Halaman Terakhir [Bonus Chapter]

11 1 0
                                    

Inggris, 27 September 2031

Setelah mendengar percakapan Dad dan mrs Cintia saat itu, segala apapun yang menyangkut Anneth, menjadi pikiran yang mengikat kepalaku.

"Aku hanya merasakan firasat yang tidak baik. Apabila raga Anneth yang sedang di rumah sakit itu tidak bernapas lagi, maka Anneth akan terjebak di sini selamanya. Sebaliknya,  apabila Anneth terluka atau mati di masa ini, raga Anneth akan tetap seperti itu tanpa pernah bisa sadar. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa diselamatkan oleh medis."

Bukan hanya itu hal yang membuatku setengah gila, kenyataan bahwa. "Masa lalu Anneth sudah terlanjur berubah karena seseorang. Hampir satu tahun Anneth koma, padahal seharusnya ia sudah bertemu dengan anakmu. Masa depan mereka bisa saja tetap hancur, walaupun di masa ini Andreas dan Anneth bersama."

"Apabila kamu memang menginginkan mereka berdua bersatu, tidak usah dilakukan meditasi, biarkan saja dia di sini."

"Karena saat kembali nanti, mungkin saja dia tidak akan pernah bertemu anakmu."

"Apabila setelah Anneth pulang ke masa lalu dan tidak bertemu dengan Andreas, kemungkinan seseorang yang menyakiti Anneth akan tetap menang."

Jujur saja aku tidak mau hal seperti itu terjadi, juga tidak ada pilihan yang terbaik dari semua itu.

Seseorang yang menyakiti Anneth tidak akan pernah diam sampai Anneth benar-benar pergi dari dunia ini, di dimensi manapun.

Ketika aku menginjakan kaki di lantai rumah, aku tidak mendapatkan Anneth di manapun. Dengan secarik kertas pamit yang aku temui di atas meja makan, barulah aku mengetahui bahwa Anneth sedang bepergian dengan Caroline.

Tanpa pikir panjang aku langsung tancap gas menyusul Anneth, firasat ku mengatakan bahwa Anneth tidak akan baik-baik saja.

Satu nama yang bisa aku peroleh sebagai akar dari permasalahan ini hanyalah satu, perempuan yang sedang bersama dengan Anneth sekarang.

Dia yang benci Anneth ketika ia tahu Anneth adalah perempuan Las Vegas, dia yang mengganggu Anneth, dia memiliki alasan kuat untuk menghancurkan hidup Anneth.

Tidak tahu dengan apa yang Caroline lakukan sehingga bisa-bisanya ia menembus masa lalu, aku pikir, perjalanan lintas waktu tidak pernah ada di dunia ini.

Aku menerornya dengan bunga mawar hitam pagi itu, reaksi marah Caroline membuat spekulasiku semakin kuat hari itu.

Caroline adalah bibit yang menumbuhkan pohon beracun.

Waktu berlalu sehingga pada saatnya aku kembali menemui Dad, kala Dad melakukan meditasi. Diam-diam, aku mengikutinya.

Ruang hitam, pintu, kristal bintang, semua hal fantasi yang terdapat pada novel atau film memang nyata di depan mata.

Aku mendarat di tahun dua ribu sembilan belas, tepat setahun setelah Anneth mengalami koma.

Dalam berbaringnya, terkadang seperti aku merasakan dia berbicara. "An.dre.as."

Benar apa yang dikatakan mrs. Cintia, walaupun Anneth kembali ke masa lalu, bukan berarti Anneth akan bisa bertemu denganku.

Aku duduk di samping Anneth, mengusap telapak tangan sedingin musim salju. Saat itu aku berjanji bahwa aku akan tetap bertemu dengan Anneth.

Aku manusia masa depan, tanpa mencari tahu, aku sudah tahu di mana tempat Anneth berkuliah, aku tahu di mana aku biasanya, sedang apa, dan bersama siapa.

Klub melukis, aku biasanya menghabiskan sepanjang hari di sana, berusaha menggambar dengan telaten dan sempurna, berharap dapat selihai Dad.

Andreas masa lalu tercengang, matanya membulat hampir keluar, mulut terbuka khawatir serangga masuk, tangan bergetar menjatuhkan kuas yang sedang bersenang-senang membelai kanvas.

"Kenapa, kamu. "

Aku menempelkan jari telunjuk pada bibir, mengisyaratkan ia untuk diam.

"Jangan lemah, Andreas, aku adalah masa depan. Tolong aku, temui Anneth, kamu akan mengetahui segalanya setelah itu." Ucapku.

Ia masih kebingungan. " Ada apa dengan Anneth?"

"Perempuan Las Vegas yang selama ini kamu cari."

Saat itu juga, tiba-tiba muncul portal di depanku. Apakah ini saatnya aku kembali? Secepat itukah?

"Tidak usah berpikir, temui dia, untuk masa depan. Tolong aku, aku mengandalkanmu!"

Setelah itu, aku benar-benar tersedot oleh portal itu. Seperti dibanting kuat, aku terkapar di ruangan hitam.

"David, segera kembali, energi ku tidak kuat, aku mengangkat terlalu banyak beban."

Aku tidak mau mereka mengetahui bahwa akulah penyebab mrs. Cintia mudah lelah saat ritual ini. Maka dengan cepat aku membawa kristal itu lalu memasukkan pada lubang pintu.

Aku terbangun dan kembali dengan selamat.

Apakah tubuhku kini melemah? Semua badan tidak ada yang terasa baik-baik saja.

Dengan pengorbanan ini, aku harap tidaklah sia-sia.

"Masa lalu, lakukanlah apa yang aku beritahu. Kamu satu-satunya harapanku."

Meditasi ✔ [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang