6. Tidak Mengenal?

20 4 0
                                    

"Dimana?" tanya Karina.

"Dia ada di Indonesia ini,Mom. aku baru saja kembali dari mansionnya. saat ingin berangkat sekolah,ada sekelompok orang yang hampir menculikku. untungnya ada yang menyelamatkanku. dan itu Alletta,Mom. Dia yang menolongku."

"Apakah kau yakin bahwa itu dia,sayang? kalau begitu ayo kita kesana. Mommy sudah rindu dengannya". ucap Karina senang.

"Apakah Kak Sam tidak diberitahu,Mom?" tanya Allexa.

"Untuk saat ini tidak perlu. biarkan ini menjadi kejutan untuknya"

"Dad, Ay-" ucapan Allexa terpotong kala Karina kembali berbicara.

"kau tidak perlu mengajak dia. dia hanya akan menyusahkan saja disana" ucap Karina membuat Jo membulatkan matanya.

"Apa katamu?tidak berguna?"

"ya,kau tidak berguna. hanya mencari putrimu saja kau tidak bisa. mafia apa seperti dirimu?" sindir Karina membuat Jo bungkam.

"Sudahlah,kenapa kalian jadi  bertengkar?"

"Ayo,kita pergi"


-

Allexa mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Karina yang berada di sampingnya itu terus saja mendesak dirinya agar mempercepat laju mobil itu.

"Ayo cepat sedikit, Lexa. Mommy sudah tidak sabar ingin menemui putri mommy."

"Ck,ini sudah cepat,Mom. bersabarlah."

Jo yang sedari tadi tidak diajak berbicara hanya diam di kursi belakang.

kasihan:)


-

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di kediaman Alletta. Karina segera turun dari mobil dan bersamaan dengan Alletta yang keluar dari mansion. Dahi Alletta mengernyit bingung. siapa yang bertamu malam-malam begini? dan darimana orang tersebut bahwa Alletta juga tinggal disana.

Alletta melangkah menuju pintu. Ia menaikkan satu alisnya melihat Allexa datang kembali ke mansionnya dan juga membawa dua orang yang masih belum dikenalinya.

Tubuhnya terasa membeku kala melihat seorang wanita berlari kecil ke arahnya. Ya! dia ingat sekarang. siapa wanita itu dan pria yang masih setia berada di dekat Allexa.

Karina menatap Alletta dengan tatapan binar. Akhirnya putrinya yang selama ini ia cari-cari akhirnya ketemu.

Karina segera berlari dan memeluk gadis itu. Alletta yang masih melamun akhirnya sadar saat ada yang memeluk drinya. ia hampir saja jatuh kalau da tidak menahan dirinya sendiri.

Ada perasaan yang muncul saat Karina memeluknya. Ya! Ini yang diimpikannya. Pelukan dari seorang Ibu.

Karina menangis di pelukan Alletta. Dia memeluk putrinya itu dengan erat seakan tidak membiarkan Alletta untuk pergi lagi.

Allexa tersenyum melihat kebahagiaan Ibunya itu. Tetapi senyumannya pudar kala melihat Alletta yang mendorong pelan Karina sehingga pelukan mereka terlepas.

"Ada perlu apa anda kemari?" tanya Alletta dengan datar membuat Karina terdiam. Pertanyaan Alletta membuat wanita itu terkejut. 

"Ini Mommy Nak. apakah kamu tidak rindu dengan mommy?" 

"Saya tidak bertanya anda ini siapa. yang saya tanya,ada perlu apa anda kemari?"

"A-Al"

Alletta tidak menghiraukan wanita itu. Dia segera turun dan menghampiri mobilnya. ia saat ini ingin pulang. pasti Fazio sudah menunggu dirinya. Ia juga melewati Jo dan Allexa tanpa melirik mereka sedikit pun. rasa kecewa itu masih ada.

"Tunggu"

Aktivita Alletta yang ingin membuka pintu mobil terhenti. 

"Lo kenapa jadi gini?"

Alletta membalikkan badannya dan tersenyum smirk.

"tau apa lo tentang gue?" tanya Alletta membuat Allexa bungkam.

"gausah sok paling tau tentang gue. lo belum tau siapa gue yang sebenarnya." tukas Alletta segera berbalik memasuki dan melajukan mobilnya meninggalkan mereka disana.

Jo sedari tadi hanya diam tidak berbuat apa-apa membuat Karina kesal bukan main. 

memang benar benar menyusahkan..

-

Alletta pun sampai di kediaman Lusiano. Ia segera turu dari mobil dan mulai masuk ke mansion.

Alletta melihat di pintu mansion sudah ada Fazio yang menatap dirinya datar dengan tangan bersedekap di dada.

"baru inget pulang kamu,hm?" tanya Zio dengan dingin. Ia sedikit kesal dengan putrinya itu. Pergi tidak izin darinya dan tidak membalas pesan darinya membuat dirinya khawatir.

Mendengar itu,Alletta tersenyum manis berharap Zio luluh dan memaafkan dirinya. Tetapi aslinya Nihil. Zio malah menjewer telinga Alletta sehingga gadis itu menjadi jinjit.

"Awsh, lepasin Dad. sakit telinga Al". ringis Alletta.

"Tidak, Daddy akan menghukummu. Putri Daddy sudah mulai nakal rupanya." ucap  Zio tetap menjewer telinga Alletta sambil berjalan. Ia tidak menghiraukan rengekan putrinya itu. 

"Gaboleh gerak-gerak" cetus Zio. Dia menghukum Alletta dengan menyuruh Alletta berdiri dan menghadap tembok sambil merenungi kesalahannya. Hal yang sama dilakukan Zio menghukum Alletta saat Alletta masih kecil. Jika orang tua yang lain menghukum anaknya dengan menyita fasilitas atau yang lainnya, berbeda dengan Zio. Ia masih menganggap Alletta sebagai putri kecilnya walaupun Alletta sekarang sudah menjadi anak gadis.

"Daddy tidak ada menyuruhmu untuk bergoyang-goyang, Alletta" ucap Zio.

"Ih,Dad. Udah, dong. Al capek nih. masa tega ngehukum anaknya sendiri" rengek Alletta dengan memanyunkan bibirnya.

"lebih capek lagi nunggu kepastian yang ga jelas." ucap Zio membuat Alletta mendelik. kenapa pembahasannya sampai kesitu?

"Ayo lah, Dad."

"Tidak" tegas Zio. Bahkan Alletta belum mengganti seragamnya sama sekali. 

Melihat wajah memelas dan polos putrinya, membuat Zio menahan tawa dan menjadi tidak tega.

"Yaudah, tapi ada syaratnya"

Alletta yang sedari tadi menunduk seketika mendongak. "Apa?"

"seperti biasa"

"Iya maaf" ucap Alletta seperti gumaman yang tidak terdengar jelas oleh Zio.

"Minta maaf yang benar, Al. Daddy tidak pernah mengajarkanmu seperti itu"

"Alletta minta maaf ya, Dad. ga bakal ngulangin lagi deh" ucap Alletta dengan menunjukkan piece.

Zio yang gemas menyuruh putrinya untuk duduk disampingnya. Ia langsung mengacak gemas rambut Alletta.

"janji ga bakal ngulangin?" Alletta pun mengangguk.

"Yaudah ke kamar sana. Istirahat ya." ujar Zio dan mencium kening putrinya itu. Alletta pun mengangguk tidak mengatakan apapun.

Dia menaiki tangga dengan menunduk. Pada saat sudah berada di tangga terakhir, Alletta meloncat seperti orang yang kegirangan dan masuk ke kamarnya.

Zio melongo melihat putrinya itu.

'Anak siapa sih itu?' bathin Zio.




Hamlo gess..

Alletta kambek lagi.

Gimana? Gaje ya? wkw sorry sorry

sorry telat meng

soalnya lagi Ujian :)

Nanti kalau udah selesai  ujian bakal usahain update lagi kok.

jangan lupa tinggalin jejak nya pren..




ALLETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang