Chapter 25 : The Day I Confused .

110 5 0
                                    


"Sebentar ya Bi" Izinku padanya untuk pergi keluar ruangan Kafe, dia pun mengangguk sambil tersenyum.  kemudian ku angkat panggilan telfon dari Gio, sambil berjalan menuju luar.

"Halo..."

"Halo sayang, kamu dimana?"

"Eum... aku lagi  diluar, iseng cari-cari barang nih. Kenapa sayang? "
Entahlah ku jawab asal saja.

"Barang apa? Kamu sendirian apa sama Ka Riri disana"

"Alat masak, soalnya ada yang harus di ganti. Aku sendiri ko"

"Oh, di daerah mana, biar aku jemput kamu"
Gawat ini. Bisa ribet urusannya kalau dia tau aku jalan sama Bio sekarang ini.

"Aku lagi di daerah Utara. Loh, emangnya kamu gak kerja sayang?"

"Buset! Jauh banget yang kamu belanjanya. Kebetulan lagi gak ada kerjaan, jadi aku mau balik aja"

"Oh gitu..."

"Yauda nanti kamu shareloc aja ya sayang, biar nanti aku jemput" dan "Tutttt..." Panggilan pun berakhir. Gawat ini, kalau dia tau aku lagi di cafe bukan di tempat perbelanjaan. Aduh Aku mulai bingung sekarang. Apa aku minta Bio buat anter aku ke swalayan dekat sini aja ya. Tapi aku gaenak banget.

Aku langsung berjalan cepat ke dalam cafe, lalu  bicara dengan Bio . Mungkin saja kepanikan ku ini ketara olehnya, dia langsung bertanya padaku.

"Lo kenapa Raf? Kok kaya panik gitu?"

"Hah. Eum, kayaknya gue harus ke swalayan deket sini deh Bi. Gue lupa mau beli barang"

"Barang apa?"
Dia pun ikut bingung.

"Biasa lah buat belanja bulanan. Hem, lo bisa tolong anterin gue ga?"

"Bisa... bisa... Yauda kita berangkat sekarang,  gue ke kasir sebentar ya"

"Iya Bi. Makasih ya"

••••••••••

Kami sudah sampai di swalayan, yang tak jauh dari kafe tadi. Sebelum turun dari mobil,  aku berpamitan dengan Bio terlebih dahulu.

"Bi, lo langsung pulang aja ya. Gakpapa kan"

"Loh, gak gue temenin aja?"

"Gak usah, gue sendiri aja. Lagi pula ada banyak yang harus gue beli"
dia agak terlihat kecewa gitu.

"Gakapapa kan Bi..."

"I...ya gakpapa"

"Sorry ya. Nanti di acara peresmian kafe lo, gue dateng ko. Lo share alamat di chat aja ya"

"Sip Raff"

"Yauda gue cabut dulu ya, makasih lo Bi"

Kemudian aku turun dari mobil miliknya dan tak lama dia bergegas pergi. Memang pertemuan kita hari ini, bisa dibilang kurang tepat. Aku jadi tak enak hati padanya.

Aku langsung berjalan masuk kedalam swalayan dan membagikan lokasi pada Gio. Ku ambil keranjang merah, jujur aku bingung ingin beli apa. Karena memang tidak ada yang ingin ku beli. Semua bahan masakan dirumah juga masih ada. Duh, kenapa bisa ya aku alasan beli alat masak. Dasar bodoh.

Beli apa yah kira-kira. Seketika aku lihat teflon lucu sekali, teflon kecil berwarna pink dengan membentuk hati. Ku beli saja deh, lumayan berguna juga untuk telur agar berbentuk. Lalu apa lagi yah. Di saat lagi sibuk memilih. Sebuah tangan menutupi mataku. Karena kaget akupun teriak.

"Aaaahhh"
Aku menghindar, kemudian dengan cepat berbalik arah. Dan ternyata...

"Ssstttt... Hahaha"
Ternyata Gio sipemilik tangan itu. Sambil meletakan jari telunjuk ke bibirnya, mengisyaratkan aku untuk diam. Sambil tertawa terbahak.

PINK SATURDAY [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang