Vote belum 1k aja aku udah update lagi kurang baik apa coba? Padahal aku cuma minta vote dari kalian, vote cerita gratis tau
Seminggu setelah kejadian kemarin sudah berlalu, sekarang telah tiba pernikahan yang sudah direncanakan. Sekarang aku duduk dirias oleh seseorang yang ada didepan ku
Sejak tadi dia memujiku jika kecantikan yang ku punya hampir sempurna
"Nona ada cantik sekali, aku sangat kagum dengan paras cantik anda"
"Ya aku sangat cantik, karena itu aku mencintai diriku sendiri tak ada yang pantas bersanding dengan diriku"
Aku mencengkram pinggiran meja
"Termasuk tuan Rajendra?"
Ujar sang perias, aku mengangguk yakin
Sekarang dihadapan pendeta ghali menatap ku dengan tatap kagum padaku tetapi tidak padanya aku menatap wajahnya penuh kebencian. Tak ada yang tahu aku membencinya atas dasar apa
Karena nyatanya aku menyimpan sendiri dengan sangat rapat, ghali pun terlalu buta akan cinta sampai tidak tahu seberapa berbahaya aku untuknya
"Baiklah apakah kalian sudah siap?" Ujar sang pendeta
Kami berdua mengangguk, setelah itu pendeta meminta kita untuk mengucapkan janji
"Ghali Arthur Rajendra apakah anda bersedia berjanji dihadapan Tuhan dan juga manusia untuk menerima Keisya Grisella menjadi istri pendamping hidup anda baik suka maupun duka, dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, dan berjanji akan setia menghormatinya sebagai pendamping hidup anda sampai maut memisahkan?"
Dengan senyuman merekah Ghali mengucapkan janji dihadapan pendeta
"Iya. Saya Ghali Arthur Rajendra berjanji dihadapan Tuhan dan juga manusia untuk menerima Keisya Grisella menjadi istri pendamping hidup anda baik suka maupun duka, dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, dan berjanji akan setia menghormatinya sebagai pendamping hidup anda sampai maut memisahkan". Jawab Ghali tegas dan tenang
Aku merasakan sedikit desiran aneh dalam diriku namun aku mengabaikannya
Kini giliran ku mengucapkan janji suci, aku terdiam sejenak sampai aku tak menyahuti sang pendeta karena melamun
"Pengantin wanita!?, anda baik-baik saja?"
Dan aku pun mengangguk, bisa-bisanya aku tak sadar pendeta memanggilku, dan kulihat ghali menatap ku dengan sorot mata seakan-akan dia bertanya lewat kontak mata "ada apa?" Dan aku tersenyum padanya
"Baiklah bisa kita lanjutkan?" Ujar sang pendeta dan aku mengangguk
Keisya Grisella apakah anda bersedia berjanji dihadapan Tuhan dan juga manusia untuk menerima Ghali Arthur Rajendra menjadi suami pendamping hidup anda baik suka maupun duka, dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, dan berjanji akan setia menghormatinya sebagai pendamping hidup anda sampai maut memisahkan?"
Iya. Saya berjanji dihadapan Tuhan dan juga manusia untuk menerima Ghali Arthur Rajendra menjadi suami pendamping hidup anda baik suka maupun duka, dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, dan berjanji akan setia menghormatinya sebagai pendamping hidup anda sampai maut memisahkan
Waktu pengucapan janji pun telah berakhir, kini tiba waktunya pengantin laki laki mencium pengantin wanita
"Sekarang cium pengantin wanitanya" Ujar pendeta
Ghali selangkah lebih maju, menatap ku dengan seyuman paling manis kemudian menyelipkan satu tangan di tengkuk belakang ku dan tangan satunya merengkuh pinggang ku. Sekarang aku bisa mencium aroma maskulin dari tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSHOLE
RomanceCERITA INI MENGANDUNG KONTEN DEWASA 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA ❣ "Hei kau bisa antarkan ku pulang?" Pria yang ku panggil berjalan kearah ku dengan tatapan datar "ada apa? kau mabuk? Aku menggeleng " Aku ingin pulang, tapi mobilku mogok" D...