Chapter 13 : Relieved !

644 80 4
                                    

Jangan lupa ya untuk di "VOTE" terlebih dahulu sebelum membaca !👌

Hari ini aku sangat tidak bersemangat sekali untuk melakukan segala aktivitas. Karena, terlalu banyak sekali fikiran didalam benakku ini. Mengingat kejadian tadi malam, dimana Gio telah mengutarakan perasaannya itu padaku. Entah apa yg kurasakan, antara senang dan kalut. Selalu terngiang ucapan Gio tadi malam, "Fa, aku sayang kamu. Aku cinta kamu, ummm." "Kamu, mau gak, jadi... pacarku?" Aku benar-benar shock sekali mendengar semua ucapannya itu. Oh iya, aku kan hari ini ada kuliah dan harus masuk. Apalagi sudah 3 hari aku absen, gawat ini bisa-bisa aku tertinggal banyak mata perkuliahanku. Dengan secepat kilat, aku langsung memakai celana jeans dan tak lupa ku ambil tas ransel juga. Setelah berjalan cepat ke lantai bawah, aku langsung berpamitan pada Bunda. Lalu, kupesan Ojol lewat aplikasi di handphone ku dan tak lama akupun pergi menuju kampus.

••••••

Sesampainya di area kampus, tak lupa aku memberikan uang pada Mas ojol. Lalu berjalan dengan cepat menuju gedung B. Terlihat lingkungan kampus mulai sepi, tidak banyak mahasiswa dan mahasiswi yg berlalu lalang di sekitaran sini. Kemudian, ku lihat kembali jam tanganku. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 8.51 pagi. Segera ku berlari menuju kelasku, karena sedikit lagi jam mata perkuliahanku dimulai. Syukurlah setelah sampai didalam kelas, Pak dosenku belum datang. Akupun mulai bernafas lega. Jika telat bisa-bisa aku tidak diizinkan untuk memasuki kelas. Jangan sampai deh kejadian untuk yg kedua kalinya hufft~

••••••

Akhirnya mata perkuliahan ku selesai juga, perutkupun sudah keroncongan sekali sedari tadi. Apalagi perutku ini belum terisi asupan sama sekali, karena terburu-buru menuju kampus. Jadi, kuputuskan untuk pergi menuju kantin terdekat terlebih dahulu sebelum pulang kerumah.

••••••

Aku sudah berada di kantin dan segera memesan makanan untukku sarapan. Selesai memesan makanan, akupun melihat-lihat sekitaran kantin. Nampak sangat ramai sekali ternyata di kantin ini, apakah masih ada sisa meja yg kosong untukku. Syukurlah ternyata ada satu meja yg kosong, tak perlu menunggu lama akupun segera berjalan menuju meja itu. Setelah sampai dimeja kosong ini, aku langsung menyatap makanan ini. Agak risih sih sebenarnya makan sangat berdekatan dengan orang-orang yg tidak kukenal sama sekali. Tapi, apa boleh buat demi perutku ini, aku rela deh makan dengan seperti ini. "Eughhh~" Ups, tak sadar aku telah bersendawah. Makanan dan juga es teh manisku sudah habis tak tersisa. Selesai makan dan perutku sudah terisi penuh. Segera ku cek jam tangan, waktu pun sudah menunjukkan pukul 1.20 siang. Akupun bersiap untuk pergi pulang ke rumah.

Ku ambil earphone di dalam tasku. Lalu, ku colokan ke handphone dan kemudian ku tempelkan ke satu kupingku. Sangat tenang sekali, bila berjalan sambil di iringi lagu favorite, lewat aplikasi musik player di handphone. Sambil melantunkan lagu dengan bersuara pelan, tiba-tiba saja tanganku ditarik oleh seseorang. Ku tengok orang itu dan ternyata Davi lah yg menarik tanganku ini dengan sangat kencang. Tak terima akupun segera memberontak dan berniat ingin melepaskan tangannya dari pergelangan tanganku. Namun tenaga dan cengkraman Davi sangat-sangat kuat. Akupun langsung bersuara sambil meronta.
"Dav. Apa-apaan sih lo. Lepasin tangan gue, sakit!" Davi tidak memperdulikan ucapanku sama sekali dan tetap mencengkram tanganku sambil menarikku kesuatu tempat. Davi membawaku ketempat yg sangat sepi sekali, Davi pun melepas cengkaramannya dan mulai berbicara. Ku lihat dia terlihat sangat tak bersahabat.
"Ada hubungan apa sebenernya antara lo dan Gio Fa!" Davi bertanya sambil berteriak padaku. Segeralah ku jawab pertanyaannya itu.

"Aw, dia temen gue. Kenapasih Dav?"

"Temen? Lo baru ketemu dia beberapa kali Fa. Lo jangan terlalu deket sama dia!" Mendengar ucapan Davi barusan membuatku naik pitam.

PINK SATURDAY [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang