2: Tentang Dandelion

900 53 8
                                    

Happy reading 🙆

Pada sore yang tamaram itu,Dara berjalan seorang diri di tepi jalan yang sepi,tangan mungil nya senantiasa menggenggam kedua tali tas dari dua sisi nya masing masing,langkah yang gontai dan raut wajah tak semangat sudah sangat menggambarkan mood nya hari ini.

Dara pulang seorang diri,keempat sahabat,(tapi kan lagi ga di anggap)
Keempat teman yang biasa pulang bersama nya,entah kemana,sejak bel pulang berdering, keempat nya dengan terburu meninggalkan kelas tanpa bicara sepatah kata pun.

Dara mengangkat pandangan nya,menatap matahari yang mulai bersembunyi dari persemayaman nya.

Cahaya berwarna kuning yang menabrak wajah nya,membuat Dara sedikit menyipit kan matanya agar bisa tetap melihat betapa indah nya matahari terbenam.

Wajah nya yang tersorot matahari sangat menambah level kecantikan nya,manik coklat indah yang semakin ketara membuat Dara tampak begitu anggung.

Semilir angin sore itu seperti mengizinkan Dara berhenti sejenak dan menikmati senja dengan perasaan kecewa nya.

Saat masih terfokus melihat berpamitan nya matahari, manik indah nya menangkap butiran butiran putih di udara,mirip dengan kapas,tapi bukan.

Saat manik nya mencari asal bunga kapas tersebut,ternyata ada bunga cantik yang tak bisa tertiup angin.

Dara ber jongkok,menyamakan tinggi nya dengan tumbuhan bungan tersebut.

"Kamu cantik" tutur nya seraya memetik satu tangkai bunga.

Angin yang semakin kencang membuat bunga yang ada pada genggaman dara mengikuti kemana arah perginya angin

Angin yang semakin kencang membuat bunga yang ada pada genggaman dara mengikuti kemana arah perginya angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu dandelion kan?" tutur nya sedikit terkesan seperti bertanya.

"Kamu itu cantik dengan segala keindahan kamu,mungkin,kamu tak secantik mawar,tak se setia bunga matahari,tak se abadi bunga edelweis, tapi kamu adalah bunga paling kuat,kamu bisa tumbuh di mana saja,bahkan di tempat liar sekalipun,dan kamu tidak pernah segan atau takut melawan angin,mengikuti kemana perginya,sampai jauh,sangat jauh,dan akhirnya kamu tiba pada satu tempat,untuk membentuk kehidupan yang baru" monolog panjang Dara,jangan lupakan senyum manis yang ia sembah kan untuk dandelion.

Dara pecinta bunga,ia sangat menyukai bunga matahari,sangat.

Tapi entah kenapa,setiap melihat dandelion,ia selalu jatuh cinta pada bunga itu, bahkan tanpa mahkota pun,dandelion tetap terlihat sangat cantik menurut Dara.

Di tambah dengan bunga nya yang sering berterbangan terbawa angin,itu sangat indah.

Menurut Dara,dandelion adalah bunga kuat,dimana bentuk nya yang rapuh,tak membuat dandelion menjadi bunga yang mati,ia malah mengikuti kemana angin akan membawanya,dan di tempat yang sangat jauh, ia akan membuat hidup baru nya.

Dara ingin seperti dandelion,sangat ingin,Dara ingin bisa tetap berdiri di atas kakinya sendiri walau banyak angin yang berusaha menggoyahkan dirinya,Dara ingin menentang angin yang mengusik hidup nya dan tetap tumbuh dengan subur di tempat mana pun ia akan berakhir tanpa bergantung pada siapa pun,tapi ini bukan tentang melawan angin.

MENTAL HEALTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang