Chapter 17

3.5K 55 3
                                    

Cahaya matahari masuk melalui celah jendela dan mengusik tidur pagiku, aku merasakan ada sesuatu berat yang melingkar diperutku

"Sudah bangun hm?" Suara serak khas bangun tidur

"Em" Jawabku

Ghali mengeratkan pelukannya mendekapku dengan hangat "ayo bangun" Anakku

"Ini masih pagi tidak usah terlalu terburu-buru, berikan aku morning kiss" Ujar ghali aku mendorong tubuhnya menjauh

"Itu menjijikkan bahkan aku belum menggosok gigiku" Cecarku

Cup

Ghali mencium bibirku "aku hanya meminta morning kiss, bukan lumatan yang ada dalam pikiran mu" Ujar ghali

Wajahku merah padam, bisa-bisanya ghali tau apa yang ada dalam fikiranku. Pikiran yang sangat kotor

"Kenapa wajahmu merah padam sayang, atau benar kamu ingin melakukannya sekarang?" Ujar ghali aku membekap mulutnya yang kelewatan

Jika berbicara

Aku menarik selimut sangat erat taku melorot ketika aku duduk "jika kamu menolak, kita berangkat bekerja saja hari ini" Lanjut ghali dengan smirk diwajahnya

Aku melongo mendengar ucapan

"Kau gila? Selangkanganku bahkan masih perih gara-gara kau mengkoyaknya. Aku bukan perawan tapi sakitnya melebihi seorang perawan"

Dia meraih kedua pipiku "ya karena aku yang memperawani mu" Lanjut ghali

Aku menampakkan wajah kesalku terang-terangan tanpa menghilang pandangan ku darinya

Kemudian Ghali beranjak tanpa busana yang menutupi tubuhnya, dan mencari underwearnya yang terbuang semalam entah kemana

"Tutupi adik kecilmu, aku geli melihatnya mengantung bebas" Ujarku datar

"Gelipun kamu menyukai bukan, hm?" Ujarnya mengikis jarak didepan wajahku sehingga aku bisa menghirup nafasnya

Aku mendorongnya agar menjauh darimu dan dia mulai mencarinya lagi dan memakainya dihadapanku. Aku memalingkan wajahku

"Wajahmu bersemu merah" Godaan yang

Dia berjalan mendekatiku dan meraih tubuhku yang terbalut selimut tebal kedalam gendongannya membawaku kedalam kamar mandi lalu mendudukkan ku diatas wastafel

"Aku ingin berendam" Ujarku singkat

Dengan telaten dia menyiapkan bath up yang akan ku pakai untuk berendam kemudian kembali menggendongku dan memindahkanku ke dalam bath up

"Mandi sendiri atau aku yang memandikanmu?"

"Aku bisa sendiri, kamu tidak mandi?"

"Aku akan langsung mandi, tidak berendam"

Ujarnya menunjuk shower dekat bath up dan berjalan kesana. Aku memandanginya dari tempatku, melihatnya melepas handuk dan mengguyur tubuhnya dibawah shower yang membelakangiku. Rasanya bayangan bercinta semalam terngiang didalam fikiranku sekarang. Rasanya aku ingin mengusapkan sabun pada tubuhnya

"Fikiranku kotor sekali"

Bagaimana jika aku terciduk sedang memperhatikannya mandi, betapa malunya aku.

Namun begitu aku suka tubuhnya atletisnya yang merengkuhku tiap malam. Aku tidak menyangka jika itu suamiku sendiri

Aku gelagapan ketika tiba-tiba dia hendak menghampiri ku

"Kamu memperhatikanku dari tadi?" Tanyanya

Aku menggelengkan kepala dengan cepat

"Tidak, aku tidak melihatmu mandi"

ASSHOLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang