Semua manusia pasti menginginkan pernikahan yang berujung happy ending, termasuk Zenita Paeonia Helianthus, manusia pecinta serba aesthetic dan pecinta kucing garis keras.
Tapi realita tak seindah ekspektasi. Pernikahan dengan lelaki idamannya harus...
Selesai sholat Dzuhur, Zenita dan Zara makan siang di sebuah restoran Pakistan yang menyajikan makanan halal. Keduanya juga melakukan panggilan video call dengan orang tua mereka.
"Hati-hati di jalan, Bapak. Semoga semua kerjaan lancar," salam Zenita yang dibalas lambaian tangan ayahnya yang hendak berangkat kerja.
"Mama ngapain?" Tanya Zara penasaran.
Zora saat ini tengah dirubung beberapa ekor kucing yang kelaparan. Ia menaburkan makanan kucing ke beberapa wadah di depan pagar rumah mereka.
"Mama lagi street feeding, sayang. Mereka udah nungguin makan dari semalam. Kalo anak-anak di dalam jelas udah makan dari tadi. Oh iya, Zeni beneran mau sterilisasi beberapa ekor kucing liar?"
"Iya, Ma. Sepulang dari sini aku mau sterilkan lima ekor straycats. Udah janjian juga sama dokter Bianca. Ma, kita kangen anabul. Mereka mana?"
Zora kemudian masuk ke dalam rumah, lalu membuka kamar khusus kucing. Ketiga kucing Zenita keluar berhamburan. Mereka mengeong ke arah kamera ponsel, seolah ingin mengatakan bahwa mereka rindu.
Zenita mengelap sudut matanya yang basah. Ia merindukan ketiga kucingnya. Namun ia mengingat lagi apa tujuannya ke sini, yaitu menemani dan menyaksikan pertandingan sang adik bungsu sekaligus melupakan peristiwa kelam yang tak sengaja terjadi pada waktu itu.
Puas berbincang melalui video call, keduanya pamit mematikan telepon. Mereka keluar dari restoran, berniat untuk kembali ke hotel. Walau ingin rasanya explore ibukota Denmark lebih dalam lagi.
⛵⛵⛵
Zenita merapatkan trench coat merah mudanya, begitu juga Zara yang kini mengeratkan pea coat biru dongker miliknya. Udara sore begitu dingin, padahal bulan ini Denmark masih berada di musim gugur.
Mereka sampai di sebuah tempat bernama Nyhavn. Orang bilang, belum ke Kopenhagen kalau belum ke sana. Nyhavn adalah sebuah kawasan kota tua, dimana banyak berdiri toko-toko kuno sejak abad ke 17 berdiri kokoh di sepanjang kanal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Source: via Instagram denmarkgram)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.