16

104 4 0
                                    

"assalamu'alaikum"

"Waalaikum salam, masuk aja mah gak di kunci kok" serunya dari dalam kamar.

Terlihat senyum yang terpancar dari sang ibu, diusapnya suray yang belum tertutup hijab itu, "sayang kamu jadi pemotretan hari ini?" Tanyanya.

"Jadi mah"

"Emangnya Aska sudah diberitahu? Maksudnya semalam yang mamah lihat dia kayanya masih kasihan sama kamu yang baru pulang dari rumah sakit" jelasnya dan mungkin ini maksud atas pembicaraan nya.

Ia membelakangi sang ibu yang memang sedang memakai hijabnya "sudah kok mah dan mas Aska mau" jawabnya.

..
Drrrtt drrrrrtt

Sudah dua kali wanita itu menelpon seseorang namun tak kunjung terangkat.

"Apa mas Aska masih di jalan yah?" tanyanya pada diri sendiri "ah ya udah deh nanti aja kasihtau nya" lalu ia kembali merebahkan tubuhnya pada tempat tidur.

Namun disana, ditengah malam ini seorang wanita paruh baya baru saja memesan makanan lalu menghidangkannya di meja makan.

Baru saja dirinya akan memasuki kamar putranya, terdengar dering handphone yang sepertinya tak kunjung terangkat oleh sang anak.

"Assalamu'alaikum, nak ibu masuk boleh?" Pertanyaan nya pun tak kunjung mendapat jawaban. Ternyata ia mendengar percikan air pertanda putranya sedang berada di kamar mandi, lalu dilihatnya ada notifikasi tidak terjawab dari seseorang.

"Eh ada ibu" seorang lelaki yang datang dari kamar mandi seraya menggosok rambut basahnya menggunakan handuk.

"Ibu masuk karena gak ada yang jawab lagian tadi ada telepon tapi pas ibu masuk mau angkat telepon nya sudah mati" jelas sang ibu.

"Dari siapa bu?"

"Dari menantu ibu" lirihnya dibarengi tawa kecil.

Jelas ia mengerti siapa yang ibunya maksud itu, dengan segera ia meraih ponselnya dan benar saja wanita itu menelpon nya hingga dua kali tak terjawab, yang sudah pasti ia tebak kalau ini ada hal penting yang ingin wanita itu bicarakan.

Hany mengusap pelan bahu kiri sang anak "ya sudah kalau begitu ibu mau turun dulu, kalau kamu udah telepon balik nanti turun yah makan" ucapnya yang diangguki sang anak.

Ia melempar handuknya begitu saja lalu berjalan menuju balkon ketika panggilan sudah terhubung.

"Assalamu'alaikum" ucapnya pada seseorang di balik telepon.

"Waalaikumsalam"

"Tadi saya lagi ke kamar mandi, jadi telepon nya gak ke angkat" Jelasnya.

"Iya gak apa apa, aku cuman mau ngasih tau kalau besok kita jadi yah pemotretannya"

Jelas ia menggelengkan kepala namun tak dapat wanita itu lihat. "Gak, kita undur aja, kamu besok harus istirahat" tolaknya.

Terdengar hembusan nafas dari wanita dibalik telepon "bapa kapten Aska Batara.. kalau kita undur terus akan lama lagi, waktunya mepet banget ke hari pernikahan" jelasnya kembali.

Tentu saja mendengar namanya dipanggil seperti itu membuat ia menahan tawa dan kegemasan nya.

"Lagian aku besok udah di kasih izin seharian sama pak Candra.." ia menjeda ucapannya "dan itu tanpa mengganti hari"

Perwiraku🖤 | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang