21. Seharian dengan Omelan

7 2 0
                                    

eyy, aku datang membawa sejuta kegajean dalam cerita ini, wkwk
walaupun gaje tetep baca aja🗿

happy reading luvv <3

-
--
---
----
-----

K

edatangan Sam membuat Alletta berubah drastis. Gadis itu menjadi sering tersenyum dan manja. Dia seakan tidak mau jika Sam pergi meninggalkannya lagi. Seperti saat ini, mereka berdua malah menonton televisi di kamar Alletta, yang gadis itu rebahan dengan berbantalan paha Sam. Mereka lupa, jika Ibu nya sedang sakit.

Alletta yang fokus menonton sambil mengemil, dan Sam yang juga ikut menonton sambil memainkan rambut Alletta.

Atensi mereka teralih saat ketukan pintu terdengar.

"Aku akan membukanya" ucap Alletta dan langsung melompat dari tempat tidur menuju pintu.

"Ada apa?" tanya gadis itu.

"Ehm, begini Nona. Tuan Sam dipanggil oleh Nyonya."

Alletta mengangguk dan kembali menutup pintu kamarnya.

"Pergilah. Katanya kau dipanggil Mommy. Mungkin ada sesuatu yang ingin dikatakan padamu." ucap Alletta.

Sam mengangguk dan merangkul leher Alletta.

"Hey! Aku tidak ikut. Kau saja yang dipanggil. Aku ingin tidur" ucap Alletta malas membuat Sam menyentil dahinya.

Alletta menoleh dengan tatapan tidak terima sambil tangannya mengelus dahinya.
Dia paling tidak suka jika dahinya disentil.

"Apakah kau lupa? Mommy sakit juga karenamu. Kau pergi tanpa izin darinya" cerocos Sam.

Alletta memutar bola matanya malas. Ia terpaksa ikut menuju ke kamar Ibunya.

Mereka membuka pintu kamar Karina setelah mengetuknya. Sam melihat wajah Karina yang sudah sedikit segar dari yang kemarin. Wajah itu kemarin pucat dan bibir yang kering.

"Mom" panggil Sam.

Karina menoleh, dia sedikit terkejut melihat Sam yang datang membawa Alletta dengan tangan yang masih merangkul gadis itu.

"Sky!"

Alletta gelagapan. Ia tidak bisa lagi menghindari Karina apalagi melihat tatapan tajam wanita itu.

"Kemari! Kau pergi tanpa izin dari ku. Sebenarnya aku ini siapamu, hah?" amuk Karina.

"Dan aku juga mendengar dari Elie bahwa kau pergi subuh tanpa membangunkan ku" lanjut wanita itu lagi. Sam yang melihat itu menahan tawanya melihat ekspresi Alletta.

"E-ehm, tidak Mom! Iya, aku minta maaf karena pergi tanpa sepengetahuan mu. Sebenarnya aku sudah izin padamu setengah jam sebelum aku pergi pada saat kau masih tidur, dan aku juga tidak membangunkan mu karena aku pikir kau pasti lelah seharian" jelas Alletta.

"Bodoh! Alasan konyol apa itu?!" ketus Karina. Wanita itu berkacak pinggang dan menatap marah kepada putri pertamanya itu.

"Aduh! Iya juga" gumam Alletta yang tidak tau ingin menjawab apa lagi. Jika sudah begini, ia menyerah. Ia lebih baik berperang dengan musuhnya dari pada berhadapan dengan Karina. Wanita itu ternyata jika sudah marah tidak bisa terlawan lagi.

Sam yang mendengar itu tertawa. Tawa nya semakin keras saat melihat komuk Alletta yang sangat lucu baginya.
Seperti anak kecil yang ketahuan mencuri.

"Aku hanya akan menonton saja" ucap Sam melepas rangkulannya dan berjalan menghampiri sofa dan duduk di sana.

Dia tersenyum tipis saat Alletta menatap dirinya seakan ingin meminta bantuan. Sam mengendikkan bahunya seakan tidak ingin membantu adiknya itu.

ALLETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang