"Assalamu'alaikum" ucap Tama yang baru saja datang dari kamarnya. Dan kehadirannya sontak disambut hangat oleh sahabat nya. "Apa kabar Pak Malik?" Tanyanya terkekeh yang mendapat pukulan kecil ditangannya.
"Ahaha Kapten Tama bisa saja" jawabnya melepaskan pelukan pertemanan mereka.
"Siap, selamat sore Kapten" ucap lelaki itu yang merupakan calon suami untuk Fara, memberi hormat pada Tama setelahnya ia mencium lengan lelaki ini.
"Duduk duduk" suruh nya pada kedua lelaki di depannya.
"Maaf pak, ibu" ucap Sri yang meletakan gelas minuman. Lalu ia kembali pergi untuk menyiapkan makanan yang tadi sudah Khilma masak beserta bantuannya.
"Hah.. rasanya baru kemarin yah kita bertemu lalu berteman, sekarang kita udah jadi besan aja" Malik yang menghela nafas lalu tertawa pelan.
Tama membalas tertawa "inget dulu jaman kuliahan" Seakan mengerti Malik pun kini kembali tertawa mengikuti Tama.
"Ternyata Alloh masih menginginkan kita bersahabat, bahkan udah mau jadi keluarga" lirih Malik menghentikan tawa nya.
Tama mengangguk "ternyata apa yang kita bicarakan dulu sekarang terwujud ya"
Seakan suaminya mengingatkan, Khilma pun pamit untuk memanggil anaknya yang masih berada di dalam kamar.
"Lupa anak saya masih dikamarnya, saya pamit dulu mau panggil yah" ucapnya menatap Hany yang mengangguk dan memberi senyuman padanya.
"Inget dulu waktu kita SMA, kita telat terus dihukum padahal malem nya kelayapan" ucap Malik kembali tertawa
"Hah rasanya banyak banget kehidupan pahit yang kita alami dulu.." Tama menjeda ucapannya "dan alhamdulilah nya sekarang Alloh mewujudkan do'a do'a kita dulu sampai bisa seperti sekarang"
"Iya bener alhamdulilah sangat bersyukur"
"Assalamu'alaikum" kegiatan mereka terhenti kala seseorang datang dari arah pintu rumah
"Waalaikumsalam" ucap mereka kompak kecuali lelaki yang sedang tertunduk lesu setelah melihatnya sekilas.
Shila mencium lengan sang ayah juga tante Hany dan bersidekap dada pada dua lelaki lainnya.
Hany tersenyum girang ke arahnya, lalu melirik Tama "ini?" Tanyanya yang membuat Shila bingung.
Jelas Tama menggelengkan kepala "bukan, dia anak kedua saya masih kuliah semester 5" jawabnya membenarkan
"Tapi cantik sekali" puji Hany
Shila tersenyum malu "Terimakasih tante"
~
"Bismillahirrahmanirrahim" sedari tadi sesekali Fara mengucapkannya.
Ia sangat gugup sekarang, entahlah ia belum siap untuk bertemu dengan keluarga yang akan menjadi suami nya nanti atau apa ia tak tahu. "Kenapa harus secepat ini?" Lirihnya menatap diri di depan cermin. Sebenarnya ia sudah harus turun ke bawah dan memenui mereka, tapi kenapa malah rasa gugup melandanya sekarang.
Fara sengaja memakai dres pink muda yang di belikan papahnya tepat sebelum dirinya memulai Koas. Sangat simple namun terlihat cantik, karena belum di pakai jadi ia memutuskan untuk memakainya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perwiraku🖤 | On Going
Novela JuvenilHaii.. kenalin aku Revina Farasyita Nasution, semua manggilnya Fara. Ayah pindah tugas dari Surabaya ke Bandung dan disinilah aku memulai kisah baruku. Ternyata tidak gampang dengan orang baru juga hal baru, tetapi begitulah hidup, kita akan selalu...