8

103 5 0
                                    

"assalamu'alaikum mah"

"Waalaikumsalam"

"Jemput Fara ya mah"

"Iya sayang tunggu sebentar yah"

Setelahnya panggilan terputus. Fara yang kini tengah bersiap siap untuk kembali ke rumah nya setelah jaga malam yang sangat melelahkan dari hari biasanya.

"Dokter Fara!" Teriak seseorang menghentikan langkahnya.

"Assalamu'alaikum" ucap Fara

"Eh iya, waalaikumsalam" Dika tersenyum malu yang selalu melupakan salam nya. "Dokter Fara pulang sama siapa?" Tanyanya

"Di jemput mamah saya" jawabnya

"Merepotkan banget, tau gitu mending sama saya" lirih Dika

Lantas Fara mengerutkan keningnya. Merepotkan? Apa hak nya berkomentar tentang kehidupannya, ia tak memintanya. Lagian jika memang merepotkan harusnya sang ibu yang berbicara seperti itu bukan lelaki ini.

"Gak kok, malah mamah saya menyuruh saya untuk seperti itu daripada harus berboncengan naik motor dengan lelaki yang bukan mahram saya" jawabnya membenarkan ucapan Dika.

Dika mengangguk "eh iya maaf saya salah" lirihnya yang tak mendapat respon apapun dari Fara "kalau gitu saya duluan, assalamu'alaikum" pamitnya pergi mendahului Fara

Fara kini melanjutkan langkahnya menuju depan rumahsakit, takut mamahnya menunggu kalau dia diam di ruang Koas. Sampainya di parkiran terdapat kursi yang dikhusus kan untuk orang yang menunggu kerabat atau keluarganya yang di RS jika mereka enggan masuk, dan Fara pun duduk di sana bersama beberapa anak perempuan beserta ibunya.

Matanya tertuju pada lelaki yang sedang berbicara pada beberapa orang tentara itu, seperti sedang memberi komando. "Kenapa wajah yang setenang itu bisa memberi luka sehebat ini" lirihnya dalam hati. Tak dapat dipungkiri kalau Fara kecewa untuk kedua kalinya terhadap Aska. Luka yang sama oleh orang yang sama sangatlah menyakitkan seperti membangunkan luka lama untuk kembali bersatu dengan luka baru.

"Ternyata orangtua kita sudah pilihkan jodoh kita" lirihnya lagi dalam hati "kita sudah menemukan orang yang tepat versi orangtua kita, semoga ini jalan terbaik untuk kita"

Dan setelah itu Fara menaiki mobil yang dikendarai mamahnya. Hingga kini mobil tersebut memasuki area rumahnya.

"Biar mamah bantu sayang" ucap Khilms yang melihat anaknya dengan beberapa tas ditangan nya.

Fara menggelengkan kepalanya "gak usah mah, Fara duluan ya mah assalamu'alaikum" pamitnya keluar dari mobil dan memasuki rumah lalu berjalan ke arah kamarnya.

Fara kini tengah membereskan tasnya juga buku yang ia bawa ketempat Koas nya ia kembalikan ke tempatnya, laptop dan lain sebagainya ia juga bereskan hingga terlihat rapi sekali kamar ini. Setelah itu ia baru memilih pakaian dan mengambil handuknya lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai, Fara yang selalu rutin untuk perawatan wajah juga tubuh meski itu bukan untuk membuatnya lebih cantik hanya saja Fara ingin kulit nya selalu sehat. Dan kegiatan nya hari ini menulis jurnal harian di laptop nya, Fara selalu menuliskan kegiatan apa saja yang ia lakukan selama Koas nya. Setelahnya baru kini ia membaringkan tubuhnya sejenak dan membuka handphone untuk melihat berita hari ini. Ternyata benar ucapan sang ayah, banyak sekali pencurian motor dan bahkan mobil, yaampun dan yang mengejutkan sampai ada yang berada di dekat area rumah sakit.

Tok tok tok
"Assalamu'alaikum Fara" seseorang mengetuk pintu kamarnya dari luar

"Waalaikumsalam, ada apa mah?" Tanyanya setelah membuka pintu kamarnya

Perwiraku🖤 | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang