Chapter 8 : Shoot Me ?

885 111 6
                                    

Jangan lupa ya untuk di "VOTE" terlebih dahulu sebelum membaca! 👌


Selesai bersiap-siap, hari ini aku memakai kemeja putih berlengan panjang yg kulipat sampai siku dan jeans biru muda serta sneakers putih, agar terkesan tidak terlalu formal. Karena ku lihat Davi yg terlihat memakai pakaian semi formal, lalu aku langsung menuju lantai bawah.

Sesampainya di ruang tamu kulihat Davi, yg terlihat terpaku melihatku entahlah.
Kemudian aku dan Davi segera berjalan menuju Mobil miliknya. Kulihat jam tanganku, waktu menunjukkan sudah pukul 9 malam. Bagiku sangat malam sekali untuk pergi bermain, di tengah perjalanan Davi tak banyak bicara begitupun juga denganku. Davi nampak sangat fokus menyetir Mobilnya dan aku hanya berdiam diri dan melihat kearah jalan.

••••••

Setelah 1 jam berkendara, akhirnya kami sampai di gedung yg berada di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Aku tak mengerti, kenapa Davi mengajakku ketempat ini.
Setelah Mobil terparkir di basement, kami berdua berjalan menuju lift. Sesampainya didalam lift dan Davi menekan tombol 56. Berarti kami berdua akan menuju lantai 56? Mustahil bagiku untuk menuju lantai 56, untuk ke lantai 3 saja aku sudah takut untuk melangkah karena saking tingginya. Pintu lift pun terbuka, ternyata kami menuju sebuah restaurant. Aku sungguh takjub dengan restaurant ini, bagaimana mungkin ada sebuah restaurant di dalam gedung pencakar langit ini. Restaurant nya nampak sangat besar dan ada sebuah ruangan outdoor. Pasti mahal sekali untuk menyantap hidangan di restaurant ini.
Davi pun berjalan menuju kasir, nampaknya dia sudah reservasi tempat terlebih dahulu. Tak lama aku dan Davi berjalan di temani oleh waitress, untuk menuju ke meja yg sudah di reservasi oleh Davi sebelumnya. Ternyata Davi, memilih meja yg ada di outdoor, aku sangat terkejut dengan suasana restaurant ini yg dihiasi lilin disetiap meja dan nampak sangat romantis. Tempat ini sangat cocok sekali untuk sepasang kekasih yg ingin ber candle light dinner, untuk apa Davi mengajakku ke tempat ini? Bukankah masih banyak tempat yg lebih murah hanya untuk makan malam bersama.

••••••

Setelah aku dan Davi berduduk, waitress pun memberikan buku menu. Aku sangat terkejut dan sangat bingung, makanan apa ini? Namanya sangat aneh dan sangat mahal untuk 1 menu makanan saja. Tak sadar, Davi nampak melihat kearahku dan kemudian berbicara.

"Kenapa Fa? Lo kok kayak lagi kebingungan gitu, lo gak suka ya sama tempatnya?"

"Eh, Gue suka banget kok Dav. tapi, kenapa harus ditempat ini. Kan masih banyak resto, yg lebih murah dari ini."

"Iya sih, tapi gue lebih suka disini Fa. Kalau emang lo gasuka, yauda kita cabut aja gimana?"

"Gila lo Dav, udah reservasi dan makanannya udah ada di depan mata kita. Yakali kita pergi? Dasar orang kaya!"

"Hahaha, ya kan lo nya kayak gasuka gitu?"

"Bukannya gak suka Davi! Buat gue ini terlalu mewah, kita bener-bener kayak candle light dinner Dav disini."

"Emang kita lagi candle light dinner kok."
Davi nampak tenang dan sambil menyantap makanannya itu, tanpa sadar dengan yg dia bicarakan.

"Hah? Maksut lo!"
Jawabku terkejut tanpa sadar kedua mataku terbuka sangat lebar.

"Hemm, udah itu dimakan dulu."
Terlihat Davi sedang mengalihkan pembicaraanku.

"Iya iya!"

••••••

Selesai menyantap hidangan di restaurant ini, sepertinya ada yg ingin di bicarakan olehnya. Terlihat sedari tadi, Davi nampak menggoyangkan gelas berisikan anggur merahnya. Lalu akupun segera menanyakan pada Davi, mengapa dia sampai membawaku kesini.

PINK SATURDAY [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang