Chapter 3 : Gio ?

1.1K 128 16
                                    

Jangan lupa ya untuk di "VOTE" terlebih dahulu sebelum membaca!👌


Aku selalu, memikirkan isi chat Whatsapp dari Davian tadi malam. Kenapa bisa dia mengirimkan aku chat seperti itu, ditambah lagi dengan emoticon berbentuk hati. Apa maksut dari dia mengirimkanku chat seperti itu? Apakah dia sama sepertiku? Gak mungkin lah secara dia Pria normal. Huh, aku sampai pusing dibuatnya. Tanpa sadar Bunda telah mengetuk pintu kamarku.

Tok! Tok! Tok!

"FAAA ... FAFAAAA BUKA PINTUNYA NAK!"
Suara Bunda mengetuk pintu kamar nampak kesal.

"Iyaaaa Bundaaa sebentar."
Lalu segeralah ku buka kenop pintu kamar. Terlihat bunda berada didepan pintu dengan rawut muka kesal.

"Yaampun Raffa, dari tadi Bunda tuh ngetuk pintu kamu, berkali-kali kenapa gadibuka juga sih? ngapain aja sih kamu di dalem kamar!"
Benar saja, Bunda langsung memarahiku.

"Anu Bunda tadi aku abis... abis..."
Kemudian aku melihat layar Televisi Lcd ku menyala.

"Abis nonton Bunda... Iyaaa nonton!"

"NONTON? ABIS NONTON APA KAMU?"
Nampak Bunda mulai melihat lihat kearah Televisi.

"Nonton film lah Bunda, masa mau nontonin Bunda sih? udah ah jangan ngomel mulu nanti Bunda ga syantiek lagi loh."
Rayuku pada Bunda.

"Ehh, emangnya Bunda ngomel ngomel mulu ya? duhh yaudadeh Bunda ga akan ngomel lagi, nanti Bunda ga syantiek lagi deh ah."
Jawab Bunda sambil menatap cermin dan mengusap kedua tangannya kepipi.

"Harusss lah Bund! Oiya, kenapa Bund tumben banget kekamar aku? biasanya juga kalo ada apa-apa kan pasti nge Whatsapp?"
Tanyaku heran pada Bunda.

"Duh sampai lupa eike, itu loh Fa diluar ada berondong, Bule lagi! Beuhh beginiii!!"
Jawab Bunda sambil menunjukkan jari jempolnya.

"Hah, Brondong? Bule? maksut Bunda?"
Tanyaku bingung oleh pernyataan Bunda barusan.

"Haha iya ituloh, ada Brondong mukanya kayak artis Hollywood gitu. Dia nyariin kamu Fa, haduh kalo Bunda masih gadis nih, pasti Bunda mau deh sama dia. ganteng pisan dia Fa duh ya gusti nu agung!."
Jawab Bunda sambil menempelkan tangan ke dahinya.

"Hah? nyariin aku?"
Tanyaku masih bingung dengan seseorang yg Bunda maksut.

"Iya Fafa, coba deh sana kamu temuin dia, orangnya ada dibawah tuh nungguin kamu dari tadi."
Jawab Bunda untuk menyuruhku menemuinya.

"Siapa sih? yauda Bund aku kebawah dulu ya."

"Iyaudah gih sana!"

••••••

Setelah Bunda memberitahuku bahwa ada yg ingin bertemu denganku, segeralah aku menemuinya. Setibanya sampai di ruang tamu, aku dikejutkan dengan kedatangan Davi. Sedang apa Davi datang kerumah? bahkan kita gaada janji untuk bertemu dan nampaknya dia sangat rapih dan... Wangi pastinya.

"D... Da... vi? ngapain lo kesini?"
Tanyaku terkejut dengan kehadirannya secara tiba-tiba.

"Eh Fa,tadi gue abis nganterin Nyokap. Buat pergi arisan dan ternyata lokasinya gak jauh loh dari sini, jadi gue mampir dulu deh kesini. Sorry ya Fa gue ga ngabarin lo dulu, sebelumnya."

Oh, ternyata dia abis antar mamahnya pergi arisan toh tapi, kenapa dia terlihat sangat niat sekali datang kesini dan ingin bertemu denganku? Pasti ada yg tidak beres nih.

"Fa ... Fafa kok malah bengong sih? gue ngeganggu lo ya?"
Tanya Davi yg membuatku tersadar dari lamunanku.

"Ya? Ehh engga ko Dav, gue kaget aja lo tiba-tiba dateng kerumah, gue gaada kegiatan lagiii dan gakerasa keganggu juga Dav. Santay aja. Duduk dulu Dav silahkan! oiya lo mau gue buatin minum apanih? Kopi, Teh, Jus atau ..."

PINK SATURDAY [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang