12. Latar belakang

251 29 0
                                    

Happy reading guys 🙆

Malam itu, Arka sedang duduk di tepi kasur king size milik nya,jemari kekar nya sedang memetik senar gitar,melantun kan suara musik yang merdu di dengar. Bibir nya mulai bekerja menyanyikan sebuah lagu indah.

Arka menyanyikan lagu Komang Raim Loade.

Di ambang pintu, ternyata ada seorang perempuan paruh baya sedang berdiri memperhatikan putra kecil nya yang sudah dewasa.

Tak terasa,bulir bulir bening mulai berjatuhan. Santi terharu melihat putra kecil nya,putra satu satunya yang ia punya. Yang dulu sering menangis saat di tinggal bunda nya bekerja,sering membangunkan saat malam karna haus. Sekarang putra kecil itu sudah tumbuh dewasa.

Santi berjalan menghampiri putra nya,dan membelai lembut puncak kepala Arka.

"Suara kamu makin enak lho ka"seru nya,Arka tersenyum dan menghentikan permainan gitar nya,lalu memandang sang bunda yang kini sudah duduk di sampingnya.

"Bun,aku nyanyiin ya"ucap Arka dan mulai memetik senar gitar dan menyanyikan lagu yang sama.

' sebab kau terlalu indah dari sekedar kata,dunia berhenti sejenak menikmati indah mu '

Santi kembali terisak, putra nya sudah benar benar dewasa,bahkan Santi baru menyadari hal itu,jarang nya waktu bersama, membuat Santi jarang memperhatikan putra tunggal nya. Tidak terlalu memperhatikan perkembangan nya yang sudah sejauh mana. Kurang nya komunikasi juga menjadi alasan mengapa hati nya sangat sesak. Sesibuk itukah ia,sampai tak memperhatikan putra tunggal nya? Se jarang bertemu itukah sampai ia tak sadar bahwa putra nya sudah dewasa?

"Bunda kenapa?"tanya Arka lembut,dan mengulurkan kedua tangan kekar nya untuk mengusap air mata Santi.

"Gapapa sayang,bunda cuma kangen sama Arka."balasnya dan meraih kedua lengan putranya,dan mencium nya.

"Malam ini Arka mau tidur bareng bunda ya?"

"Iya boleh,udah lama ngga tidur bareng kamu" Arka tersenyum senang mendengar jawaban sang bunda.

"Oiya ka,kamu kalau tidur masih muter gitu kaya gangsing?nanti bunda harus ngurut deh kalo abis tidur sama kamu"ledek nya membuat senyum Arka sirna,ia memanyunkan bibirnya layaknya seorang anak merajuk pada ibunya.

Bunda tertawa "Kamu tidur di pojok yah,biar nggak jatuh ke bawah"

Melihat Arka seperti itu tidak membuat Santi berhenti meledek Arka, Santi justru semakin gencar meledek putranya.

"Ck Bunda! Arka udah gede Bun,udah nggak gitu ko tidur nya"rengek Arka persis seperti anak kecil.

Arka memang sangat manja, diluar sifat dingin nya,ia memliki sifat kekanakan yang menggemaskan.

"Utututu,anak Bunda,bagus deh kalo udah nggak "

"Kita movie dulu ya Bun sebelum tidur?" Pinta Arka yang di angguki antusias oleh bunda nya.

Arka kegirangan hingga meloncat loncat dan berputar putar di hadapan bunda nya,sungguh,ini waktu yang sangat Arka senangi,tapi jarang bisa ia dapatkan.

Tak berselang lama, senyum nya sirna saat melihat seorang laki-laki paruh baya berdiri di ambang pintu.

"Ayah mau ngapain?" Air muka yang berubah menjadi datar membuat intonasi suara Arka menjadi sangat dingin.

MENTAL HEALTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang