7:rencana?

395 25 0
                                    

Dara berlari kecil menuju kantin,pertemuan nya dengan Arka di rooftop tadi berhasil membuat nya gugup setengah mati,entah apa yang harus ia lakukan nanti saat bertemu dengan Arka.

Langkah nya mulai menyusuri setiap sudut kantin yang mulai ramai di kunjungi siswa siswi SMA Angkasa,turun nya Dara dari atap bertepatan dengan bel istirahat berdering.

"Dara,disini" teriak Kirana seraya melambaikan tangan nya,mengajak Dara untuk duduk bersama.

Dara tersenyum dan mengangguk,sesaat,senyum itu sirna saat Dara menyadari, bahwa ke empat teman nya,duduk dengan kaka kelas cowo mereka, yang tidak lain adalah komplotan teman Arka.

Menyadari tak ada Arka disana,Dara meneruskan langkah nya untuk duduk bersama teman teman nya.

"Tadi lo kemana pas kita olahraga Ra?" tanya Bela saat Dara sudah mendaratkan bokong nya dengan sempurna.

"Ke,taman,iya taman,hehe" Dara menjawab nya sedikit gugup,karna ia tak pandai berbohong.

"Dia nemenin gue tadi di atap" di sela rasa takutnya,ada suara yang sangat menyeramkan yang tiba tiba datang.

Seperti desiran darah berhenti mengalir begitu saja,tubuhnya melemas,dengan ragu,Dara mendongak untuk memastikan siapa pemilik suara tersebut.

Dengan penuh paksaan,Dara harus tersenyum saat mendapati wajah datar milik Arka.

Dengan wajah tanpa berdosa nya,Arka meminta Sastra menggeser posisi duduk nya,agar ada ruang untuk Arka duduk di samping Dara.

Setelah mendapatkan apa yang ia pinta,tanpa sepatah kata pun,Arka menyimpan roti abon dan lemon tea di hadapan Dara,membuat Dara memalingkan wajah ke samping,

"Sumpah demi apa woy,ni kulkas mau bikin gue mati berdiri apaya!"gerutu Dara membatin.

"Wih,wangi wangi nya ada yang baru pacaran nih!"goda Barra seraya melirik bergantian teman teman nya dengan alis yang ia mainkan.

Kirana memajukan badan nya,yang dengan spontan di ikuti oleh semuanya termasuk Arka,terkecuali Dara.

Dara masih menahan gejolak di hatinya,dan rasa malu karna ketahuan berbohong.

"Tanda nya es kutub udah cair yah?" dengan cengiran kuda khas nya ia bertanya.

Arka berdecak dan menarik mundur dirinya dari perdiskusian tak berguna itu,dan mulai menatap Dara yang masih tak bergeming dari posisi nya.

"Dapet first kiss ngga tadi di atap?"Sastra dengan enteng berkata tanpa di saring lebih dulu.

Dara membelalakan matanya dan menatap sinis Sastra.

"Ka,appansi lo" sergas nya.

"Tapi beneran jadian kan?" Daffa kembali memastikan.

Dara diam,tidak langsung menjawab, dirinya malah menatap Arka seperti meminta izin untuk apa yang akan ia jawab, membuat semua nya tegang menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut Dara.

Dara menghembus nafas panjang, dan menyengir menunjukan deretan gigi putihnya, berharap suasana ini tidak terlalu canggung untuk Dara.

"Gue tadi ke atap cuma iseng ko,sekalian cari tempat buat nonton upin ipin aja" entah kebohongan apalagi yang Dara lontarkan,

Semua yang sudah menunggu jawaban nya mendesah kecewa,bukan itu yang ingin mereka dengar.

"Emang si upin ipin doang deh Ra " cetus Kirana.

"Yaa,kan gue emang suka banget nontonin mereka" di tengah para teman nya yang sudah jengkel,Dara masih menunjukan sikap polos yang memang sudah bawaan lahir.

MENTAL HEALTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang