

"Jawaban atas lamaranku, sekarang kamu resmi menjadi kekasih ku dan satu lagi calon istri dari Ghali Arthur Rajendra"

Dia menekankan setiap kalimat terakhir

"Emm"

Posisi kami masih sangat intim aku yang duduk dipangkuannya, aku sengaja terus bergerak diatas pangkuannya dia menggeram seperti menahan sesuatu dan membuatnya terlihat gelisah

Tiba-tiba dia menjatuhkanku di sofa dan menindihku membuatku terkungkung tidak bisa bergerak dia menciumi tengkuk ku bahkan menggigitnya membuatku kissmark yang sangat banyak ciumannya semakin turun di puncak gunung kembarku

Tangannya pun tak tinggal diam kini dia sudah melepas kancing bagian atas, meremas buah dadaku dari luar yang masih terbalut bra dan kemeja kerja

"Akhh"

"Jangan menggoda ku baby, kamu pasti tau akibatnya"

Bisiknya ditelingaku dan kembali meremas gunung kembarku lebih kuat

"Akhhh ghalll--"

Ucapanku terpotong karena dia membungkam mulut ku dengan bibirnya, tangannya juga tak tinggal diam kali ini tangannya menyusup dikemeja kerjaku dan mencoba mencari kaitan braku

Setelah menemukan kaitan bra dia pun melepaskannya dan mengeluarkan salah satu gunung kembarku dari wadahnya dia menatapnya dengan penuh nafsu tangannya memilin putingku bibirnya menjilati area susu membuatku terus membusungkan dada keatas

Aku menarik kepalanya dan memasukkan salah satu gunung kembarku ke mulutnya karena dia tak kunjung menghisap tapi terus menggodaku

"Hisap pakkhh"

"Ghalii baby" Tegurnya

"Ghall-- akhh emhh"

Tangannya satunya tak henti hentinya meremas salah satu gunung kembarku membuatku sedikit basah

Dia melepas kemejanya kini hanyalah tersisa bra hitam yang masih menempel ditubuhku

Aku mendorong tubuhnya menjadi duduk bersandar disofa dan aku duduk di atas pangkuannya aku melepas bra ku dan membuangnya kesembarang arah

Aku mengarahkan gunung kembarku tepat didepan wajahnya, tanpa ba bibu dia langsung melahapnya seperti bayi besar yang sedang kehausan, tak berhenti disitu aku juga memberikan gesekan gesekan dia bagian bawah dan aku merasakan ada sesuatu yang mengeras seperti tongkat baseball dibawah sana

Aku menarik jasnya dan melepaskan satu persatu kancing kemejanya memberikan kecupan ringan didadanya yang ditumbuhi bulu bulu halus namun masih tetap terlihat bersih, aku meraba perut sixpack yang kurasa benar-benar dijaga olehnya

ASSHOLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang