6

102 3 0
                                    

Fara yang semalam mendapat telepon dari teman nya yaitu Wita, bahwa laki laki yang slalu mengganggu Koas nya itu kini tengah dilarikan ke rumah sakit. Katanya sih kecelakaan, tapi entahlah kecelakaan seperti apa yang dia alami. Dan entah dengan rasa iba atau keterpaksaan ia harus mengunjunginya untuk melihat keadaannya. Niatnya ia akan menemuinya malam tadi tapi tak jadi kala melihatnya sudah larut dan ia tidak berani untuk keluar sendirian sedangkan keluarga nya pasti sedang tertidur pulas.

Sebelumnya ia telah mampir ke toko buah untuk membawakan nya buah tangan sebelum ia pergi ke rumah sakit.

Sampainya di rumah sakit ia tidak langsung pergi ke ruang Koas tapi mengunjungi pria yang membuat tidur nya sedikit tidak tenang malam tadi.

"Assalamu'alaikum" ucap Fara membuka pintu ruangan yang sangat hening seperti tidak berpenghuni. Dan ternyata benar tidak ada siapa siapa disini. Kemana orang itu pergi harusnya kan ia masih di rawat di sini?.

"Dokter Fara"

Seseorang mengejutkannya dari belakang sontak membuatnya sangat terkejut hingga kaki yang memakai heals yang tak terlalu tinggi pun hilang keseimbangan.

"Astaghfirullah" teriaknya sebelum ia benar benar akan terjatuh

"Astagfirullah" ucapnya lagi setelah ia menyadarkan dirinya ketika tubuh yang hendak jatuh tertahan oleh tubuh kekar milik Aska. Dengan buru buru berdiri ia merapihkan pakaian padahal tidak ada yang kusut atau apapun hanya saja ini membuatnya sangat gugup sekarang.

Sepertinya keadaan sudah mulai canggung tidak ada yang bicara hingga Aska yang mulai berjalan menuju brankar untuk membaringkan kembali tubuhnya. Tapi Fara? Ia masih setia berdiri dan terdiam hingga rintihan lelaki di depannya membuatnya tersadar.

"Awshh.." Aska yang merintih sembari memegangi perut sebelah kirinya

"Aska.. kenapa? Sakit lagi?" Tanyanya yang malah mendapati gelengan dari lelaki ini.

"Tadi kayanya sakit?" Tanyanya lagi.

"Cuman mau berbaring"

Sontak Fara pun membantu nya untuk berbaring "kaya gini?" Dan pertanyaan nya hanya diangguki Aska dengan memberi senyuman.

"Duduk dulu dok"  suara bas namun terdengar lembut dengan senyum yang ahk kenapa senyum terus sih Aska bikin candu tau.

"Ihs.. Fara aja" jawabnya mendelik lalu duduk di kursi sebelah. "Belum makan?" Tanya Fara setelah melihat makanan yang disediakan rumah sakit masih utuh.

"Makanan nya hambar gak enak"

Fara juga merasakan ketika sakit pasti ia tidak akan mau makan makanan untuk orang sakit karena rasanya tidak enak dan hanya mau makanan yang dimakan orang sehat itu lebih membuatnya sedikit nafsu makan.

Fara baru ingat kalau dirinya dibekali nasi yang jumlahnya cukup banyak, pikirnya cukuplah untuk Aska yang porsi makan nya banyak.

"Kenapa?" Tanya Aska yang melihat Fara melamun

"Ehh gak papa" jawabnya "mau makan nasi gak? Aku bawa bekal nih" ucapnya menunjukan rantang biasa yang slalu ia bawa.

Aska mengangguk setelah dibuka isinya adalah nasi kuning dengan ayam serundeng, tahu tempe, lalapan, juga sambal "Mau tapi makan nya berdua" dasar Aska ini mau modus kayanya haha. Tapi karena memang Aska tidak mau kenyang sendiri lagian pasti ini bekalnya untuk nanti siang tapi malah akan ia habiskan. Setidaknya ia makan berdua dan tak menghabiskannya sendiri.

Fara hanya mengangguk lalu tersenyum.

Di sela makan nya Fara berpikir mungkin ini waktu yang tepat menanyakan soal kecelakaan nya.

Perwiraku🖤 | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang