🐍The Pray - Episode 2

889 111 7
                                    

"Arrkkkk" Minho berteriak saat ekor itu tiba-tiba melilitnya dengan erat. Minho sampai tidak bisa kabur ke mana-mana karena lilitan itu.

"Siapa yang berani masuk ke area ku?" Suara itu membuat Minho ngeri. Tiba-tiba seorang pria muncul di hadapannya, dari pinggang ke atas bersujud manusia ke bagian bawahnya berekor dan ekornya saat ini tengah melilit Minho.

"Tolong lepaskan aku" kata Minho ketakutan.

"Aku tidak pernah melepaskan mangsa ku dengan mudah" katanya. Minho semakin sesak saat ekor itu melilitnya semakin keras.

"Jangan makan aku, daging ku pahit dan kurus" kata Minho berusaha membuat alasan. Mendengar itu membuat pria itu terkekeh pelan.

"Ohh begitu ya kelinci kecil?" Tanyanya. Minho menggeleng pelan.

"Aku rubah putih bukan kelinci" kata Minho. Pria itu tertawa dan memegang telinga rubah milik Minho.

"Maafkan aku karena salah, aku sangat bodoh" katanya.

"Makanya lepaskan aku ya, aku kan bukan kelinci" kata Minho sambil tersenyum hambar.

"Sudah aku katakan, aku tidak akan melepaskan mangsa ku" katanya.

"Tidak" Minho tiba-tiba tak sadarkan diri di dalam belitan siluman ular itu.




¤¤¤




Minho terkejut saat dia terbangun, dia rupanya ada di sebuah goa yang besar.

"Apa aku sudah mati?" Gumam pria manis itu sambil menatap dirinya. Dia menghela napas saat jantungnya masih berdetak.

"Ohh untung saja" katanya. Dia lalu berjalan pergi dari sana dan berusaha mencari pintu masuk.

"Kau mau ke mana?" Suara itu berbarengan dengan belitan itu kembali dia dapatkan.

"Lepaskan aku" kata Minho berusaha memberontak.

"Percuma kau memberontak, kau akan berakhir di perut ku" katanya. Minho menghela napas.

"Sudah aku katakan daging ku tidak enak" kata Minho. Pria itu tiba-tiba tertawa.

"Aku tidak peduli, yang penting aku makan" katanya. Minho memejamkan matanya saat pria itu mendekat padanya.

"Bukan sekarang, kau masih kurus" katanya dan tiba-tiba melepaskan Minho. Pria manis itu memegang dadanya sambil mengatur napas di bawah.

"Mulai sekarang, kau harus makan yang banyak" kata pria itu sambil mengusap rambut Minho.




Minho terkejut saat melihat daging-daging tikus itu di depannya. Sangat bau dan menjijikan.

"Ayo makan makanan mu" kata pria itu.

"Tuan siluman ular, tapi aku tidak makan ini semua huekk bau" kata Minho sambil menutup hidungnya.

"Kau ini benar-benar rubah kan?" Tanya pria itu. Minho mengangguk sambil memperlihatkan ekor bulu putihnya.

"Iya, tapi aku lebih suka makan buah beri" katanya. Pria itu terkekeh mendengarnya.

"Ohh begitu ya, baiklah" katanya.

"Aku cari sendiri ya" kata Minho.

"Tidak, nanti kau kabur. Duduk diam dan tunggu di sini" kata pria itu lalu keluar dari sebuah lubang.

"Sial dia menutupnya" kata Minho saat akan keluar juga dari sana.

Minho makan dengan kesal saat itu, pria siluman itu benar-benar membawakan Minho semua makanannya.

"Makan yang banyak agar kau cepat gemuk" katanya sambil mencubit pipi Minho.

"Katanya kalian sudah musnah, kenapa masih ada lagi?" Gumam Minho yang kesal.

THE PRAY [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang