Author pov.
Akhirnya Adya, Daniel, Raka juga Dani memilih gunung yang tak terlalu tinggi. Mereka merubah tujuan awalnya.
Raka dan Dani untung mengerti setelah mendengar penjelasan dari Adya. Kalaupun dibatalkan Are akan berangkat dengan tim lain yang jelas Adya gak mengizinkannya sama sekali.
Are yang tiba tiba bernafsu naik gunung itu, ia search dan akan berangkat sendiri kalau Adya dan teman temannya tidak jadi muncak.
Sedangkan Lunar, dia diberi obat tidur oleh managernya, karena jadwal latihan Lunar yang padat. Mereka tidak mau atletnya kenapa kenapa, Lunar tak diizinkan ikut dalam pendakian itu. Berbeda dengan Are yang dibebaskan bang Jack karena Are tetaplah remaja biasa pada umumnya.
.
"Sepertinya anak itu 100% gen lo Adya" ucap Daniel sambil memasang tali sepatunya.
Saat ini mereka sudah berkumpul dipos penjagaan. Sambil menunggu Are yang sedang kekamar mandi.
"Ya kan gue yang buat Dan, ya jelas harus sama seperti gue" jawab Adya yang sedang mengambil bawaan Are cukup banyak sehingga Are bisa melangkah dengan ringan nanti.
"Lo sayang banget ya sama Are" tanya Daniel.
"Pake nanya lagi, lo udah tahu jawabannyakan" akhirnya tas Are sekarang cukup ringan. Namun Adya harus ekstra tenaga yang kebanyakan membawa bekal makan Are dan bayinya. "Oh ya Dan, lo mending jangan terlalu deket sama Ezra"
Daniel seketika menautkan kedua alisnya "lo gak suka dia kan Dan, Ezra bukan orang sembarangan, jangan sampe lo nyesel ntar" imbur Adya.
"Maksud lo?"
"Selain Ezra itu anak orang kaya dia juga sahabat pacar gue, lo kan juga udah....."
"Emang kenapa sama Ezra, kalian mau manfaatin dia gitu?" Potong Are salahpaham. "Gue tahu dia emang bego tapi gak dimanfaatin juga bangsat"
"Bukan sayang, siapa yang manfaatin Ezra sih, kemana mana juga kitakan yang bayarin anak itu" jawab Adya. "Dan satu lagi, jangan kasar kasar ya ngomongnya selama perjalanan nanti, kita harus sopan ditempat baru"
"Iya, ngerti, lo pikir, gue masuk hutan baru sekali"
"Santai Re, nanti lo capek duluan jangan ngegas mulu" timpal Daniel sambil terkekeh melihat pasangan didepannya itu.
"Iya iya Dan"
.
Akhirnya mereka mulai start disaat matahari belum tinggi, sampai post pertama semua berjalan kondusif.
Are juga terlihat baik baik saja. Malah kelihatan dia yang paling semangat.
"Re, kalau capek bilang ya jangan dipaksain" ucap Raka sebagai ketua/alpha ditimnya.
"Iya Rak, gue tahu kok" jawab Are.
"Kalau semua masih ok kita lanjut gimana?" Pinta Raka yang dianggukin semuanya.
Perjalanan semakin berat, karena medan hutan yang berliku dan banyak lumut, membuat Adya yang membawa tas berat sedikit kelelahan apalagi jalannya tak fokus karena harus memperhatikan Are yang berjalan didepannya.
Dan ditengah berjalanan alam mulai berkabut dan gerimis, mereka harus mempercepat jalannya sampai pos 3 untuk mendirikan tenda.
Sekitar dua jam mereka kehujanan, meski memakai jas hujan, namun tetap saja air merembes pada baju mereka. Are sepertinya kesulitan berjalan dalam cuaca hujan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS BANGSAT (End)
Fiksi Umum"Sial, ketua osis itu ngehamilin gue" kesal Are sambil menendang tempat tidurnya. "Gue harus membuat perhitungan dengannya" Are adalah siswa barbar. Tidak peduli dengan sekitarnya. Dan harus berurusan dengan ketua osis yang mempunyai paras tampan da...