14

80 3 0
                                    

"Far, ada apa?" Seorang lelaki mengambil duduk tepat di samping wanita yang sedari tadi melamun di taman.

"Kenapa tadi kaya gak fokus gitu operasi nya?" Tanyanya kembali setelah dirasa tidak mendapat jawaban apapun.

Wanita itu menghembuskan nafas beratnya "gakpapa kok" lirihnya seraya menghapus sedikit air mata yang hampir jatuh di pelipis matanya. Ia sangat ingin berbicara dan mengatakan bahwa dirinya sedang tidak baik sekarang atau menceritakan semuanya, rasa sedih, berat, gelisah, marah, semuanya ingin Fara ceritakan tapi pada siapa? Sahabat nya tengah sibuk dengan pekerjaannya, tak mungkin ia bercerita pada lelaki yang berada di hadapannya, ah rasanya ia belum percaya pada lelaki ini.

"Far are you okay?" Ia kembali bertanya setelah melihat wanita itu kembali meneteskan airmata.

Dengan cepat ia menangkis lengan lelaki yang akan menyentuh wajahnya "gak, gue gakpapa kok".

"Tapi Lo nangis Far" ucapnya lagi

Ia tersenyum seakan menutupi kesedihan nya "Gue cuman menangisi diri gue sendiri"

"Why?"

Ia mengendikan bahunya "ya gue gak nyangka aja bisa berada di titik ini yang kalo di fikir udah banyak masa sulit yang udah gue lalui" jelasnya.

Lelaki tersebut hanya menatapnya lama seraya tersenyum kagum pada wanita yang selalu mengingatkannya untuk bersyukur setiap saat nya.

Seakan tersadar Fara pun berdiri dan sedikit menjauh "gue pulang duluan ya Dika, assalamu'alaikum" pamitnya yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban darinya.

"Waalaikumsalam" lirih pelan lelaki yang masih setia menatap kepergian wanita yang bersamanya baru saja. "Saya tau kamu sedang tidak baik baik saja" ucapnya kembali sebelum ia bergegas pergi ke dalam rumah sakit.

Wanita dengan tatapan kosong menatap matahari yang akan tenggelam berganti malam. Ia ingat terakhir kali dirinya datang ke tempat ini dengan penuh rasa kebahagiaan, yah dirinya sangat ingat saat ia yang masih belum terlalu siap menghadapi semua ini namun bertekad untuk melanjutkan nya.

"Engkau yang membuatku seperti ini" lirihnya menatap langit "Engkau yang memberiku petunjuk untuk mengambil keputusan ini, namun apa sebenarnya akhir dari keputusan yang aku ambil ini" kini ia menundukkan kepala hingga suara isakan terdengar juga air mata yang berjatuhan.

..
"Fara.." terkejutnya lelaki yang berpelukan itu dengan kedatangan seorang wanita.

"Sorry Far soalnya tadi ada kecoa gue takut banget" dengan tenang ia berbicara seraya mempererat pelukannya.

Ia tak tau apa yang sebenarnya terjadi namun kenapa melihat kejadian tersebut malah membuat hatinya seperti ada yang merusaknya. Kenapa tidak? karena lelaki yang berpelukan itu pun adalah calon suaminya sendiri. Dengan tergesa-gesa ia berlari dan pergi meninggalkan dua orang yang sedang berpelukan itu.

"Assalamu'alaikum"

Seseorang yang berjalan menghampiri nya dan sesegera mungkin ia berjalan lebih cepat "waalaikumsalam"

"Tunggu dulu Far" panggil Aska pada Fara

Sudah ia duga lelaki itu pasti mengejarnya dan memang Fara pun sengaja berlari menuju taman belakang agar tidak terlalu banyak orang yang mendengar apa yang akan mereka bicarakan nantinya.

Dapat ia lihat lelaki dengan seragam nya yang gagah terlihat sangat bingung untuk berbicara. Tapi dirinyapun tak mau untuk memulai berbicara karena ia hanya ingin mendengar apa yang lelaki itu jelaskan dulu sekarang.

Perwiraku🖤 | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang