Daniel hari ini janji dengan Ezra ingin menemaninya jalan jalan dan menonton film horor.
Awalnya semua berjalan dengan baik, sampai pada tengah tengah film, Daniel ditelpon seseorang yang membuatnya tersenyum bahagia.
"Zra, kamu bisa pulang sendiri tidak?" Bisik Daniel.
Ezra menatap binggung Daniel sampai belum sempat menjawab hp Daniel bergetar lagi.
"Zra, nanti kamu naik taksi aja ya, aku ada kepentingan" ucap Daniel lalu mengusap rambut Ezra dan meninggalkan Ezra seorang diri.
"Ini dimana" gumam Ezra.
.
Berhubung hari minggu, Adya pagi pagi sudah pergi ketempat terapi kakinya.
Setelah menyiapkan sarapan untuk Are, Adya meninggalkan note diatas meja. Ia tidak ingin Are tahu keadaan kakinya.
Namun tak lama setelah Adya berangkat ada seorang pria cukup tampan langsung masuk begitu saja kehunian Adya.
Pria itu melihat seseorang yang ia kira Adya kini sedang tidur pulas dibawah selimut.
Melihat itu, ia terkekeh dan langsung memeluknya dari belakang.
Are yang mengira itu Adya balik memeluk dan tangannya yang menelusup kedalam baju pria itu.
Hal itu jelas membuatnya heran namun ada lagi yang membuatnya merinding, tiba tiba orang yang disangka adalah adiknya kini mencium bibirnya.
Ya.....pria itu adalah kakak Adya, si biang masalah Adya dan Are walapaun tanpa ada unsur kesengajaan.
Pria yang bernama Bagaskara Alexander Bumiageng itu mendorong Adya cukup keras sampai sipemilik tubuh dengan mata setengah ngantuk itu hampir terjungkal kebawah kasur.
Namun jangan ragukan emosinya yang saat ini sedang tidak stabil.
"KENAPA MENDORONGKU BANGSAT" Teriaknya yang jelas memekakkan telingga.
Pria yang biasa disapa Bagas itu kaget melihat sosok yang ternyata bukan adiknya.
"Kau siapa?" Tanya Bagas.
Menyadari kalau itu bukan suara Adya Are menggucek matanya dan reflek langsung berdiri lalu menendang wajah orang itu.
"AKHHH" aduh Bagas.
"KAU YANG SIAPA, MASUK KERUMAH ORANG SEMBARANGAN. ADYAAA" Panggil Are.
"Akhhh" Bagas yang sambil memeganggi hidungnya yang dirasa sakit itu beranjak dari kasur.
"Kau siapa?" Tanyanya lagi.
"ADYA" Panggil Are sekali lagi, namun jelas tak ada yang menyaut teriakannya.
Melihat Bagas yang mendekat semakin membuat Are panik. "Awas lu kalo mau macem macem, gue laporin lu kepolisi" ucap Are.Bagas mengerti situasinya sekarang. Laki laki didepannya ini mungkin teman atau pacar adiknya. Karena Are sempat menggerayangi perut dan mencium bibirnya walaupun cuma sekilas.
Bagas menarik nafasnya dalam dalam dengan situasi salah pahamnya itu.
.
Ezra yang baru selesai menonton film keluar dengan wajah ceria seperti biasanya.
Ia jalan jalan sendiri dan membeli banyak makanan sampai lupa waktu dan tiba tiba ia ingin pulang.
Ezra keluar mall dan mencari taksi namun ia tak kunjung menemukan karena memang dia salah tempat.
Karena sudah lelah, ia mencoba menelpon Are berkali kali. Namun Are yang sedang berdebat dengan Bagas, ia tak mendengar getar pada hpnya tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS BANGSAT (End)
General Fiction"Sial, ketua osis itu ngehamilin gue" kesal Are sambil menendang tempat tidurnya. "Gue harus membuat perhitungan dengannya" Are adalah siswa barbar. Tidak peduli dengan sekitarnya. Dan harus berurusan dengan ketua osis yang mempunyai paras tampan da...