7

93 3 0
                                    

Tiga hari berlalu, Fara yang seharusnya kini sudah siap siap menuju rumahsakit tapi malah duduk dengan tatapan kosong di depan cermin. Dari semalam pikiran nya terpenuhi oleh lelaki yang memberinya pertanyaan tiga hari lalu. Apa yang harus ia katakan hari ini? Jawaban apa yang harus ia beri padanya?

"Apakah ini keputusan terbaik?" Tanyanya pada diri sendiri.

Ia mengangguk lalu tersenyum "bismillahirrahmanirrahim" ucapnya yang berjalan pergi keluar kamar.

Rasanya ia masih malu untuk bertemu dengan orangtuanya. Ia masih merasa bersalah atas ucapan nya semalam, tapi mau bagaimana lagi dengan begitu ia juga bisa terlepas dari perjodohan yang orangtuanya lakukan.

"Assalamu'alaikum" ucapnya berjalan pelan menuju meja makan.

"Waalaikumsalam" jawab mereka kompak

Fara mengambil duduk tepat di samping sang ayah atau di depan ibunya.

"Fara hari ini kamu jaga malem sayang?" Tanya Khilma disela makan nya.

"Iya mah"

"Kamu bareng aja sama papah takutnya kalo bawa kendaraan kenapa napa, soalnya lagi marak pencurian motor" suruh Tama pada anaknya ini. Fara hanya mengangguk paham.

Kini semuanya pamit untuk pergi baik Tama, Fara, juga Shila yang akan pergi ke kampusnya.

"Pah maafin Fara yah, bukan maksud Fara buat nolak permintaan papah tapi.."

"Iya sayang papah ngerti harusnya papah lebih mentingin perasaan kamu" potong Tama sedikit teriak karena takutnya Fara tidak bisa mendengar jelas ucapannya yang tengah mengendarai motor.

Fara tidak menjawabnya lagi. Ia hanya tengah menikmati udara pagi sembari berpegangan pada jaket ayahnya.

Setelah sampai Tama mengantar anaknya terlebih dulu baru ia akan pergi ke tempat kerja.

"Hati hati ya sayang" ucap Tama

"Iya pah" jawabnya menganggukkan kepala "kalau gitu Fara masuk ya pah, assalamu'alaikum" pamitnya mencium tangan sang ayah. Lalu berjalan menjauh hingga Tama tidak melihat anak nya lagi, baru ia segera pergi.

Rasanya pagi ini sudah tenang gak ada lagi yang mengganjal dihatinya karena sang ayah sudah memberi nya maaf, rasanya sangat lega.

"Assalamu'alaikum, selamat pagi nek" ucap Fara memasuki ruang pasien penyakit kanker yang akan ia periksa.

"Waalaikumsalam dokter Fara" terlihat nenek yang sangat gembira melihat Fara yang slalu datang padanya meski itu ada jadwal control ataupun tidak.

"Nenek udah makan?"

"Udah" jawabnya dengan riang "hari ini dokter Fara cantik sekali" ucap sang nenek menggenggam tangan Fara

Fara hanya tersenyum "terimakasih nek, biar saya periksa dulu yah?"  ia mulai memeriksa bersama suster yang membantunya. "Nenek hebat banget udah lebih baik dari kemarin" ucapnya tersenyum.

Dapat Fara lihat nenek yang sangat senang mendengar kabar darinya hingga memeluk erat.

"Pertahankan dan tingkatkan terus ya nek" ucapnya lagi "saya pamit dulu mau periksa yang lain ya nek, assalamu'alaikum" pamitnya melenggang pergi. Setelah nenek beserta anaknya yang berterimakasih terhadapnya.

"Dokter Fara biar saya saja" ucap Dika mengambil alih kotak yang dibawa Fara

"Terimakasih" ucap Fara yang mendapat anggukan dengan senyum tipis dari lelaki itu.

"Kamu terlihat sangat bahagia sekali hari ini" Tanya Dika di sela sela pejalanan nya.

Fara hanya tersenyum

Perwiraku🖤 | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang