3.Bertemu Kembali

32 6 0
                                    

"A-Alletta?" lirihnya.

Sama halnya dengan Alletta, ia terkejut melihat Allexa yang ada di depannya. Meskipun jarak mereka jauh, mereka masih bisa melihat satu sama lain. Tidak ingin semakin lama melihat Allexa, Alletta segera pergi dari tempat itu.
Allexa yang ingin menghampiri Alletta pun berhenti. Ingin mengejarnya tetapi Alletta sudah menjauh.

-
Alletta mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Rasa sakit dan sesak di dadanya kembali muncul saat melihat wajah Allexa.

"Kenapa lo datang?" ucap Alletta seperti berbisik dengan mencengkeram kuat setir mobilnya.
Ia semakin meningkatkan kecepatan mobilnya.

-
Tidak terasa, Alletta sudah sampai di kediaman keluarga Lucky Lusiano.
Wajah nya sudah pucat dan matanya memerah dan sembab.

Ia masuk dengan langkah gontai dan pandangan kosong.
Pertemuan nya dengan Allexa masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Fazio yang melihat putrinya itu pun bingung.
"Al" panggilnya. Namun, gadis itu tidak menjawab. Ia tetap berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas.

Fazio yang merasa keadaan Putrinya seperti tidak biasanya, ia segera menghampiri Alletta.

Alletta masuk ke dalam kamarnya. Ia menuju balkon rumahnya dan mulai menyalakan rokok nya. Terkadang, jika Alletta sedang stress dia akan merokok.
Fazio sudah melarang nya, apalagi Alletta seorang perempuan. tetapi Alletta menghiraukan perkataan Ayahnya itu.

Tok

Tok

Tok

"Al, Daddy boleh masuk?" tanya Fazio.

Lama tidak ada jawaban, Fazio mencoba membuka kamar putri nya itu.

Dia melihat bahwa Alletta tidak ada di tempat tidurnya. Ia melirik pintu balkon yang terbuka. Ia menduga putrinya pasti disana. Dan benar saja. Ia melihat putrinya sedang merokok.
Fazio menggelengkan kepalanya pelan melihat putrinya itu.
Ia segera menarik rokok yang terselip di jari Alletta.

Alletta yang sedang melamun pun tersentak kaget. Ia tidak tahu Daddy nya masuk ke kamarnya.

"Dad?"

"Daddy sudah katakan Al, jangan merokok. Apalagi kau seorang perempuan. Apakah kau tidak menjaga kesehatan mu?" ucap Fazio.

"Lebih cepat lebih baik" jawab Alletta.

"Apa yang kau katakan, Al? Apakah kau sudah tidak waras lagi, hah?" ketus Zio. Ia sedikit marah mendengar perkataan dari Alletta.

Alletta hanya tersenyum kecil menanggapi nya.

"Hm" cuek Alletta dan berbalik ingin meninggalkan Zio disana. Matanya sudah memanas. Ia tidak mau Zio melihat nya.

Sebelum masuk, Perkataan Zio menghentikan Langkahnya.

"Apa kau sudah merasa tidak mempunyai keluarga lagi, Al? Sehingga kau tidak menghargai Daddy lagi? Kau tidak pernah bercerita kepadaku tentang masalahmu padahal aku ini ayahmu. Memang aku bukan ayah kandungmu, tetapi aku sudah menganggapmu sebagai putriku sendiri" tukas Zio.

Alletta terdiam di tempatnya. Ia memejamkan matanya sejenak.

"Sangat tidak penting"

"Tapi bagi Daddy itu penting, Alletta"

"Bagiku tidak" jawab Alletta dan segera berlalu dari sana. Ia sedang tidak ingin berdebat dengan Ayahnya itu sekarang.

"ALLETTA LUCKY LUSIANO! KAU MENDENGAR KU TIDAK?" teriak Zio.

ALLETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang