Chapter 11

4.8K 85 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT
THANKYOU SEMUANYA

"Arghhh dingin sekali"

Aku menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang hanya memakai lingerie karena tak ada lagi selain itu

Diatas ranjang berukuran king size ini keisya mencari kehangatan, menduselkan kepalanya didada bidangku. Aku pun memeluknya dengan erat agar dia tidak merasa kedinginan

"Kenapa kepalaku pusing sekali?"

Aku bangkit bersandar diranjang dan memijit pelepisnya

"Mana yang pusing sayang?"

"Kenapa bapak disini"

Keisya menatapku sedikit heran, mungkin setelah ini dia akan mengamuk

"Ini kamarku key"

"Benarkah? Astaga kenapa bapak telanjang dada?"

Aku tertawa melihat tingkahnya

"Kenapa? Emangnya ada yang salah?

Setelah itu keisya meneliti dirinya sendiri, membuka selimut tebal yang menutupi tubuhnya

"Aaaaa bagaimana bisaaa? "

Aku memegang pundak polosnya, tapi dia menepisnya

"Lepas!!!, you so fucking bastard"

Keisya hendak beranjak dari ranjang namun aku mencekal dan menarik tangannya sampai dia terjatuh dipangkuanku

"Wanna kiss baby?"

Tentu keisya menolak dia menggeleng tanda penolakan membuatku semakin ingin melumat bibir manisnya, aku menarik tengkuknya dan mencium bibir ranum keisya namun tak ada respon darinya membuatku semakin memperdalam ciuman.

"Balas ciumanku atau kamu tidak akan keluar dari sini seharian"

Ujarku disela sela ciuman, tak lama keisya membalas ciumanku dan membiarkan kita bertukar ludah bahkan aku mengabsen setiap gigi keisya yang membuatku candu

Keisya mendorongku karet kurasa pasokan udaranya sudah mulai habis

Aku menatap matanya yang terlihat sedikit mengerikan, aku mencoba menggodanya

"Key, mau nen"

"What the fuck--, mohon maaf bapak Ghali yang terhormat saya disini karyawan anda bukan jalang"

Ujarnya dengan tegas tepat didepan wajahku

"Mana ada atasan sama karyawan main sodok sodokan"

Keisya membekap mulutku dengan kedua tangannya

"Bapak mohon dikondisikan omongan anda"

"Iya sayang"

Blushhh tiba wajahnya seperti tomat busuk

"Bapak bisa nggak sih serius dikit, becanda terus"

"Bisa key, kamunya aja yang nolak dijak serius"

"Pak!!"

"Benerkan apa yang aku bilang?"

Dia mengangguk

"Pokoknya kamu milik saya titik"

"Pak ga bisa gitu dong"

"Nggak ada penolakan, kamu mau anak yang ada di perut kamu nggak punya ayah?"

Keisya tertawa terbahak bahak

"Anak siapa pak?"

"Siapa lagi key? Kalau bukan anak aku"

ASSHOLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang