Gue habis bicara dengan mama Adya yang sekarang juga jadi mama gue.
Dia gak mau kasih tahu dimana Adya saat ini, semua orang bungkam dan cuma ayah gue yang gak tahu masalah ini. Dia juga lagi tugas di perbatasan negara selama setahun habis itu dia mau pensiun dini atas permintaan mama tiri gue.
Bukan gak pernah gue nanya sama ayah gue soal keberadaan Adya tapi yang keluarga Adya kasih adalah alamat orang lain dan ayah gue percaya.
Sepertinya Adya mau bales perbuatan gue yang ilang tiba tiba, tapi gue juga gak bakal nyerah gitu aja, gue bakal terus nyari Adya.
Sekarang gue cuma bisa ngelihat foto anak gue sama Adya yang dikasih mama. Wajahnya persis seperti Adya dan itu buat perasaan gue makin gak tenang.
Gue bener bener kangen sama Adya.
.
"Bang, aku gak nyangka ternyata kita beneran pacaran" ucap Lunar dengan sedikit tersipu disertai senyum manisnya.
Bang Jack yang sedang sibuk dengan laptopnya sampai tersedak ludahnya sendiri mendengar kalimat yang keluar dari mulut Lunar barusan.
Ia tak menyangka Lunar akan seserius ini.
"Oh ya bang, first date, kita mau kemana?"
"First date?" Apa itu first date, seingatnya pria itu tidak pernah melakukannya.
Lunar mengangguk, berlari lalu duduk dipangkuan bang Jack sambil mengalungkan kedua tangannya dileher pria dewasa itu?.
Bang Jack yang tak terbiasa mendapat serangan manis dari Lunar, ia malah terlihat tegang.
Sampai sampai keduanya tak menyadari seseorang dari teamnya tak jadi masuk dan hanya menggulum senyumnya.
"Gimana kalau kita dinner lalu menghabiskan malam panjang disuatu tempat yang indah"
"Di Dinner?"
Lunar mengangguk. "Sebagai hadiahku darimu, karena kemarin aku sudah memenangkan pertandingan dan juga...............kencan"
Bang Jack menaikkan satu alisnya, sepertinya tak jadi masalah meski hanya makan malam.
"Baiklah tapi kau turun dulu" suruh bang Jack.
Namun Lunar menggeleng lalu menujuk bibirnya.
"Apa?" Binggung bang Jack.
Lunar terus menunjuk bibirnya lalu dengan reflek bang Jack malah ikut menyentuh bibir Lunar.
"Ishh bukan gitu tapi ini....."
Lunar memberi ciuman dan sedikit lumatan pada bibir pria dewasa itu lalu keluar dari ruangan bang Jack dan membiarkannya dengan jantung yang mungkin saja bisa meledak saat itu juga.
'Tidak, ini tidak seperti itu' batin bang Jack
.
"Niel, aku harus ikut ngrayain ulang tahun kakek ke luar negri kamu ikut ya" rengek Ezra dari satu jam yang lalu.
Daniel sungguh ingin ikut tapi bukan sekarang, biarkan ia membuktikan kalau ia pantas dulu untuk menjaga Ezra kedepannya, ia janji akan ikut kemanapun Ezra pergi.
"Zra, aku bukannya gak mau pergi tapi....."
"Tapi apa? Gue bisa kok beliin tiketnya"
Daniel menghela nafasnya pelan kemudian mengusak rambut kepala Ezra "Zra, aku janji kita bakal sama sama terus nanti, sekarang kita belum bisa seperti itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS BANGSAT (End)
Ficción General"Sial, ketua osis itu ngehamilin gue" kesal Are sambil menendang tempat tidurnya. "Gue harus membuat perhitungan dengannya" Are adalah siswa barbar. Tidak peduli dengan sekitarnya. Dan harus berurusan dengan ketua osis yang mempunyai paras tampan da...