Chapter 15 : Official Relationship!

668 77 16
                                    

Jangan lupa ya untuk di "VOTE" terlebih dahulu sebelum membaca !👌

Di sepanjang perjalanan menuju tempat yg Gio katakan rahasia itu, sedari tadi mataku tak henti-hentinya terus melihat kearah sekililing luar jalan dari kaca mobil. Aku benar-benar takut sekali, bagaimana tidak? Jujur saja dalam seumur hidupku ini, aku sama sekali tidak pernah pergi ketempat yg jauh dari jalanan raya seperti ini sebelumnya. Bisa dibilang jalan yg terpencil dan jauh dari lingkungan warga setempat. Berlebihan? Terserah apa kata kalian saja! Apalagi dulu Gio tidak pernah sama sekali mengajakku ketempat sepi dan dia tau benar dengan ketakutanku itu akan sepi. Keringatku terus bercucuran dengan sendirinya. Sadar akan ketakutanku ini, tiba-tiba saja Gio menghentikan mobilnya di persimpangan jalan. Kemudian memegang satu tanganku dan lalu berbicara.

"Fa, aku tau kamu lagi ngerasa ketakutan sekarang ini. Tenang aja Fa, aku nggak akan berbuat macem-macem kok." Ucap Gio dengan serius menghadap kepadaku dan terus memegang tangan kananku.

"Jujur... aku takut Yo. Kamu tau sendiri kan, aku phobia sama tempat yg baru banget aku kunjungin dan sepi."

"Iya, aku tau kok. Memang rute perjalanannya untuk kesana, ya seperti ini Fa. Percaya deh nanti pas sampai di lokasinya, pasti kamu suka banget sama suana dan tempatnya. Tenang aja aku nggak akan berbuat macem-macem sama kamu Fa..." Ucap Gio yg sedang meyakinkanku akan tempat rahasia tersebut. Sambil mengeratkan tangan kananku.

"Iya... Yo, hufft." Gio kembali menjalankan mobilnya dan kemudian melanjutkan perjalanan ketempat tersebut.

••••••

Aku terus melihat luar jalanan dari dalam mobil. Aku rasa untuk menempuh perjalanan ke tempat yg Gio maksud itu, sangat jauh sekali. Di mulai dari melewati jalanan yg tidak begitu besar, melewati rumah warga, hutan dan sekarang ini kami terlihat melewati bukit yg disekelilingi kebun teh. Tiba-tiba saja Gio memberhentikan mobilnya dan terlihat ingin memarkir di lapangan rerumputan. Tapi, di lapangan ini kenapa terlihat banyak kendaraan ya? Aku harus menanyakan pada Gio sekarang, apasih tempat yg dia maksud itu.

"Yo, sebenernya kamu mau ajak aku kemana sih? Dan ini, sebenernya tempat apa? Kenapa cuma di sekelilingi kebun teh?" Tanyaku pada Gio sambil memperhatikan tempat ini.

"Hemm. Nanti juga kamu tau sendiri, sip. Turun yuk kita udah sampe." Gio langsung mematikan mobilnya dan membuka seatbeltnya, setelah itu keluar dari mobilnya. Akupun juga langsung membuka seatbelt dan langsung membuka pintu mobil. Setelah keluar dari mobil. Aku merasakan hawa yg sangat sejuk sekali, karena memang tempat ini dekat dengan pergunungan dan bukit.

Kemudian aku berjalan menuju Gio yg sedang menungguku didekat pohon besar. Setelah sudah didekatnya, Gio langsung berjalan menuju arah bukit. Aku sempat terdiam sebentar, karena Gio tidak memberitahuku kemana dia akan membawaku dan tempat apa ini sebenarnya. Ku lihat Gio berbalik arah dan berjalan mendekatiku. Kemudian Gio menarik dan menggenggam tanganku. Tak lama, kami pun berjalan secara bergandengan. Kami berjalan melewati setapak jalan yg disekelilingi kebun teh. Aku dapat merasakkan sejuknya alam dan kehangatan dari genggaman Gio. Aku dan Gio terus berjalan menanjak. Nampaknya, dia ingin mengajakku untuk pergi keatas bukit. "Yo, kita mau pergi kebukit itu?" Tanyaku padanya dan berhenti sebentar tepat di belakangnya. Hemm, aku yakin tak akan sanggup untuk berjalan menuju bukit itu, bagaimana tidak. Sedari tadi kami hanya terus berjalan berliku melewati semak-semak perkebunan teh ini dan tak sampai-sampai juga. Mungkin saja sedari tadi aku terus memikirkan untuk pergi menuju bukit dan berhenti agak lama. Gio juga ikut berhenti dan menoleh ke arahku kemudian berbicara. "Yup. Dikit lagi kok, nikmatin perjalanan dan suasana sekitar. Pasti kamu gaakan ngeluh karena jauh, percaya deh."

PINK SATURDAY [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang