Chapter 24 😜

57.1K 3.4K 118
                                    

Daniel mengantar Ezra kebandara, meski ia masih mendapat tatapan sinis dari kedua orang tua Ezra, Daniel tetap sabar disamping Ezra.

Mesku dalam hati mereka sangat berterima kasih namun logikanya menolak melakukan hal itu karena itu bukan cerminan seorang pembisnis seperti orang tua Ezra.

Ezra yang menyandarkan kepalanya dibahu Daniel sedikit membuat mereka curiga, tapi kalau dipikir pikir Ezra memanglah manja sedari lahir.

Daniel juga terlihat sangat menjaga bahkan sangat hafal dengan kecerobohan putranya itu, mereka mengaku iri melihat Daniel yang tahu semua soal kebiasaan Ezra, namun mereka tak mau Ezra dimanfaatkan oleh orang luar seperti Daniel.

Diruang tunggu sedang diinformasikan kalau lintasan pesawat yang akan ditumpangi Ezra dan keluarga sedang ada badai jadi penerbangan ke Greenland ditunda sampai badai itu reda.

Orang tua Ezra memilih menunggu dicafe bandara sedangkan Ezra masih merenggek agar Daniel ikut dengannya.

"Niel nanti gue kesepian"

"Zra, aku harus kuliah dulu, kamu tahukan aku bergantung sama beasiswa, nanti kalau beasiswaku dicabut gimana?, kita gak bisa ketemu setiap hari dong"

"Ish, terus aku disana sama siapa?" Ucapnya untuk kesekian kali, sampai membuat Daniel gemas.

"Nanti kita telfonan ya"

Ezra menggeleng "engga, nanti gue tambah kangen sama Daniel"

Mendengar itu jantung Daniel semakin deg deg an tak karuan, rasa cintanya tumbuh semakin besar dan jelas tak bisa Daniel tahan lagi.

"Ikut aku" ucapnya lalu mengandeng tangan Ezra dan membawanya ketoilet.

Daniel membawanya kedalam satu bilik.

"Niel, kita mau pilis bareng" polos Ezra.

Daniel menggeleng matanya kini hanya tertuju pada bibir Ezra.

"Zra, kalau kamu gak suka dorong dan tampar aku, agar aku bisa berhenti"

Ezra tak mengerti apa yang dikatakan oleh Daniel, namun sedetik kemudian bibirnya dilumat perlahan oleh Daniel.

Ezra cukup kaget sampai tubuhnya kaku, kemudian ia ingat dulu ia melihat Are dan Adya seperti ini didepannya.

Daniel terus melumat bibir itu dan perlahan memasukkan lidahnya kedalam mulut Ezra.

Ezra ingin menolak tapi.....





































Rasa asing itu begitu nikmat sampai iapun dengan nalurinya ingin lebih.....Ezra kemudian membalas ciuman Daniel dan membuat Daniel bersorak dalam hati karena Ezra memberinya kesempatan.

Ciuman itu berlangsung cukup lama barulah Daniel melepasnya. Benang saliva diantara mereka diputus oleh tangan Daniel sambil mengusap bibir Ezra.

"Zra....."

"Niel lagi" potong Ezra.

Kalimat itu membuat Daniel kaget lalu Ezra yang kini gantian mencium bibir Daniel, namun rasanya kenapa tak seenak Daniel yang melakukannya.

Ezra kemudian melepas ciumannya itu sambil memberengut kesal "Niel rasanya gak seenak tadi"

Mendengar Ezra yang terus menggoceh Daniel tak tahan untuk tak membuangkam bibir manis Ezra itu, Daniel melakukannya dengan cukup kasar, bibir atas dan bawah Ezra ia lumat secara bergantian.

KETUA OSIS BANGSAT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang