8:Pulang?

338 25 0
                                    

Happy reading🙆
.
.
.

Bising nya suara kendaraan dan polusi polusi yang di keluarkan oleh mobil truk besar sangat mendominasi jalan yang sedang Arka lewati.

Hari yang mulai sore,bertepatan dengan jam pulang kerja membuat keadaan di jalan Padjajaran Bogor sangat padat.

Sesekali,Arka menilik seorang gadis yang sedang duduk manis di belakang nya melalui kaca spion,tak jarang Arka tersenyum simpul saat dirinya baru saja memperhatikan gerak gerik Dara,yang bahkan Dara sendiri hanya diam,dan sesekali melirik ke depan,memastikan apakah ia terjebak macet panjang atau tidak.

Padahal,jarak dari sekolah ke rumah nya tidak terlalu jauh,di tempuh dengan berjalan kaki pun sampai,tapi ini sudah lebih dari dua puluh lima menit,Arka hanya menjalankan motor nya sedikit demi sedikit.

Baru saja Arka mengalihkan pandangan nya dari spion dan menancap gas pelan,ia kembali berhenti saat melihat kendaraan di depan nya juga berhenti.

"Ka,masih lama ya?" tanya Dara yang sengaja mengeraskan intonasi suara nya agar terdengar oleh Arka.

Arka menoleh dan menaikan kaca helm yang ia kenakan. "Di depan kan udah gang masuk komplek" beritahu nya,Dara langsung sedikit mengangkat posisi duduk nya untuk memastikan.

"Ngga keliatan gue pendek" adunya seperti anak kecil sedang merajuk,

Bahkan,di tengah bising nya jalan,dan polusi polusi yang bertebaran, sungguh,Arka sangat membenci situasi macet seperti ini,tapi entah kenapa,sore itu,ia menginginkan keadaan itu bertahan sedikit lebih lama,ia suka memperhatikan gadis lugu di belakang nya,Arka suka,Arka suka semua tentang gadis itu ternyata!

"Udah deket,lo tenang aja!"

Dara menghembus nafas panjang nya saat melihat jam berwarna putih rose gold yang bertengger di lengan nya.

Waktu sore sudah hampir habis,sekarang sudah jam 5.15,apa yang nanti akan papa nya katakan saat melihat ia kembali pulang se sore itu.

Tak lama berselang,Arka mengambil jalan lebih ke kiri,dan benar apa yang laki laki itu ucapkan,gang komplek rumah nya ternyata sudah dekat.

Begitu memasuki komplek, suasana mulai terasa asri,pepohonan rindang yang menyejukkan,terlihat para burung berbondong bondong untuk pulang,tidak ada lagi suara bising kendaraan dan adu klakson di jalan.

Dara tersenyum,tanpa sadar,aksinya kembali di perhatikan oleh Arka.

"Enak banget ya ka,ga berisik lagi"tutur nya seraya merentangkan tangan nya seperti hendak memeluk angin

Arka memelankan laju motor nya.

"Lo ngga laper Ra?ngga mau makan dulu?"

"Makan dirumah aja deh ka,udah sore juga"

"Kirain mau makan dulu"

"Lo laper ka?" pertanyaan itu membuat Arka sedikit kebingungan, pasalnya ia memang tidak lapar,ia hanya basa basi karna ingin berlama lama dengan Dara.

"Mau mampir dirumah gue makan bareng?" setelah mengucapkan hal itu,Dara langsung mengumpat pelan,nyaris tak bersuara.

Bisa bisanya ia mengajak Arka makan bersama dirumah nya,apa yang akan ia jelaskan jika papa nya meng introgasi nya?

MENTAL HEALTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang