5. Allexa De Wilson

21 5 1
                                    

Dahi Fazio mengeluarkan keringat dingin kala melihat tatapan dari anak gadisnya. Alletta menatap ayahnya itu dengan datar. Saat ini ia sedang menunggu penjelasan dari Zio sambil duduk di meja ayahnya.
Alletta menaikkan satu alisnya.

"E-ehm. Gini, Al. Dia itu-"

"Bicara yang jelas, Tuan Fazio" nada dingin gadis itu membuat Zio tidak tahu ingin mengatakan apa lagi. Entah mengapa ia menjadi penakut di depan anak gadis nya itu.

"Manda itu sebenarnya hanya resepsionis di kantor ini."

"Trus?"

"Yah dengerin dulu atuh, nak"

"Ck, langsung ke intinya aja deh. Daddy punya hubungan sama dia? Kok Alletta ga tau? Ga penting ya?"

" Ga sayang, ga. Hubungan apa? Ga ada. Ketemu aja jarang."

"Cih, malah dapat masalah cuman buat datang kesini. Trus mau bilang apa? Alletta udah usahain datang ke sini loh" ucap Alletta dengan wajah cemberut.

Fazio tersenyum gemas melihat putrinya itu.
"Iya, Daddy minta maaf. Daddy juga baru tau kalau Manda selama ini kelakuannya seperti itu" jelas Fazio.

Perbincangan mereka terhenti karena dering ponsel Zio berbunyi.
"Ehm, kamu mau nunggu disini atau mau langsung pulang? Soalnya Daddy bentar lagi meeting"

Alletta mendelik. "Kalau gitu ngapain nyuruh Alletta kesini?"

Fazio nyengir. "Cuman buat nemenin Daddy doang, hehe"

Alletta memutar bola matanya malas.
"Dah ahk, mending Alletta pulang" ucap Alletta dan keluar dari ruangan tersebut.

"Hati-hati. Kalau udah sampai kabarin Daddy ya" kata Zio sambil mengikuti putrinya itu.

Alletta dan Fazio turun ke lantai bawah.
Semua karyawan melihat kedua orang itu.

Alletta melihat Fazio yang tadinya tengil berubah menjadi pria dingin dan tampak beribawa.

'Ini nih, baru Daddy gue.' batin Alletta tersenyum miring.

Setelah sampai di Lobby, mereka berpisah di sana dan Alletta segera memasuki dan melajukan mobilnya. Kali ini ia akan menuju mansionnya.

Selang 15 menit, Alletta sudah sampai di mansionnya. Ia segera masuk dan mengira bahwa Allexa sudah pulang mengingat ini sudah jam berapa.

Gadis itu berjalan dan ingin masuk ke kamarnya yang ada di lantai atas.
Sebelum dia menaiki tangga, dia bertemu dengan Maid yang menjaga Allexa tadi.

"Madame, apakah dia sudah pulang?" tanya Alletta kepada Maid.

Maid tersebut diam dan tidak mengatakan apa-apa. Dia menatap takut ke arah Alletta.
Dahi gadis itu berkerut. "Ada apa Madame?"

"I-itu, tadi-"
Alletta menaikkan alisnya tanda tak mengerti.
Ucapan maid tersebut terpotong kala suara seorang gadis menyapa indera pendengarannya.

"Masih disini" ucap seseorang.

Ekspresi wajah Alletta berubah menjadi datar mendengar suara gadis selain dirinya.

"Gue masih disini, Alletta De Wilson" ucap Allexa dengan lantang.

Mendengar Allexa memanggil dirinya dengan marga 'De Wilson' membuat gadis itu tersenyum miring.

Dia berbalik dan melihat Allexa yang berada di tangga. Ia pun tersenyum miring dan netra birunya menatap saudaranya itu dengan tajam.

"Oh ya? Siapa yang Anda maksud, Nona Allexa? Saya rasa, hanya anda yang bermarga De Wilson di sini" ucap Alletta.

ALLETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang