Chapter 13

4.7K 96 3
                                    

Keesokan harinya...

Aku mendengar ponselku berdering beberapa kali tapi aku baru selesai mandi dan berganti pakaian, karena hari ini sebenarnya aku akan mencari bahan makanan dikulkas. Karena kulkas didapur kosong tak ada apapun

Aku mengambil ponselku dan mengangkat siapa yang menelfonku pagi pagi

"Halo ada apa?"

"Pagi baby?"

"Hm, ada apa pagi pagi menelfonku"

"Tentu saja rindu baby"

Aku hanya mendengus

"Lagi apa by"

"Mau keluar, mencari stok bahan pangan didapur"

"Benarkah serasi sekali kita, aku bahkan baru saja sampai di lobby apartemenmu. Yasudah Kuantar saja"

"Tidak perlu! Aku sudah berada Disupermarket"

"Mana mungkin baby, mobilmu masih bertengger diparkiran"

Tak lama kemudian ada suara bel apartemen berbunyi

"Buka pintunya baby"

Mau tak mau aku membukakan pintu dan muncullah wajah menyebalkan yang kerap mengangguku

"Hai baby"

Sapanya mencium keningku dan memperhatikan penampilanku dari atas sampai bawah


"Pakai baju ini?"

Tanyanya mengernyit aku pun menjawabnya dengan anggukan

"Kenapa emang?"

"Ganti"

"Gak mau"

"Ganti"

"Gak!"

"Key"

Dia berjalan mendekati ku menutup pintu dengan kakinya lalu menyudutkan ku ditembok dengan jarak yang sangat dekat. Bahkan aku bisa mencium aroma maskulin dari tubuhnya

Dia meletakkan tangannya dipinggangku tangan satunya membelai wajahku, aku memalingkan wajahku kesamping namun dia menenggelamkan wajahnya dicerukku dan menjilat bahkan menggigitnya. Sehingga meninggalkan tanda kemerahan

"Awsss ghall-"

Aku memejamkan mata ketika ia menggigit dan menghisapnya

Tangannya yang membelai wajahku kini sudah berpindah semakin turun mulai dari lengan sampai kini tiba di bokong padatku yang hanya tertutupi rok pendek yang tak sampai sejengkal

Perlahan dia menaikkan rokku dan meremas bokongku membuatku menggeram namun aku tak bisa menolak karena tubuh dan fikiran ku tak sama

Bibirnya yang manis semakin turun kebawah meninggalkan jejak dipuncak payudaraku membuatku gelisah tak tenang dan mengigit bibir bawahabawaku

"Mau main dulu baby?"

Aku menggeleng tapi tubuhku merespon setiap sentuhannya

"Tapi aku mau nen dulu baby"

Belum sempat aku menjawab terdengar suara

Klik- dia berhasil membuka kancing kaitan kain yang menutupi payudaraku diantara gunung kembarku

Tangan yang tadinya berada dipinggang kini berpindah tengah menyingkap kain yang menutupi benda favoritnya

Tanpa basa basi Ghali langsung melahap benda kenyal yang sudah menjadi kesukaannya beberapa hari ini

ASSHOLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang