Seharian semua orang mencari keberadaan Ezra. Si anak korban pernikahan paksa/perjodohan.
Kedua orang tuanya baru bertindak saat Ezra benar benar tidak pulang hari itu.
Kepanikan mulai terasa saat jejak CCTV menghilang ditrotoar yang tak terjangkau lensa CCTV.
Jalan satu satunya adalah menanyai semua mobil yang melintas dijam itu. Dan sudah pasti akan membutuhkan banyak waktu.
Ezra mungkin saja sudah dalam bahaya sampai waktu penyelidikan selesai.
Are yang melihat Daniel datang kelokasi dimana Ezra terakhir kali terlihat.
Dengan emosi dan amarahnya Are langsung mencengkram kerah seragam Daniel.
"TEMEN GUE SEKARANG UDAH ILANG, TANGGUNGJAWAB LO SAMPE EZRA KETEMU"
"Gue minta maaf Re, gue pikir Ezra bisa pulang sendiri"
"GUE GAK AKAN MAAFIN LO SEBELUM EZRA KETEMU DAN BAIK BAIK AJA, NGERTI LO"
.
Hari kedua
Daniel sebenarnya ikut dalam percarian itu bahkan sampai pagi dia terus menyusuri jalan berharap dapat menemukan Ezra dan dapat membawanya pulang.
Daniel dengan langkah lelah dan kantung mata terlihat jelas membuat Lala khawatir.
"Daniel kamu sakit" tanya gadis itu.
Daniel tak menjawab sepatah katapun dan mengabaikan Lala. Daniel hanya ingin ikut latihan ujian lalu kembali mencari Ezra.
Berbeda dengan Adya dan Are yang bolos dan terus ikut mencari Ezra.
Lala sedikit emosi melihat Daniel yang selalu mengejar cintanya sekarang berubah drastis seperti itu.
Namun gadis itu mencoba sabar dan memeluk Daniel, berharap Daniel membalasnya dengan hangat seperti dulu.
Pemandangan itu membuat orang dengan jarak lima meter dibelakang Daniel emosi.
Tanpa pikir panjang orang itu menendang punggung Daniel sampai tubuhnya terhuyung dan ambruk menindih Lala.
"Aakh" aduh Lala yang merasa sakit karena punggung dan sikunya terbentur keramik.
"LO ENAK ENAKAN PELUKAN SAMA CEWEK SETELAH LO HAMPIR NYELAKAIN ANAK ORANG"
Lunar dengan penuh emosi langsung menendang Daniel yang belum sempat bangun.
"Lo apa apaan sih, jangan mukul Daniel" ucap Lala, namun Lunar tak mendengarkan jeritan Gadis itu.
Sekarang kerah Daniel sudah dicengkram Lunar dan tentu saja sambil menonjok pipi Daniel berulang kali, bahkan sampai darah keluar dari mulut Daniel dan mengotori seragamnya.
Tak ada yang berani melerai Lunar yang benar benar terlihat seperti orang kesetanan itu.
"Lunar berhenti" suara itu membuat Daniel merasa lega, dengan mata buram Daniel tersenyum melihat Ezra yang muncul dari belakang Lunar.
"Ezra" gumamnya yang begitu lirih sebelun Lunar menghantamnya dengan pukulan begitu keras dan pandangan Danielpun menggelap setelah itu.
Semua murid panik melihat Daniel tergletak pinsan disana.
Ezra yang ingin ikut menolong langsung ditarik tangannya oleh Lunar.
"Ikut gue, jangan temenan sama anjing itu lagi"Ezra memilih mendengarkan kata Lunar dan meninggalkan Daniel meskipun sesekali melihat Daniel dengan iba.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS BANGSAT (End)
General Fiction"Sial, ketua osis itu ngehamilin gue" kesal Are sambil menendang tempat tidurnya. "Gue harus membuat perhitungan dengannya" Are adalah siswa barbar. Tidak peduli dengan sekitarnya. Dan harus berurusan dengan ketua osis yang mempunyai paras tampan da...