32.

4 1 0
                                    

"Sam?"

Samuel yang baru saja pulang dan hendak menuju kamarnya menghentikan langkah nya saat ada yang memanggil dirinya.

"Ya, Mom?"

"Mommy perlu bicara" ucap Karina terlihat serius membuat Sam mengerutkan dahinya.

Dan saat ini mereka sedang berada di gazebo taman belakang mansion.
"Kau tidak mencurigai adikmu, Sam?" tanya Karina.

"Maksud Mommy?" Sam balik bertanya.

"Kau mempunyai 2 adik jika lupa. Jangan terlalu ketat dengan Sky, Samuel."

Masih belum mengerti, Sam menunggu Ibunya itu melanjutkan ucapannya.

"Clau sedang berada di luar kendali kita saat ini. Mommy tau kalau ini salah, karna Mommy mencurigai putri Mommy sendiri. Tapi jika dibiarkan, akan semakin panjang masalahnya. Dia hanya cemburu dan obsesi dengan Sky. "

"Tau darimana, Mom?" tanya Samuel.

"Mommy mendengar nya langsung, saat ia dan Sky bertengkar. Mommy tidak sengaja lewat dari depan kamarnya dan mendengar semua. dan semoga Sky tidak tahu tentang ini" jelas Karina.

Sam tersenyum miring. "Mustahil Sky tidak tahu, Mom. Dibalik ini semua pasti dia sudah merencanakan sesuatu. Dia sulit ditebak dan Sky tidak sebodoh itu. Dia hanya menunggu waktu yang tepat"

'Semoga kamu bisa mengendalikan diri kamu, Sky' batin Sam yang khawatir mengingat pribadi adiknya yang satu itu.

~

Sementara di lain tempat...

"Cukup, Sky! Lo udah banyak minum. Pikirin kesehatan lo. Lo mau memperparah semuanya?" marah Marcel kepada Alletta karena gadis itu sudah minum banyak tapi belum mabuk sedikit pun. Apa itu normal?

"Brisik" ketus gadis itu dan ingin menuang kembali minuman tersebut.

"Lo sakit kalau lupa"

"Ga"

'Nih anak susah banget dibilangin.' batin Marcel kesal.

"Gua kasih tau sama aunty Karin" final Marcel membuat gadis itu akhirnya berhenti.

"Ga asik, main cepu" kesal gadis itu dan berdiri dari duduknya.

"Mau kemana Lo? Nih cewe manusia apa kagak sih?" ucap Marcel heran.

"Lo mau kemana?" ulang pria itu yang tidak dijawab oleh Alletta dan melewati pria itu begitu saja.

Tidak mendapat respon, membuat Marcel geram bukan main. Saking geramnya pria itu ingin menarik Alletta dari belakang dan mengurung gadis itu di markas.

'Untung gue suka sama lo'

Eh??

"Jangan memancing emosi ku, Clau. Jaga batasanmu disini" geram seorang pria pada gadis didepannya yang tak lain adalah Allexa.

Allexa tersenyum miring, "Kenapa kau terlihat marah? Padahal aku hanya menagih janjimu saja."

"Jangan terlalu mudah emosi, itu akan memperpendek umur mu dan kau akan cepat untuk menuju neraka" ledek Allexa membuat pria yang depannya semakin emosi.

Gadis itu berdiri, dan kembali berucap "Jangan mengingkari janjimu, atau semua akan terbongkar dengan mudah. Jadilah pria yang selalu menepati janjinya---

"Daddy" lanjut gadis itu dan meninggalkan Jo disana sendiri. Ya, pria yang bersamanya tadi adalah Jo, ayah si kembar.

"Anak sialan. Kau sama saja dengan ayahmu dan kembaranmu itu. Jangan harap hidup kalian akan tenang, selama semua yang kuinginkan belum tercapai" ucap Jo pelan menatap punggung Allexa yang semakin menjauh dengan tatapan penuh dendam.

~

"Gimana?" tanya Alletta pada seorang pria yang 2 tahun lebih tua darinya. Panggil saja, Kim. Pria Asia yang mempunyai lesung pipi dan berkulit putih serta mata sipit yang merupakan sahabat Alletta dan Marcel. Mereka sudah berteman sejak lama, hanya saja Kim jarang menampakkan diri. Dia akan muncul saat Alletta memanggilnya.

"Gue udah dapet. Semoga lo ga kaget sama hasilnya" ucap pria itu dan menyerahkan sebuah flashdisk berwarna hitam biru kepada gadis itu.

"Thanks, Semoga gue puas sama hasil dari kerja lo" ucap Alletta sembari tersenyum tipis.

Kim membalas senyum gadis itu dengan senyuman manisnya sehingga menunjukkan lesung pipi pria tersebut.

"Pasti, Sky" ucap Kim dengan yakin.

Setelah itu mereka berbincang santai hingga sebuah panah menembus kaca.

Alletta menatap datar ke arah jendela dan ke arah panah yang teronggok di lantai dengan darah yang berada di ujung panah tersebut. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian gadis itu, tapi sesuatu yang diikatkan ke panah tersebut.

"Benvenuto nel gioco vero, stupido clan" ucap Alletta diakhiri dengan kekehan sinis.




.

ALLETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang